Tokkk... Tokkk.. Tokk..
Suara pintu apartemen mereka diketuk. Erick membukakan pintu nya.
"Assalamualaikum. " ujar Binar.
"Waalaikumsalam. Masuk, Ma, Pa, Mi, Pi." ujar Erick.
Erzan merangkak menghampiri Erick yg sedang menyambut kedatangan orangtua mereka.
"Ehh, itu Erzan. Sini, Nak. " panggil Ricka.
Erzan berhenti merangkak. Ia mengamati satu persatu siapa yg datang.
"Sini, sayang. " Binar melambaikan tangannya.
"Erzan. Dipanggil nenek. Kok malah berhenti di situ, sih? " tanya Erick.
"Umurnya sekarang berapa tahun, Rick? " tanya Edward. Papa Erick.
"8 bulan, pa. " jawab Erick.
"Wihh, udah gede aja. Sini, Sayang. " ujar Ricka.
Erzan masih tetap tak mau melanjutkan merangkak nya. Erick menggendong Erzan dan memberinya kepada Ricka.
"Ini nenek, sayang. Hey? Lupa ya? Terakhir ketemu waktu dia umur 5 bulan. " ujar Ricka.
"Iya, udah gede aja. Erzan udah bisa apa aja, nih? " tanya Binar.
"Dia udah aktif banget, Mi. Suka nyamperin Zahra ke dapur. Suka main ke balkon juga. " jawab Erick.
"Hati-hati, Rick. Harus di awasi terus. Balkon bahaya. " timpal David, Papi Zahra.
"Iya, Erick sekarang waspada, Pi. Ga bisa lengah dikit. Itung-itung olahraga, deh. " ujar Erick.
"Tuh, Erzan dengerin ya, sayang. Jangan suka main ke balkon. Tinggi. Bahaya juga. Dengerin nenek ya, sayang. " ujar Binar.
"Sama kaya kamu dulu lah, Rick. Suka main ke dapur, ke balkon. Kadang sampe masuk kamar mandi. " ujar Ricka, Mama Erick.
"Ah mama, mah. " Erick tertawa.
"Berarti Erzan aktifnya ngambil Erick dia. Sama suka kemana-mana. " jawab Ricka.
Zahra datang menghampiri orangtua nya.
"Mamiii, Zahra kangen banget. " Zahra memeluk Binar dengan erat.
Binar membalas pelukan nya. "Iya, sayang. Mami juga kangen sama Zahra. Maaf ya, sayang. Mami sama Papi bisa kesini 3 bulan sekali. Karena kerjaan disana gabisa ditinggal. " ujar Binar menjelaskan.
"Zahra ngerti, Mi. " ujar Zahra.
Zahra pun memeluk erat tubuh David. Papi Zahra yg sangat ia sayangi. "Papi, Zahra kangen. " ujar Zahra manja.
David membalas pelukan Zahra. "Papi juga kangen sama, Zahra. Maafin papi ya, Nak. Papi sibuk disana. " ujar David.
"Zahra ngerti papi. Asal papi jangan lupa sama Zahra dan Erick disini. Ada cucu papi juga, kan? " ledek Zahra.
"Siapa yg lupa sama anak perempuan kesayangan papi ini, hm? " tanya David sambil mengacak rambut Zahra.
Zahra memang sering bermanja dengan Papi nya. Iya lah, siapa yg ga mau manjain anak perempuan satu-satunya, pinter di sekolah, berprestasi, dan cantik seperti Zahra.
"Sayang, Mami mau kasih tau. Kalian jangan sampai lingah dalam menjaga Erzan. Inget, balkon itu bahaya. Dapur juga termasuk bahaya. " ujar Binar.
"Iya, Mi. Tadi itu ga sengaja Erick lagi jagain Erzan, tapi dia ketiduran. Soalnya Erzan lagi masa aktif nya, Mi. Jadi mungkin Erick kecapean. " jawab Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔
Teen FictionJangan lupa di Follow dulu akun Author nya, biar bacanya enak ya kan :v Warning ⚠ 🔞 + Konten DEWASA Mengandung kekerasan (adult) Cerita ini lanjutan dari kisah pertama Erick & Zahra || Nikah SMA Bagi yg belum membaca squell yg pertama, di baca dul...