Chapter 31

2.6K 74 0
                                    

Pagi ini, Zahra benar-benar tidak kuat untuk bangun. Trimester pertamanya membuat Zahra menjadi mabuk parah.

"Sayang. Ayo dong bangun. " ujar Zahra sambil menggoyangkan badan Erick.

Erick mengucek matanya. "Nggak, aku mau cuti dulu kerjanya. 2 hari aja. Karena aku mau jagain istriku yg lagi hamil anak kedua ku ini. " jawab Erick sambil mengusap perut Zahra.

"Oh, gitu. Kapan mau kasih tau ke mama sama mami? " tanya Zahra.

"Hari ini gimana? Kita undang mereka kesini. " ujar Erick.

"Hm, gimana ya sayang. Aku ga enak ngomong nya. " ucap Zahra.

"Ngomong aja, sayang. " -Erick.

"Aku kan masih mabuk parah nih. Besok aja gimana? " ujar Zahra.

"Yaudah, besok aku kasih tau mama, ya. Kamu istirahat aja, kamu jangan ngerjain apa-apa. Oke, sayang? Biar aku aja yg kerjain pekerjaan rumah. " ujar Erick.

"Eh, jangan semuanya juga sayang. Kita kerjain bareng-bareng. " jawab Zahra.

"Nggak. Kamu gaboleh apa-apa. Inget, sayang. Didalam perut kamu ada Zahra junior. " ucap Erick.

Zahra tersenyum manis. Menutupi rasa mual nya. Wajahnya pucat di hari itu.

Erick memandikan Erzan. Dan juga memakaikan bajunya. Lalu ia mencuci piring, dan menyapu lantai. Di lanjutkan dengan mengepel lantainya.

Kini, waktu sudah pukul 11.00. Erick sedang mandi di kamar mandi. Sedangkan Zahra masih merebahkan dirinya di kasur, ditemani dengan Erzan yg sedang memainkan tab nya.

"Aku laper. Tapi aku gamau makan. Mual banget. " ujar Zahra sambil meringkuk.

"Mammaa. Erzan mau nonton kartun yg lain. " ujar Erzan.

Zahra pusing saat melihat layar yg menyala. "Aduh, sayang. Erzan pencet sendiri aja, ya. Mama ga kuat. Mama pusing, Nak. " ujar Zahra.

Ia memutar tubuhnya. Kini posisi Zahra adalah tengkurap di kasurnya.

Erick sudah selesai mandi. Masih menggunakan handuk yg menutup dari pinggang hingga lututnya.

"Sayang. Aku mau beli makan, kamu mau makan apa? " tanya Erick pelan.

"Hmm, aku gatau, sayang. Terserah kamu aja." jawab Zahra sambil menutup wajahnya dengan tangan.

"Kamu mau soto? Mie ayam? Bakso? MCD kesukaan kamu itu, atau sup? " tanya Erick.

Zahra semakin menutup wajahnya dengan tangan. "Aduh, sayang. Kamu jangan ngomongin soal makanan. Aku mual, kamu beli aja terserah apa yg kamu mau. Nanti aku makan. " ujar Zahra.

"Yaudah. Aku beli dulu, ya. Kamu mau nitip, apa? "

"Aku pengen mangga tapi yg mateng ya, sayang. " ucap Zahra.

"Hm, yaudah. Erzan, ikut papa, yok. Kamu disini ga ada yg jagain. Mama lagi tepar. " ujar Erick.

"Yeeyyy. " teriak Erzan sambil berlari senang ke arah Erick.

Mereka mengunci pintu rumah dari luar. Agar tidak ada orang yg masuk kedalam rumah.

"Pappa,  kita mau kemana? " oceh Erzan.

"Kita beli makanan sama buah buat mama, Nak. Adik bayi nya pengen makan buah. " jawab Erick.

Erick menggendong Erzan dan menaruhnya di kursi depan. Di ikuti oleh Erick yg masuk dan mulai menjalan kan mobilnya.

Di sepanjang jalan, Erzan celingak celinguk melihat kiri kanan. Banyak makanan dan mainan yg dijual disana.

"Pappaa. Erzan mau mobil pengeruk yg besar. " ujar nya.

Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang