6. Princess and A Tea Cup

807 93 0
                                    



Cangkirnya cantik seperti biasa. Itu adalah cangkir teh yang biasa dihidangkan kepadaku pada siang hari. Teh yang disajikan juga selalu enak dan beraroma harum. Biasanya para pelayan juga menghidangkan sepiring biskuit sebagai pendamping teh yang enak ini, sekarang aku meminta sesuatu yang lain. dan berakhirlah sebuah tray kue bertingkat tiga di depanku sekarang.

Kalian akan menyesal karena aku menyukai makanan manis.

"Jadi, kapan tepatnya aku harus datang kesana?"aku meneguk tehku.

"Pada jam makan malam Nona. Saya akan mengingatkannya lagi jika sudah mendekati waktu itu,"Mai mengangguk.

Sudah kuduga, mempercayakan hal ini pada Mai adalah hal tepat. Mai bisa menyiapkan segala keperluanku dengan baik. Aku tidak akan mau melakukannya, karena sejujurnya aku membenci pertemuan ini.

Apa yang akan dilakukan kaisar? Setelah beberapa tahun tidak menemui satu-satunya putrinya, sekarang secara tiba-tiba dia meminta untuk bertemu.

Ini nasib Apridete.

"Apa Nona mau pergi keluar lagi?"

"Hm, tidak. Biarkan aku ke perpustakaan hari ini."

Hari ini tidak ada pelajaran dengan Gloria. Keluarga Rinne sedang mengadakan pesta perayaan pada buku anak pertama mereka, Ray Gloria yang akan diterbitkan dua hari lagi dari sekarang. Aku memang ingin pergi menghadiri pesta itu, tapi karena semua aturan ini aku tidak bisa menghadirinya. Aku hanya bisa mendoakan agar buku itu bisa sampai ke tanganku. Sudah dari lama aku menginginkannya, setelah Gloria menceritakan kepadaku tentang tulisan kakaknya.

Aku meraih sebuah buku yang berada di rak tingkat dua paling kiri di dekat pintu masuk perpustakaan. Buku itu seharusnya tidak berada di sana, aku telah memindahkannya agar lebih mudah untuk menjangkaunya jika aku butuhkan seperti saat ini.

Kali ini bukan buku politik. Buku dengan sampul yang mewah, tali emas melilit, dan permata kecil mengelilingi tepi buku itu. Sejarah keluarga kaisar. Ini buku tentang sejarah dan pencapaian para kaisar terdahulu.

Aku harus mengetahuinya, keluarga dan leluhur Apridete.

Kaisar pertama kekaisaran Allieru, Joseph Courdesse merupakan kaisar yang kejam. Dia membuat seluruh laki-laki yang sudah memasuki umur dewasa untuk berperang, dan perempuan untuk menjadi sukarelawan persiapan perang. Banyak sekali korban dan mayat berjatuhan pada masa kekaisaran ini. Setidaknya, hampir seperempat bagian kekaisaran berantakan oleh perang. Perang tersebut didasari oleh keinginan Kaisar Joseph untuk memperluas daerah kekuasaannya. Dahulu, Allieru tidak sebesar ini melainkan hanya ¾ nya. Semua wilayah tambahan ini didapatkan dari perang besar yang dilakukan kaisar Joseph kepada wilayah kekaisaran lain.

Aku tidak ingin bersikap sok naif, menurutku hal ini merupakan hal yang benar. Walaupun banyak korban yang berjatuhan dan beberapa wilayah kekaisaran hancur, namun buah yang dipetik dari pengorbanan itu cukup sepadan. Wilayah. Dengan bertambahnya wilayah, maka rakyat akan bisa membangun kehidupan baru, ekonomi baru, juga pemahaman baru. Ini cukup masuk akal untuk dilakukan oleh kaisar pertama dalam kondisi sempitnya wilayah kekuasaan.

Kaisar kedua, Haika Courdesse merupakan cucu dari Joseph Courdesse. Haika yang merupakan cucu Joseph dipilih sebab sang ayah yang seharusnya menjadi kaisar selanjutnya tewas pada masa perang, dia tewas dengan gelar pahlawan perang yang memberikan 3 wilayah baru kepada kekaisaran Allieru.

Banyak pertentangan terhadap Haika yang diangkat sebagai kaisar. Para bangsawan mendesak Joseph untuk mengubah pilihannya tentang Kaisar Haika. Hal ini disebabkan pada saat itu Haika telah memiliki anak di luar nikah dari seorang perempuan rakyat jelata yang ditemuinya selama perang. Para bangsawan menganggap hal tersebut merupakan pelanggaran dan pencemaran nama baik kekaisaran jadi tidak sepantasnya Haika naik ke kursi Kaisar. Namun, Kaisar Joseph tetap memilih Haika sebagai kaisar karena mengganggap Haika mampu untuk mewarisi jabatan ini.

Until I DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang