Chapter 33

2.2K 63 2
                                    

Malam ini, Zahra duduk berjauhan dari Erick. Karena badan Erick yg baginya masih sangat wangi.

"Sayang. Kenapa sih kok jauh-jauh? " tanya Erick manja.

"Kamu itu bau, sayang. Aku gamau. Jangan deket-deket. Aku mual, loh. " ujar Zahra.

"Ya, tapi kan kemaren aku pake sabun itu biasa aja. Kenapa sekarang jadi mual begini, sayang? " tanya nya.

"Gatau, mungkin bawaan bayinya. Dia gamau nyium aroma papa nya. " ujar Zahra sambil terus memandangi layar HP nya.

Erick beranjak menghampiri Zahra yg sedang duduk di kasur. Sedangkan Erick di bawah, namun agak jauh.

"Ya elah, sayang. Aku tuh biasa aja, loh. Ga wangi. " ujar Erick.

"Eriiick. Jangan deket-deket aku bilang! " ujar Zahra.

"Kalo begini, nanti aku tidurnya gimana sayang? " Erick memanjakan suaranya.

"Biarin. Tidur aja di sofa. Aku gamau ah, kamu bau, sayang. " Zahra menutup wajahnya dengan bantal.

"Yaudah, aku ganti baju, ya? " tanya Erick.

"Yg wangi itu badan kamu, bukan bajunya. " jawab Zahra ketus.

"Ya terus gimana dong, sayang? Masa iya aku tidur di sofa? " -Erick.

"Kalo mau tidur di samping aku, ditengah-tengah kita harus ada 2 gulingnya. " ujar Zahra.

"Yauda, gapapa. Daripada tidur di sofa. " ujar Erick.

Pukul 22.00, Erzan sudah tertidur pulas di box nya. Kini, Erick dan Zahra sudah berada di kasur. Mereka di halangi oleh kedua guling di tengah-tengah mereka.

Zahra membalikkan badan untuk memunggungi Erick.

"Sayang? " panggil Erick.

"Tidur. " jawab Zahra.

Erick menyatukan kaki nya dengan kaki Zahra. Kini, kaki mereka bersatu.

"Ihh, sayang. Jangan apa-apain aku. Kita musuhan sekarang. " ujar Zahra sambil menarik kakinya.

"Masa kaki aja ga boleh nempel sih, sayang? " tanya Erick polos.

"Nggak! Siapa suruh kamu wangi-wangian. " ujar Zahra.

Erick tersenyum melihat Zahra. Kelakuan Zahra kini seperti anak kecil. Mungkin bawaan bayi nya yg tidak suka mencium bau aroma wewangian.

                               *****
Pagi ini, Zahra bangun lebih dulu karena harus menyiapkan bekal untuk Erick kerja.

Ia beranjak dari tempat tidur, dan langsung membersihkan dirinya.

Erick masih tertidur pulas, dengan selimut yg menutupi separuh badan nya.

Zahra menyiapkan bekal spagetti untuk Erick. Dan ia menyiapkan roti dan segelas susu untuk sarapan.

"Udah selesai? Sekarang bangunin my lakik, deh." batin nya.

Zahra berjalan ke arah Erick. Ia duduk di tepi kasur sebelah nya.

"Sayang. Hey, udah jam berapa ini? Jam 7 sayangg. Ayo bangun. " Zahra menggoyangkan tubuh Erick.

"Hmm. Iya, sayang. Ini aku bangun, kok. " ujar Erick sambil menguap dan meregangkan seluruh badannya.

"Nah gitu, dong. Ayo mandi abis itu sarapan, ya. " -Zahra.

"Ada syaratnya. " -Erick.

"Apaa syaratnya, sayang? " Zahra mendekatkan wajahnya pada Erick.

"Morning kiss, dulu." Erick menyodorkan pipi nya pada Zahra.

Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang