Lusanya Seokjin menepati janji pada Yoonji. Ia berangkat sekolah. Keadaannya sudah jauh lebih baik dari terakhir kali ia datang kesini.
Baru saja ia mengijakkan kakinya di parkiran, seluruh siswa langsung menatapnya. Melihat Seokjin dari bawah keatas.
Apa yang salah? Pikirnya.
Seokjin hanya memakai seragam biasa dengan sweater dan masker serta beanie guna menutup rambutnya yang menipis.
"Ku kira dia kabur dari sekolah ini."
"Bukannya bolos selama itu harusnya dikeluarkan ya?"
"Lihat disana akhirnya Seokjin kembali."
Seokjin mendengarnya. Beberapa ada yang tidak suka padanya, ia tidak peduli. Mereka bukan seorang yang membiayai kehidupan Seokjin.
Dari jauh ia melihat mobil yang berhenti di gerbang sekolah. Namjoon disana. Berpamitan pada kedua orang tuanya. Membuat hati Seokjin berdesir nyeri. Ia berpaling, mencoba menahan sakitnya dan berlalu pergi.
Tidak ada yang melihatnya sekecewa ini, kecuali Yoonji yang sedari tadi menatapnya dari jauh. Sebuah kegiatan yang sering ia lakukan tanpa Seokjin sadari.
•
"Seokjin orang tuamu mana? Kau bolos hampir 2 minggu tanpa kabar, apa kau hidup sebatang kara sampai-sampai sekedar kemari membawa surat saja tidak ada."
Nada ketus itu keluar dari seorang wanita dihadapannya.
Ketima Seokjin sedang asik belajar bel pengumuman sekolah berbunyi, memanggil namanya dan menyuruh Seoljin ke ruang konseling. Membuat tanda tanya besar di benak semua temannya.
Ternyata ia dipanggil soal bolos kemarin.
"Sekarang kau tulis nomor orang tuamu. Biar ku beritahu bagaimana sikap kau disekolah ini!."
Seokjin hanya mengangguk.
Ia meraih kertas yang disodorkan padanya. Menuliskan sebuah nomor handphone dan memberikannya pada guru itu.
"Maaf," ucap Seokjin datar.
"Bagaimanapun juga harus ada konsekuensi yang kau terima. Sekarang kau kembali ke kelas dan jangan berbuat ulah apalagi dengan Kim Mingyu."
"Baik seonsaengnim."
Seokjin hanya menurut dan pergi meninggalkan ruangan itu. Mungkin Seoknam akan marah padanya jika sekolah memanggil di waktu kerja seperti ini.
Ini kali pertama Seoknam dipanggil, semasa Seokjin sekolah ia sebisa mungkin mencegah guru agar tidak memanggil orang tuanya tapi Seokjin rasa sekarang tidak perlu lagi.
"Seokjin ada apa kau dipanggil?"
Baru saja ia melangkah masuk sudah dihadiahi pertanyaan dari Yoongi.
"Oh itu soal bolos kemarin."
"Seharusnya kemarin kau bilang kalau sakit. Agar tidak salah paham," saran Hobi.
"Mereka tidak akan percaya. Kau tahu kan aku pingsan saja dikira bohong."
Mereka mengangguk benar. Memang nyatanya image burum Seokjin membuat para guru tertipu. Berbeda dengan Kim Mingyu yang bermuka dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful
FanficBERANTAKKAN GAJELAS MAU DI UNPUB TAPI SAYANG MAU REVISI TAPI MALAS GAK TERIMA KRITIKAN SOALNYA AKU BAPERAN KALAU GAK KUAT SAMA TULISAN YG ANCUR BOLEH SKIP AE MAKASIH MWAH MWAH