Meninggalkan Zeral yang masih memandang kepergiannya, Apridete berjalan pelan menuju pintu keluar aula istana. Kemeriahan pesta tidak berhasil membuat Apridete melupakan tujuan utamanya melaksanakan pesta ini. Selain untuk menunjukkan wujudnya kepada para penghuni kekaisaran, ada hal penting lain yang harus dilakukannya.
Dalam novel 'Taman dan Kenangan', semua cerita itu dimulai dari pesta ulang tahun ke-17 Putri Apridete. Pada pesta ulang tahun yang mewah itu, para bangsawan, bahkan delegasi dari kekaisaran lain turut menghadiri pesta ulang tahun tersebut. Semua keglamoran dari masing-masing bangsawan berusaha ditunjukkan, kemeriahan pesta, dan gosip-gosip yang selalu beredar selama pesta. Di tengah kemeriahan pesta tersebut, tepatnya di taman istana, di samping air mancur yang indah, Kedrick untuk pertama kalinya bertemu dengan Selena yang saat itu menjadi perwakilan keluarga Hailor untuk menghadiri pesta Putri Apridete. Saat itu, Selena yang sangat menyukai bunga tengah memandangi taman bunga dengan wajah berseri, itulah pertama kalinya pula Kedrick jatuh cinta.
Pertemuan keduanya berlangsung dengan tidak banyak dialog di dalamnya. Kedrick hanya menanyakan nama Selena dan beberapa hal basa-basi lainnya. Setelah mereka berkenalan Selena lebih dulu meninggalkan Kedrick yang setelahnya tidak bisa melupakan Selena dan selalu merindukannya selama 2 minggu. Sampai pada akhirnya mereka bertemu Kembali atas kejadian 'kebetulan' seperti cerita pada umumnya.
Mengingat kejadian itu, Apridete ingin melihatnya secara langsung. Lalu merasakan mulainya novel ini dengan lebih nyata.
Taman dengan air mancur itu terletak berkebalikan dengan taman bunga mawar. Taman tempat Selena bertemu dengan Kedrick, tepatnya berada di sisi utara istana. Terlihat sangat mencolok, tepat di depan aula utama istana. Karena dekat dengan aula, Apridete tidak memiliki kesulitan sama sekali untuk mendatanginya. Menghilang dari aula utama memang hal yang merepotkan, tapi karena sebelumnya dia telah melakukan sesuatu yang sangat menarik perhatian bangsawan dan delegasi kekaisaran lain, maka kepergiannya akan diharapkan oleh para tamu. Memang menyedihkan, tapi Apridete yang telah memperkirakan bahwa dia membutuhkan perlakuan seperti itu untuk tujuannya.
Keluar dari aula utama yang meriah, Apridete disuguhi pemandangan sepi berbalut langit malam dengan hiasan bintang-bintang yang bertaburan dengan indah. Tanpa mendongkakkan kepala, langit dengan gugusan bintang masih dapat terlihat oleh cakupan penglihatan mata merahnya. Angin malam yang dingin menerjang tubuh Apridete yang tidak mengenakan satu helai syal pun. Gaunnya memang tebal, namun pada bagian atas gaun tersebut terbuka tepatnya bagian bahu.
Sambil menyeret gaun mewahnya, Apridete mendekati taman air mancur. Apridete tidak tahu pasti kapan waktu pertemuan Kedrick dan Selena akan terjadi, yang pasti hari ini. Jadi, dia berharap semoga kedatangannya nanti tidak terlambat. Pembicaraanya dengan Zeral memang tidak ada pada rencanannya.
Belum sempat Apridete masuk ke dalam taman air mancur, suara langkah kaki dari dalam taman menarik perhatiannya. Sudah ada orang di dalam taman air mancur, itu tidak mungkin tukang kebun atau pelayan yang sudah memiliki tugasnya masing-masing saat pesta hari ini. Jadi, kemungkinan besar itu adalah Selena yang sangat menyukai bunga.
Apridete mengintip ke dalam taman. Tampak seorang perempuan dengan rambut pirang dan gaun ungu terang yang mencolok sedang berjalan sambil memandangi bunga yang disuguhkan kepadanya di taman itu.
Semua ciri itu sesuai dengan Selena dalam novel. Perempuan yang cantik bagaikan peri, dengan rambut pirang, bermata kuning terang, gaun ungunya yang mengangkat kecantikan itu sendiri serta gaya jalannya yang begitu anggun dan mempesona. Selena Hailor, Apridete sangat yakin orang itu ada di depannya saat ini.
Apridete memilih untuk mengikuti Selena, ia tahu kemana Selena akan pergi setelah dari sini. Tepat di tengah taman, yang terdapat air mancur, Selena berhenti. Dia memandangi bunga disekelilingnya. Suasana hatinya sangat senang, bahkan wajahnya yang tersenyum sampai hampir menutupi mata kuningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Die
FantasySepasang tangan mungil terlihat di depan mataku saat aku terbangun. Ketika aku menatap cermin, wajahnya yang cantik terlihat menawan. Apridete Courdesse, aku masuk ke dalam tubuhnya, seorang putri kekaisaran yang menjadi pemeran sampingan dari sebua...