Rinne (guru Apridete) diganti menjadi Lady Gloria (nama keluarganya) karena Apridete yang mulai memanggil orang lain secara sopan.
Selamat membaca ^^
...
Membaca laporan sebanyak ini membuat mataku sakit. Tapi, begitu mendapatkan kertas dengan isi berupa keberhasilanku dalam mengatasi masalah di kekaisaran, aku merasa lega. Itu tanda bahwa aku telah menyelesaikan tugasku dengan baik.
Ini adalah langkah penting bagiku untuk maju sebagai kaisar. Jika aku ingin meneruskan tahta ayahku, menjadi kaisar, maka aku harus menyingkirkan para bangsawan licik itu, bahkan sampai tidak terlihat oleh pandangan kaisar. Aku harus membuat kaisar hanya melihatku, kaisar harus memperhatikanku, semua kerja kerasku, semua keberhasilanku, semua potensiku. Dengan begitu, mendapatkan kursi tahta akan menjadi kepastian bagiku. Masa depan Apridete, sang kaisar wanita harus terjadi. Aku harus melanjutkan hidup Apridete dan menyelesaikannya dengan baik.
Aliran sungai di pinggir kota yang kemarin dilaporkan tersumbat, sekarang aku menerima laporan tentangnya lagi bahwa aliran itu sudah kembali mengalir dengan lancar. Kebun-kebun rakyat akan kembali menerima aliran air, aku lega masalah ini hanya diselesaikan dalam beberapa jam saja.
Seorang pelayan wanita masuk sambil mendorong troli "Yang Mulia Putri, saya membawakan teh lemon hangat."
"Kamu yang mengantikan Mai?"
Dengan kaku dia membungkuk kepadaku, "nama saya Cilla, Yang Mulia. Mai meminta saya menggantikannya melayani Nona selama sehari masa izinnya."
Melihatnya menyiapkan teh untukku membuat sifatnya nampak. Dia anak yang sopan, caranya dalam menyajikan teh, tidak, saat pertama kali masuk saja dia sudah memperlihatkan rasa hormatnya kepadaku. Mai memilih pelayan pengganti dengan baik.
"Apa jadwalku hari ini, Cilla?"
"3 jam lagi, Yang Mulia harus menghadiri kelas Lady Gloria. Sebelum jam itu, Yang Mulia tidak memiliki jadwal khusus."
Begitu.
"Aku sudah selesai dengan pekerjaan ini. Aku akan jalan-jalan sebentar, temui aku kembali di perpustakaan pada jam kelas Lady Gloria nanti."
"Maaf sebelumnya Yang Mulia. Apa Yang Mulia perlu dijemput untuk menghadiri kelas?"
Dia peduli sekali.
"Tidak perlu, aku bisa ke sana sendiri. Sebelum waktu itu, silahkan bekerja seperti biasa. Aku mengizinkannya."
Cilla mengangkat kepalanya dengan telapak tangan kanan di depan dada, "baik Yang Mulia."
.
.
Aku sudah sejak lama menemukan tempat ini di istana. Letaknya tersembunyi, jarang ada pelayan yang lewat di sekitar sini. Hanya ketika waktu membersihakn ruangan saja, yaitu sebulan sekali, para pelayan menginjakkan kakinya ke sini. Tanpa kunci gembok, tanpa pengawalan, tanpa penjaga ruangan, tempat yang bagus untukku. Di tempat ini, selama 7 tahun aku melatih tubuhku.
Beberapa hari setelah pelatihan pedangku bersama Sir Alex, aku menyadari banyak hal tentang kekuranganku. Tubuhku ternyata lemah, otot-ototnya tidak terlatih dengan baik. Tidak seperti di dunia asalku dulu yang merupakan unggulan dalam bidang kekuatan fisik. Di dunia ini, sebagai Apridete muda, aku tidak memiliki kekuatan yang cukup bahkan untuk berlatih pedang selama 2 jam. Jadi aku putuskan untuk melatih tubuhku dan mengembangkan otot-ototku.
Barang-barang yang tampak seperti rongsokan di sini juga masih bisa aku gunakan untuk latihanku. Untuk otot tangan, aku menggunakan sebatang kayu halus yang di kedua ujungnya aku ikatkan batu. Setiap satu bulan, aku akan mengganti batu yang terpasang dengan yang lebih besar. Akan semakin besar, dan sekarang sudah cukup untuk membuatku kesulitan mengangkat benda ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Die
FantasySepasang tangan mungil terlihat di depan mataku saat aku terbangun. Ketika aku menatap cermin, wajahnya yang cantik terlihat menawan. Apridete Courdesse, aku masuk ke dalam tubuhnya, seorang putri kekaisaran yang menjadi pemeran sampingan dari sebua...