Chapter 14

3.9K 89 0
                                    

Sesampainya di apartemen mereka di Jogja, Zahra langsung merebahkan diri nya ke kasur berukuran kingsize nya. Dan Erzan masih tertidur di pelukannya.

"Sayang, ganti baju dulu. Erzan juga tuh. Nanti gatel sayang badannya. " ujar Erick.

"Iya tunggu sebentar ya, sayang. Rasanya remuk banget ini badan. " jawab Zahra yg memejamkan mata.

Erick mengambil Erzan dari pelukan Zahra, dan menaruhnya di sebelah Zahra.

"Biarin Erzan tidur di tengah-tengah kita ya, sayang. Biar serasa lebih lengkap. " ujar Erick.

"Iya, sayang. Ga apa-apa, kok. Yaudah aku ganti baju dulu, ya. " jawab Zahra lalu beranjak dari kasur untuk mengganti baju dan mencuci muka nya.

Erick memerhatikan Erzan yg sedang tidur. Sesekali ia mencium pipi nya sambil mengusap lembut kepala Erzan.

Zahra melihat Erick yg sedari tadi menatap wajah anaknya yg sedang tertidur pulas. Ia pun memotretnya dan memosting ke whatsapp stories.

Dengan caption "Papa nya sayang Erzan ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan caption "Papa nya sayang Erzan ❤. "

Seketika puluhan notifikasi masuk ke HP Zahra. Teman SMA nya mengomentari status yg Zahra posting.

"Ciaaah. Papa nya sayang anak. "

"Tatapan Erick dalem banget. "

"Bapeeeeeer."

"Bikin iri aja lo, Ra. "

"Si kembar "

"Ganteng, Ra. Kaya Erick. "

"Bagaikan buah pinang dibelah 2."

"Calon-calon bakal punya poni kaya Erick, nih. "

"Bibit gantengg. "

"Udah goodlooking dari bayi. "

"Semoga jadi anak yg sholeh. "

"Contohin orangtua mu, Nak. Mereka juara di sekolah."

"Iriiiii."

"Gemeeeees ❤."

Dan masih banyak yg lainnya. Namun Zahra belum membalasnya satu-persatu. Karena malam itu ia sangat lelah dan mengantuk.

                               *****
Pagi ini, Zahra sedang menyiapkan sarapan dan bekal untuk Erick. Karena Erick akan pulang sedikit lebih lama.

"Kamu pulang nya jam berapa? " tanya Zahra.

"Jam 15.00 sayang. Aku janji akan pulang tepat waktu. " ujar Erick.

"Yaudah, ini bekalnya. " Zahra memberikan kotak nasinya pada Erick.

"Makasih ya, sayang. Jadi ngerepotin. " jawab Erick sambil mengecup kening Zahra.

Erick & Zahra || Hadiah Tuhan (Completed 2) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang