Chapter 2

10.7K 161 0
                                    

Pagi ini, Erick sedang siap-siap untuk berangkat ke kampusnya.

Zahra sedang menyiapkan bekal untuk Erick. "Ini sayang, bekalnya. " ujar Zahra.

"Iya sayang, tolong taruh didalam tas aku, ya. " ujar Erick yg sedang mengancing baju nya.

"Iya, sayang. " jawab Zahra.

Zahra membantu Erick membenarkan kerah bajunya. Tinggi Zahra hanya seleher Erick. Karena kehamilan nya yg membuat Zahra harus kehilangan tinggi nya sementara.

Cupp..

Erick mengecup kening Zahra dengan sayang. Zahra ingin membalas nya namun ia tidak sampai.

"Wlee, ga sampe kan? " ledek Erick.

"Ihh, ngeselin deh. " ujar Zahra.

Erick mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Zahra. Sehingga tinggi mereka pun sama.

"Nih, cium coba. " ujar Erick sambil menyodorkan pipi nya.

Cupp..

Zahra mengecup lembut bibir tipis Erick. Erick peka akan hal itu.

🔞⚠

Erick membalasnya. Mencium lembut bibir Zahra. Zahra membuka sedikit bibirnya, agar Erick bisa bermain didalam nya.

Lumatan demi lumatan ia rasakan. Erick membelai lembut rambut lurus Zahra. Tangan Zahra melingkar di leher Erick.

Erick membawa Zahra ke kasurnya. Merebahkan tubuh Zahra disana. Kini Erick berada di atas nya, namun terhalang oleh perut buncitnya.

Erick mulai meremas kedua gundukan milik Zahra yg sudah agak berisi itu. Mungkin asi nya sudah siap untuk anaknya nanti.

"Emhhh. " desah Zahra.

"Jangan ditahan, sayang. " ujar Erick.

Tangan Zahra di arahkan oleh Erick ke junior nya yg sudah menegang di balik celana nya. Ia meremas nya dari luar.

"Ahhh, enakh sayang. " ujar Erick.

Zahra melepas genggamannya. "Sayang, nanti kamu telat. " ujar Zahra.

"Yaudah, aku berangkat dulu, ya sayang. Kamu jaga diri baik-baik disini. " ujar Erick.

Erick mensejajarkan tubuhnya dengan perut buncit Zahra. Ia mengusap dengan lembut.

"Papa pergi dulu ya, Nak. Kamu jagain mama disini. Jangan nakal, kalo mama nakal, bilang sama papa, ya? Hehe. Jangan bikin mama repot ya sayang. " ujar Erick lalu ia mengecup lembut perut Zahra.

"Iya, papa. Anak papa ini ga bakalan nakal kok. Pasti jagain mama. Aku kan jagoan papa. " jawab Zahra yg menirukan suara anak kecil.

Erick bangun dari jongkoknya. Ia mencubit gemas hidung Zahra.

Zahra hanya tersenyum memamerkan gingsulnya. "Kamu hati-hati ya, sayang. Aku tunggu kamu dirumah. " ujar Zahra.

Zahra mencium punggung tangan Erick.

"Iya, sayang. Aku akan pulang secepatnya kok. Assalamualaikum. "  -Erick.

"Waalaikumsalam. " jawab Zahra sambil melambaikan tangannya.

Seperti biasa, Zahra melihat Erick dari jendela apartemen nya. Meskipun jauh, namun itu merupakan perpisahan walau hanya sementara.

Zahra membuka HP nya, ia melihat foto-foto lama mereka. Foto masa lalu pada saat masih pacaran.

Ia tersenyum sendiri. "Ya ampun, ini foto kelas 2 SMP. Kemana-mana masih naik motor, jajan aja cuma eskrim. Ini sederhan namun bikin bahagia. " ujar Zahra sambil mengusap fotonya.

Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang