Pagi ini, Erick dan Erzan sedang sarapan bersama di meja makan. Keduanya sudah siap untuk berangkat kerja dan sekolahnya.
"Erzan, nasinya di abisin ya, Nak. " ucap Zahra.
"Pasti Erzan abisin kok, mama. " jawabnya sambil melahap sesendok nasi gorengnya.
"Ma, Ruby kapan bisa sekolah kaya kak Erzan? " tanya Ruby sambil memainkan sendok nya.
"Sayang, tahun depan baru boleh. " ujar Zahra sambil mengusap lembut rambut Ruby.
"Lama ga, ma? " tanya nya.
"Nggak, sayang. Ruby sabar, ya. Kalo udah waktunya, pasti mama daftarin sekolah. " ucap Zahra.
"Oke, ma. " jawab Ruby.
Selesai makan, mereka bersiap untuk berangkat. Erzan sedang memakai sepatunya. Dan Erick masih membenarkan dasinya.
Zahra berjalan ke arah Erick. "Sayang, sini aku yg benerin. " ucap Zahra lalu merapikan kerah baju dan dasi Erick.
"Makasih, sayang. " Erick mengecup kening Zahra.
Zahra tersenyum. "Sama-sama. " jawabnya.
Ruby melihat Erick yg mencium Zahra. Matanya berbinar.
"Papa ga sayang Ruby, ya? " tanya Ruby sambil mengerucutkan bibirnya.
Erick mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh mungil Ruby.
"Sayang, dong. Kata siapa papa ga sayang sama Ruby? " tanya Erick sambil memegang pundak Ruby.
"Itu, mama doang yg dicium. Papa ga cium Ruby. " jawabnya sambil terus menekuk wajah imutnya.
Erick dan Zahra tertawa kecil.
"Papa sayang kok sama Ruby. " Erick mengecup kening dan pipi tembem Ruby.
"Kok yg kiri aja, pa? Yg kanan ga di cium? " tanya Ruby.
Cupp..
Erick mencium pipi Ruby sebelah kanan.
Ruby melompat kegirangan. "Horeee, akhirnya papa sayang sama Ruby. " ujarnya.
"Papa selalu sayang sama Ruby dan Kak Erzan. Papa sayang kalian berdua. " ucap Erick sambil memeluk Ruby kedalam dekapannya.
Ruby membalas pelukan sang ayah. "Makasih, papa. " ucapnya.
"Sama-sama, cantiik. " jawab Erick sambil mengusap lembut rambut panjang Ruby.
"Yauda, papa sama kak Erzan mau berangkat dulu, ya. " ucap Erick.
"Iya, papa. Hati-hati dijalan, ya. " oceh Ruby.
"Iya, sayang. " -Erick.
Ruby dan Zahra mencium punggung tangan Erick bergantian.
"Assalamualaikum. " -Erick.
"Waalaikumsalam. " -Zahra.
Zahra menggendong Ruby. Mereka melihat mobil Erick yg membawa suami dan putranya pergi meninggalkan rumah.
Seketika mobil itu tak terlihat lagi dari pandangan Zahra.
"Mandi yuk, ma. " ucap Ruby.
"Ayo, sayang. " -Zahra menggendong Ruby ke dalam rumah dan mengunci pintu rumahnya.
Zahra membuka baju milik Ruby. Terlihatlah perut buncit Ruby.
"Mama. " panggil Ruby.
"Iya, sayang." jawab Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔
Ficção AdolescenteJangan lupa di Follow dulu akun Author nya, biar bacanya enak ya kan :v Warning ⚠ 🔞 + Konten DEWASA Mengandung kekerasan (adult) Cerita ini lanjutan dari kisah pertama Erick & Zahra || Nikah SMA Bagi yg belum membaca squell yg pertama, di baca dul...