6 bulan kemudian...
Zahra sedang berjuang dirumah sakit untuk melahirkan anak keduanya. Yg menurut nya sangat membuat penasaran, karena saat di USG, jenis kelamin nya tidak terlihat.
Bagi nya, ini adalah satu hal yg membuatnya sangat penasaran dan tidak seperti biasanya.
"Kamu yg kuat ya, sayang. " ujar Erick.
"Iya, sayang. Aku pasti kuat. " jawab Zahra sambil menggenggam tangan Erick.Erzan dan kedua orangtua Erick dan Zahra menunggu di luar. Kali ini, Erick yg masuk kedalam ruangan untuk menemani Zahra.
"Sudah siap, bu? " tanya Dokter.
"Hm. " Zahra mengangguk pelan dan yakin.
"Baiklah, ayo bu. Tarik nafas, dan buang. " -Dokter.
Zahra menarik nafas panjang dan membuangnya. Seluruh nyawa ia kumpulkan untuk perjuangan yg satu ini.
"Ayo, bu. Sedikit lagi. Kepala nya sudah keluar. " -Dokter.
Zahra menarik nafas lagi, dan membuang nya. Keringat bercucuran, dan air mata yg mengalir di pipi nya.
"Ayo, bu, sedikit lagi. Jangan lemahkan tubuhmu. " -Dokter.
Zahra menarik nafas panjang, dan membuangnya, ia menggenggam erat tangan Erick.
"Ayo, sayang. Kamu pasti bisaa. " bisik Erick sambil beristighfar.
Suara bayi terdengar keras di dalam ruangan. Dokter itu langsung membawa bayinya untuk di bersihkan.
Erick memeras airmatanya, dan mengecup kening Zahra sangat lama.
Nafas Zahra masih ter-engah-engah. Ia susah dalam mengatur nafasnya.
"Istighfar, sayang. " ucap Erick dengan air mata yg mengalir di pipi nya.
Zahra melakukan nya didalam hati. Berulang kali ia sebutkan. Sampai pada akhirnya, ia lemas.
"Sayang, kamu yg kuat, ya. " bisik Erick.
Zahra memejamkan matanya. Ia lemas, sangat lemas.
Beberapa menit kemudian, orangtua mereka di izinkan untuk masuk kedalam ruangan.
"Mammaa. Mamma kenapaa? " tanya Erzan.
"Sayang, mama kamu ga kenapa-napa kok. Cuma lagi tidur aja. " ujar Ricka menenangkan Erzan.
Erzan memang tidak bisa melihat mama nya sakit. Apa lagi menangis, ia akan merasa dirinya salah besar jika mamanya seperti itu.
"Itu salah Erzan kan? Erzan yg minta mama buat keluarin dedek bayi nya. " ujar Erzan menahan airmatanya.
"Nggak, sayang. Mama Erzan ga kenapa-napa. Mama Erzan cuma ngantuk terus tidur, deh. " ujar Binar.
"Iya, sayang. Erzan jangan takut. Sebentar lagi pasti mama kamu akan bangun dan main lagi sama Erzan. " ujar Ricka sambil menggendong Erzan.
"Erzan mau sama kakek David aja. " ujar Erzan sambil menyodorkan kedua tangannya ke gendongan David.
"Sini, sayang. " David mengambil Erzan dari pelukan Ricka.
"Kakek, mama Erzan ga kenapa-napa, kan? " tanya Erzan.
"Tenang, ya sayang. Mama Erzan ga kenapa-napa. Doain ya. " ucap David.
"Hm. " Erzan mengangguk. Wajahnya seperti orang yg sangat khawatir.
Clekkk..
Suara pintu dibuka. Seorang suster menggendong bayi mereka yg sudah sangat rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔
Novela JuvenilJangan lupa di Follow dulu akun Author nya, biar bacanya enak ya kan :v Warning ⚠ 🔞 + Konten DEWASA Mengandung kekerasan (adult) Cerita ini lanjutan dari kisah pertama Erick & Zahra || Nikah SMA Bagi yg belum membaca squell yg pertama, di baca dul...