part 3

1.1K 127 15
                                    

Seokjin tidak ingat bagaimana rasanya dipeluk oleh kedua orang tua dengan kasih sayang. selama ia tinggal dengan mereka hanya suara bentakkan dan kalimat kasar yang terlontar diantara mereka. 

Yerin bukan ibu yang buruk, tapi Seokjin bukan alasan yang kuat untuk tetap tinggal dan bertahan bersama lelaki yang kejam.

memang pernikahan mereka hanya ajang untuk menyatukan dua keluarga besar yang sukses, tidak heran jika Yerin menikah dengan perasaan terpaksa.

Tidak ada perasaan iri dari diri Seokjin kala berkumpul dengan keluarga Jungkook yang harmonis dan selalu hangat. justru berkat mereka ia bisa merasakan hal yang tak pernah ia dapat.

"Seokjin cepat makan yang banyak, Bibi sengaja masak semua ini karena kau datang."

"Wah... aku akan senang hati menghabiskannya."

"Ibu ini memasak semua makanan kesukaan Seokjin, bagaimana denganku?," rengek Jungkook.

Bibi Jeon yang gemas langsung meraih pipi sang anak gemas.

"Kan setiap hari sudah Eomma buatkan terus."

"Dasar Hyung Pencemburu," kesal Seokjin.

"Bilang saja kau iri!"

Seokjin terdiam. Ia memang iri, namun senyuman tipis ia berikan kala mereka memandangnya naas.

"Hehe kau benar Hyung."

Seketika Jungkook menyesal telah mengatakannya.

Esoknya Seokjin sudah bisa masuk sekolah lagi. Saat ia tiba semua orang memandangnya, mungkin karena kemarin jadi banyak gunjingan yang menusuk telinga Seokjin.

Ia menghiraukan itu semua dan lebih memikih berjalwn ke depan menuju ruang kelas.

Disana ia sudah disambut dengan rangkulan hangat dari Yoongi dan Hobi. Seokjin senang, walaupun ketidaksempurnaan keluarganya, ia masih memiliki sahabat yang baik.

"Seokjin ayo kita bolos," tawar Hobi.

"Kau kurus, biar ku traktir makan."

Dilihat dari manapun Seokjin memang berbadan kurus tinggi, namun kali ini ia lebih kurus. Mungkin karena jarang makan, jika tidak diingatkan.

"Wah Hob kau kaya ya," ejek Yoongi.

"Tentu. Ayo kita kesana."

Seokjin tidak bicara. Ia hanya ikut kemana mereka mengahaknya pergi.

Ya. Kantin adalah tempat favorit mereka. Apalagi saat bolos seperti ini menjadi sepi dan tidak perlu mengantri.

"Terimakasih.."

Ucap Seokjin lembut. Mereka yang sedang asik menikmati makan pagi nya tertegun mendengar ucapa Seokjin yang lembut.

"Jika tidak ada kalian, mungkin aku sudah kehilangan minatku pada dunia."

"Hei kau ini bicara apa? Jangan seperti itu, kau tau kan kalau kita sahabat sudah sejak lama, dan sekarang kita akan lulus sama-sama lagi."

Suara Hobi yang lebih nyaring membuat Seokjin tersenyum bahagia.

"Sudah habiskan makanannya sebelum si sesangnim datang dan melabrak kita."

Mereka melanjutkan acara makan dan menikmatinya dengan khidmat.

Dibalik itu, Seokjin menangis diam-diam.

Namjoon bertekad, kali ini ia nerniat untuk meminta maaf atas dirinya ceroboh dan berakhir membuat Seokjin mendapat skorsung 2 hari.

PainfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang