Chapter 6

6.4K 130 0
                                    

Pagi ini, Zahra sedang menyiapkan beberapa makanan untuk sarapan. Ada kue tart, sandwich, dan juga burger kesukaan Erick.

Erick meraba kasur sebelahnya. Ia sadar bahwa Zahra tak ada di samping nya, ia segera bangun, dan menghampiri Zahra.

Erick melihat Zahra didapur yg sedang sibuk menyiapkan sarapan. Dengan handuk yg masih tertempel di kepalanya. Ia memerhatikan Zahra dari ujung kaki, hingga kepalanya.

Baju rumahan yg Zahra kenakan di hari itu sangatlah menantang baginya. Ia menggunakan hotpans dan baju oblong lengan pendeknya.

Erick langsung memeluk Zahra dari belakang. Ia mencium aroma tubuh Zahra, dan rambutnya.

"Pagi, sayang. " ujar Erick sambil memeluk nya dengan mata yg sedikit tertutup.

"Eh, sayang udah bangun? Sini duduk dulu, aku lagi buatin sarapan. " jawab Zahra lalu menuntun Erick ke kursi meja makannya.

"Itu kamu minum dulu airputihnya, abis itu baru deh minum susunya. " ujar Zahra.

"Iya, sayang." jawab Erick sambil meminum segelas air putih, lalu meminum susu yg ada di depan nya.

"Kamu bikin apa, sayang? " ujar Erick.
"Aku bikin sandwich sama burger, nih. " ujar Zahra.

"Ohh, tau aja aku lagi pengen makan, itu. " jawab Erick sambil tersenyum.

Zahra berjalan kearah Erick. Ia mendekatkan wajahnya ke wajah Erick.

"Apa yg aku gatau tentang kamu? " tanya Zahra.

Erick tersenyum menatap wajah cantik Zahra di pagi hari. Membuat hatinya menjadi semangat.

"Kamu imut banget, sih. Aku jadi makin sayang sama kamu. " ujar Erick sembari mencubit gemas pipi tembem Zahra.

Zahra kembali ke kompornya dan mengangkat beberapa burger yg sudah matang. Ia menyusun bagian-bagian burger satu persatu.

"Sayang, hari ini aku mau bantuin papa kerja dulu, kamu dirumah sama mama, ya. " ujar Erick.

Erick mengunyah gigitan sandwich pertamanya. Dan meminum susunya.

"Iya sayang." ujar Zahra.

                             *****
Dirumah Ricka, mama Erick. Erick dan Papanya sudah siap untuk pergi ke kantor papanya untuk membantu.

"Aku jalan dulu, ya sayang. Kamu jaga diri dirumah. Kalo ada apa-apa bilang sama aku. " ujar Erick sambil memeluk Zahra.

Zahra membalas pelukan Erick. "Iya, sayang. Pasti. Kamu hati-hati, ya. " jawab Zahra.

Erick mengangguk. Ia mensejajarkan tubuhnya ke perut Zahra.

"Nak, papa pergi dulu, ya. Kamu disini jangan nakal. Jagain mama. Jangan bikin mama jadi sakit lagi ya, Nak. " ujar Erick sambil mengusap perut Zahra.

"Iya, papa. Jagoan papa ini ga akan nakal, kok. Aku pasti bakal jagain mama. " jawab Zahra sambil menirukan suara anak kecil.

Erick mengusap kepala Zahra. Ia mencium kening istri tercintanya.

"Aku pergi, ya. Assalamualaikum. " ujar Erick.

"Waalaikumsalam. " jawab Zahra sembari mencium punggung tangan Erick.

Zahra melambaikan tangannya, ia melihat mobil yg membawa suaminya itu yg kian lama menghilang dari pandangan. Ia lun menutup pintu dan menguncinya.

Ia kembali ke kamar Erick. Karena Ricka, mama mertuanya sedang pergi sebentar ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan.

Zahra duduk di tepi kasur, ia memerhatikan sekeliling kamar Erick. Ia melihat baju yg dulu pernah Erick belikan untuk nya, namun sejak putus, Zahra mengembalikan baju itu. Ia masih tergantung di belakang pintu.

Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang