Zahra masih menyiapkan beberapa baju dan babywrap milik Erzan kedalam tas bayi. Dan beberapa peralatan mandi Erzan yg akan mereka bawa.
"Sayang, tolong ambil handuk Erzan yg baru dong didalem lemari. " teriak Zahra.
"Iya, sayang. " balas Erick sambil mengambil handuk halus berwarna biru yg bertulis nama Erzan disana.
Erzan masih memainkan baju nya saat di pakaikan pempers oleh Zahra. Pada saat Zahra ingin memakaikan ia baju, Erzan menolak nya.
"Sayang, mau ikut mama ga? Erzan mau di tinggal? Kita mau jalan-jalan, loh. " ujar Zahra.
Erick memasukan handuk Erzan dalam tas khusus bayi nya.
"Sayang, handuk Erzan udah aku masukin ke tas, ya. Barang Erzan udah lengkap semua jadi jangan di bongkar lagi. " ujar Erick.
"Iya, sayang. Makasih, ya. " Zahra tersenyum memamerkan gingsul nya.
Drrrtt... Drrtttt..
HP Zahra berdering, tertera disana nama Mami nya yg menelepon Zahra. Erick yg mengangkat telefon nya.
"Halo, Mi. Ada apa? Zahra lagi sibuk urusin Erzan. Ini Erick. " ujar Erick.
"Oh, Erick. Nak, mami sama orangtua mu nunggu di lobby apartemen aja, ya. Kalian kesitu aja. Takut ga keburu, soalnya kita naik pesawat. " ujar Binar dari balik telefon.
"Oke, Mi. Ini Zahra masih pakein Erzan baju sama jaket aja. " jawab Erick.
"Ditunggu ya, Nak. " ujar Binar lalu mematikan telefon nya.
Zahra sedang memakaikan jaket dan sepatu kecil milik Erzan. Mood nya memang sedang berubah, membuat Erzan susah diatur.
"Nak, kita udah ditunggu, nenek. Yauda Erzan disini aja, ya. Mama sama papa mau pergi. " ledek Zahra.
Erzan langsung menurut apa kata Zahra, ia pun memakaikan Erzan sepatu nya.
"Udah siap? " tanya Erick.
"Udah, sayang. " ujar Zahra lalu menggendong Erzan.
Erick membawa 1 koper dan 1 tas baby, lalu ia keluar dan mengunci pintu.
Mereka berjalan menuju lift untuk kebawah. Sampai di lobby, Mereka langsung memesan taxi untuk berangkat ke bandara.
"Cucu mama udah ganteng, aja. " ujar Ricka.
"Sini, Papa gendong. " ujar Edward sambil menyodorkan kedua tangan nya ke arah Erzan.
Erzan menolak nya, ia lebih senang di gendong oleh Erick. "Erzan lagi eror nih, pa. Dia lagi ga mau sama siapa-siapa. " ujar Erick.
"Iya, nih. Sama kakek nya aja masa gamau. " ucap Edward.
"Coba sini sama nenek. " ujar Ricka.
Erzan tetap tidak mau, ia mendekap dipelukan Erick dengan sangat erat.
"Kita mau jalan-jalan, sayang. Erzan gaboleh sombong sama kakek nenek. " ujar Erick yg memeluk Erzan.
"Udah, Rick. Ga apa-apa. Nanti juga kalo mood nya balik, dia ceria lagi. " ujar Ricka.
"Yaudah, ayo kita berangkat." ujar Binar.
Mereka pun membawa kopernya masing-masing. Ada 2 taxi yg mereka pesan. Untuk menuju ke bandara.
Dari Bandara Internasional YogyaKarta Airport, mereka akan segera terbang ke Bandara Juanda di Surabaya.
Sesampainya di Bandara, Erick, Edward dan David segera menurunkan beberapa barang yg mereka bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔
JugendliteraturJangan lupa di Follow dulu akun Author nya, biar bacanya enak ya kan :v Warning ⚠ 🔞 + Konten DEWASA Mengandung kekerasan (adult) Cerita ini lanjutan dari kisah pertama Erick & Zahra || Nikah SMA Bagi yg belum membaca squell yg pertama, di baca dul...