Chapter 19

3.4K 80 3
                                    

Erick memarkirkan mobilnya di posisi paling depan. Seperti biasanya Erick selalu begitu.

Diujung koridor, terlihat seorang perempuan memakai rok pendek dan membawa beberapa buku sedang menunggu Erick.

Erick memutar bola matanya. "Aduhh males banget, dah. Pengen banget rasanya gw pindah dari nih kampus. " batin Erick.

Erick berjalan ke arah koridor, Cheril yg sudah menunggu pun terlihat senang dan tersenyum manis.

"Pagi, Rick. " ujar Cheril sambil tersenyum.

Erick tidak berhenti, ia terus berjalan tanpa melirik Cheril. Cheril mengikuti Erick dari belakang.

Erick merasa risih dengan keadaan Cheril. Yg terus mengganggu hidup nya.

"Erick. Lo marah nih sama gw? " tanya Cheril dengan suara manja.

"Gw kan cuma ikutin kata hati gw aja, Rick. " -Cheril.

"Lo gamau ngeliat gw? Kok lo aneh, sih? Cowok lain aja ngejar gw. Kok lo malah nolak gw mentah-mentah, sih. Harusnya lo itu beruntung. " ujar Cheril.

Erick terus berjalan tanpa mendengarkan omongan Cheril. Namun Cheril tetap mengikuti nya dari belakang.

Erick memakai earphone ditelinganya. Dan duduk di kantin sendirian. Karena teman-teman nya belum datang.

Cheril duduk di sebelah Erick. Sambil menatap wajah Erick dalam-dalam. Banyak siswa lain yg meledek mereka.
"Cieeee, Cheril. "

"Ekhemm. "

"Pepet teross, Ril. "

"Gamalu apa gimana sih? Erick kan udah punya istri. Gw denger-denger Erick udah punya anak, malahan. "

"Cieeee, Erick. Mainan nya Cheril. "

"Cantik dan ganteng, cocok deh. "

Semua kata-kata itu hanya di dengar oleh Cheril. Erick tidak mendengar kata itu karena lagu yg ia dengar ia besarkan volumenya.

Cheril merasa kesal. Ia melepas kabel earphone yg tertanam di HP Erick. Hingga lagunya harus terhenti.

"Cher. Gw udah abis kesabaran ya sama lo. " ujar Erick lalu memukul mejanya.

Kejadian itu membuat siswa satu kampus yg berada di kantin terhenti melakukan kegiatan nya.

"Gw capek, Ril. Lo ikutin gw kemana pun gw pergi. Gw risih sumpah!!! " bentak Erick.

"Sekali lagi gw kasih tau ke lo, ya. LO ITU UDAH KETERLALUAN!! LO UDAH NYAKITIN HATI ISTRI GW, ZAHRA. "

"SEKARANG LO MASIH MAU NGEJAR-NGEJAR GW? HARGA DIRI LO DIMANA, CHER? "

"GW MUAK NGELIAT MUKA LO. SELAMA INI GW DIEM SAAT LO GANGGU. TAPI SEKARANG GW GA AKAN TINGGAL DIAM, KARENA LO UDAH NYAKITIN ZAHRA. "

"APA MAKSUD LO MASUKIN OBAT TIDUR KE MAKANAN GW? APA, CHEEER?? "

Haykal, Virgo dan Vira berlari menghampiri Erick di kantin. Wajahnya sudah memerah menahan emosinya.

Haykal merangkul Erick dan menepuk pundaknya pelan. Menyuruh Erick untuk lebih tenang.

"Tapi, Rick. Gw sayang sama lo. Gw cinta banget sama lo. Gw rela jadi yg kedua. Please. " rayu Cheril.

Vira mendekatkan dirinya pada Cheril. "Heh, lo tuh cantik-cantik tapi murahan, ya? Apa maksud lo masukin obat tidur ke makanan Erick? Biar lo bisa berduaan sama dia? Terus lo bisa nikah sama dia? Iyaa? " bentak Vira.

"Ya semua itu gw lakuin karena gw sayang sama Erick. " jawab Cheril tak mau kalah.

"Cher. Cowo di kampus ini puluhan bahkan ratusan kali. Kenapa harus Erick coba? Erick udah beristri bahkan dia udah punya anak. " ujar Vira.

Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang