Chapter 32

2.5K 62 1
                                    

Keesokan hari nya,  mereka kedatangan tamu spesial. Yaitu orangtua Zahra yg baru saja pulang dari New York.

"Assalamualaikum. " ujar Binar sambil memencet bel nya.

"Waalaikumsalam. " jawab Zahra sambil membuka pintunya.

"Hay, mi. " ucap Zahra sambil mencium punggung tangan Binar.

"Sayang. Mami kangen banget sama kamu." ujar Binar sambil memeluk tubuh Zahra.

"Zahra juga kangen sama mami. " Zahra membalas pelukan dari Binar.

David memarkir mobilnya di depan rumah Zahra. Ia pun masuk kedalam rumah.

"Halo, sayang. Assalamualaikum. " ujar David.

"Waalaikumsalam. Papii, Zahra kangen sama papi. " ujar Zahra sambil memeluk erat tubuh David.

"Papi juga kangen banget sama Zahra. " David membalas pelukan Zahra.

"Sama dong, Pi. Papi kapan pulangnya? " tanya Zahra.

"Papi baru balik tadi, sayang. Mami kamu langsung ajakin papi kesini. Jadi langsung, deh." David menjelaskan.

"Ohh begitu." ujar Zahra sambil tersenyum.

Erzan berjalan keluar rumah menghampiri Zahra dan kedua orang tuanya di teras rumah.

"Mamma. " ujar Erzan sambil memegang pesawat mainan baru nya.
"Ehhh, ya ampun. Cucu mami udah gede ya, sekarang. " ujar Binar sambil mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Erzan.

"Nenek. " ujar nya.

"Yaudah, ayo masuk. Kita ngobrol didalem. " ujar Zahra.

Binar dan David masuk kedalam rumah, di ikuti oleh Zahra dan Erzan. Mereka duduk sofa ruang keluarga.

"Zahra bikinin minum sama bawain makanan dulu ya, Mi, Pi. Mami sama papi duduk dulu, aja." ucap Zahra.

Zahra beranjak kedapur untuk membuatkan orangtuanya minum dan makanan cemilan.

"Nenek, kakek. Liat ini, mainan Erzan banyak kan, ya? " oceh Erzan sambil menunjuk mobil-mobilan nya yg ia susun seperti jalan yg macet.

"Wah, iya sayang. Erzan pinter, ya. Ini siapa yg susun? " tanya David.

"Ini. Erzan yg susun sendiri. Kalo ini pesawat, nanti dia mau terbang. " oceh Erzan.

"Terbang kemana coba? " tanya Binar.
"Hm. Terbang ke mana aja. Erzan kan suka jalan-jalan. " ujar Erzan.

"Kalo ini? Ini macet, ya ceritanya? " tanya David sambil menunjuk ke arah mobil-mobilannya.

"Iya, Kek. Ini macet. Nanti ada pesawat yg terbang diatasnya. " jawab Erzan.

"Siapa yg beliin pesawat ini buat Erzan? " tanya Binar sambil tersenyum.

"Pappaa. " jawab Erzan singkat, lalu kembali memainkan mainan nya.

David dan Binar tersenyum geli,  melihat cucu nya yg cerdas. Dan akan menjadi seperti kedua orangtuanya.

Zahra kembali sambil membawa 2 gelas sirup dan beberapa makanan di nampah nya.

"Diminum dulu nih, Mi. Pi. " ujar Zahra sambil menaruh gelasnya di atas meja kecil.

"Iya, sayang. Pasti mami minum. " ujar Binar.

"Erick mana? " tanya David sambil celangak celinguk.

"Erick lagi mandi, Pi. Maaf ya soalnya papi mendadak sih. Jadi ga siap-siap dulu." jawab Zahra.

Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang