2. Princess

1.1K 116 2
                                    



Perpustakaan memang tempat terbaik untuk beristirahat. Tempatnya sepi dan tenang, dipenuhi buku-buku yang siap dibaca dan selalu bersih. Selain itu, luasnya perpustakaan menjadikan tempat yang cocok untuk berjalan sambil menghindari para pelayan.

Aku kembali berjalan, setelah buku pertama yang diambilnya tadi selesai dibaca. Sejarah tentang kekaisaran Allieru, keturunan, bahkan budaya harus diketahuinya. Para pelayan perempuannya mungkin masih mencari Apridete untuk memakaikannya pakaian imut. Mai, pelayan yang sangat menyayangi Apridete pasti sedang khawatir sekarang atau malah sedang memperingatkan para pelayan lain untuk tidak memakaikan pakaian yang membuat Apridete kecil tidak nyaman. Mai juga sudah tau kemana putri kecilnya itu akan pergi jika dalam kondisi seperti ini, namun dia tidak pernah datang langsung ke perpustakaan, melainkan menunggu Apridete kembali ke kamarnya.

Aku jadi bisa tenang dengan Mai sebagai pelayanku.

Apridete kini telah berusia 5 tahun, jika ditambah dengan umurku dari masa lalu maka menjadi 22 tahun. Aku dapat berjalan jauh bahkan berlari kencang. Beberapa guru pun telah didatangkan untuk mulai memberikan pelajaran kepadaku. Bahkan, kemarin pun sudah 3 orang guru didatangkan untuk memulai perkenalan. Istana jadi sangat berisik.

Bahasa, tata krama, politik & pemerintahan, budaya, serta beragam macam pelajaran telah Mei ceritakan kepadaku untuk kedepannya yang akan aku pelajari.

"Nona akan belajar banyak hal, dan akan menjadi putri terbaik di kekaisaran," itulah yang dikatakan Mei kepadaku kemarin setelah beberapa guru didatangkan.

Demi hidup sebagai putri Apridete, aku akan melakukan apa saja. Belajar akan menjadi hal yang selalu kulakukan, tata krama menjadi hal yang membanggakan dariku dan politik akan menjadi hal yang ditakuti orang lain kepadaku. Hidup menjadi Apridete adalah hidup yang demikian.

Rak-rak buku yang dilaluinya memang sangat menarik, tapi banyak buku yang belum bisa dijangkau oleh tubuh pendekku. Aku hanya mencari buku menarik yang berada dibawah, yang dapat digapai olehku.

Kekaisaran Allieru telah berdiri selama 150 tahun. Kekaisaran yang sangat megah dengan ekonomi yang berjalan. Namun, banyak masalah internal yang terjadi selama 150 tahun itu bahkan mungkin sampai sekarang. Korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, monopoli perdagangan, nepotisme dan beberapa kejahatan lainnya pernah terjadi di Aillieru.

Beberapa kaisar sebelumnya telah berhasil mengatasi masalah-masalah politik tersebut, namun belum sampai ke akar masalahnya karena kejahatan itu tumbuh lagi bahkan semakin besar.

Pada masa pemerintahan raja ke-3, terjadi kelaparan di beberapa wilayah Allieru. Banyak yang mengatakan bahwa penyebab kelaparan tersebut karena cuaca dan kesuburan tanah. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa penyebabnya adalah ulah para kepala keluarga yang berniat menghancurkan tanah subur untuk dibagun beberapa pertokoan.

Kesenjangan sosial juga sangat terlihat di Allieru. Dimana 'si kaya' dan 'si miskin' menjadi penentu dimanusiakan atau tidaknya seseorang, itu memang mengerikan. Si kaya akan mendapatkan apa yang diinginkannya, dan si miskin akan dianggap sebagai alat pemuas hasrat si kaya.

Aku menutup buku keduaku lalu mengambalikannya ke tempat semula. Aku kembali berjalan menyusuri perpustakaan sampai kemudian berhenti di depan jendela. Aku memandang rerumputan dan cahaya hangat matahari di sana.

kenapa harus mendambakan sesuatu yang hangat?

Tanganku mengepal lalu ia menghela nafas.

Cukup untuk siang ini, aku harus kembali ke kamar.

.

.

"Nona, saya bawakan biskuit cokelat dan teh madu untuk nona," Mai menyodorkan sepiring biskuit kepadaku. Aku hanya diam sambil memakannya. "nona hari ini akan kedatangan beberapa calon guru lagi. "Aku tetap mengunyah, rasanya manis dan renyah.

Until I DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang