19. Grand Duke Visco (2)

463 53 1
                                    



Mian membawaku menyusuri lorong-lorong mansion. Semenjak tadi, dia terus menjelaskan tentang hal-hal yang ada di mansion ini, dan beberapa sejarahnya. Mendengar Mian yang begitu lancar dalam menjelaskannya, aku berfirasat bahwa dia tidak akan membiarkanku pergi dengan cepat dari sini.

Seperti yang diharapkan dari kediaman keluarga Grand Duke. Kediaman yang luas ini dibagi menjadi beberapa bagian, yang masing-masing anggota keluarga mendapatkan tempat mereka. Kamar Grand Duchess berada di seberang kamar Grand Duke, sementara Mian berada di tengah. Pengaturan seperti itu sering terjadi sebagai hadiah untuk calon penerus.

Mian memetik setangkai bunga yang menggantung di batang pohon dan memberikannya padaku, "apa Yang Mulia Putri menyukainya?"

"Bunga yang indah, Sir Mian."

"Bunga itu hanya tumbuh selama satu musim, saya senang ketika bunganya tumbuh ada Yang Mulia Putri di samping saya."

Perkataannya sama seperti Grand Duke, tapi dari nada bicaranya aku merasakan maksud lain yang tidak sama.

"Saya dengar dari Grand Duke bahwa Anda terkenal di kalangan para Lady, Sir."

"Ayah saya memang suka menceritakan hal yang tidak perlu, Yang Mulia."

"Pasti sulit bukan?"

"Saya malu mengatakannya, tapi para lady yang memperhatikan saya selama ini tidak ada yang sebaik Yang Mulia Putri. Anda begitu cantik dan kuat sehingga—"

Dengan cepat aku memotong perkataannya, "pasti tunangan Anda sangat kesulitan."

Mian langsung diam membeku, sepertinya dia tidak tahu bahwa kabar pertunangannya dengan putri dari keluarga Count Kaley telah menyebar dengan sangat cepat bahkan sampai ke telingaku.

Aku juga tidak memiliki niat sama sekali dengan orang ini, "Lady Tia merupakan perempuan yang cantik. Dia pasti sulit ketika melihat tunangannya yang terus-menerus dilirik oleh lady lain. Bahkan, Anda selalu memperlakukan lady selain dirinya dengan baik, jadi mungkin saja Lady Tia sebenarnya cemburu selama ini."

"Haha, Yang Mulia Putri benar."

Hm? Aku melihat Mian tersenyum dengan bibir bawahnya yang tebal itu.

"Saya memang telah membuat tunangan saya cemburu terhadap saya. Namun, semua itu merupakan hal yang saya lakukan demi dirinya juga."

Inilah wujud sebenanya Mian Visco yang mewakili seluruh keluarga Visco. Mian membuka kancing atas kemejanya, lalu menarik dasinya yang mencekik.

"Yang Mulia Putri, putri satu-satunya dari Baginda Kaisar. Apa Anda sadar bahwa Anda hanya seorang wanita? Wanita yang kebetulan menjadi putri kekaisaran Allieru. Apalagi, umur Anda masih sangat muda bukan? Bahkan tidak memenuhi syarat untuk menjadi penerus keluarga bangsawan manapun." Dengan wajah yang tenang, Mian tersenyum sinis sambil melempar semua perkataan hina itu padaku.

Aku tidak mengira dia akan mengatakan semuanya dengan cepat seperti ini, walaupun bagiku juga saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengatakannya. Membuka topengnya, langsung dihadapanku. Di dalam novel, Grand Duke Visco disebutkan sebagai bagian dalam pemberontakan yang dilakukan kaum bangsawan terhadap Kaisar Apridete. Malah, hampir seluruh bangsawan ikut dalam pemberontakan tersebut. Dendam mereka terhadap keluarga kaisar sangat besar, dimulai dari kaisar pertama, dan semakin membesar ketika Apridete memerintah sebagai kaisar berikutnya menggantikan Einos.

"Sir Mian, apa maksud Anda?"

"Yang Mulia Putri masih belum paham? Keberadaan Anda hanya akan menjadi permata tanpa makna di dalam kekaisaran. Bagaimanapun juga, Allieru harus memiliki pemimpin yang baik untuk mengurus kekaisaran yang megah ini."

Until I DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang