part 33

688 125 38
                                    

SPLASH


Tubuhnya jatuh menimpa arus air yang deras. Punggungnya semakin kebas karena terpapar air dari ketinggian 20 meter.

Hidungnya terasa penuh oleh air, juga dadanya yang memberat seperti ditimpa beton dari atas.

Perlahan tubuh Seokjin terangkat lagi, raganya di ombang ambing oleh arus sungai. Air coklat dan derasnya hujan terus merembes masuk kedalam paru-parunya.

Tidak ada sisa tenaga bahkan sekedar meminta tolong, tangannya terlentang bergerak tidak karuan, sesekali menerjang batu besar.

Sakit

Seluruh tubuhnya dihujani rasa nyeri.

Perlahan mata itu terbuka, langit gelap menyapanya. Tidak lama karena air itu menyerangnya lagi. Ia hanya mampu diam kala air membawanya kian jauh.

'Mungkin inilah saatnya'

Ia tidak kuat dengan dunianya yang kian kelam. Namun beberapa nama terlintas dipikirannya.

Seoknam

Haera

Taehyung

Semua sahabatnya

Terlintas dalam benaknya, apa dosa yang ia perbuat di kehidupan lalu, sampai hidup se keji ini memerlakukan Seokjin.

Mata Seokjin tidak tahan. Ia kini menikmati rasa sakit yang datang bersamaan hari ini. Ia tidak akan menolak jika memang sudah waktunya.

Sampai...

"SEOKJIN HYUNG!!"

Teriakan itu membuatnya tersadar namun lambat, matanya mulai mengantuk. Seokjin tersenyum ketir, akankah ia selamat lagi untuk kali ini?

Tangannya ditarik dan diseret paksa menuju daratan.

Dengan susah payah Namjoon melawan arus demi menyelamatkannya. Ia berenang ke tepian dengan satu tangannya memeluk pundak dan dada Seokjin.

"Hah..hah..hah..."

Namjoon kelelahan. Ia melompat dari atas jembatan dan menyusul Seokjin yang terbawa arus, butuh banyak tenaga namun ia berhasil. Ia menyelamatkan Seokjin.

Namjoon menoleh, melihat tubuh Seokjin yang basah kuyup terlentang disampingnya.

"Seokjin hyung!"

Ia menepuk pipi Seokjin berharap orang itu akan tersadar. Namun melihat dada itu tidak naik turun membuat Namjoon panik.

"Tidak! Tidak kumohon jangan!"

Namjoon langsung berjongkok disampung Seokjin. Ia menempelkan telinganya pada dada si lelaki.

Deg

Denyut jantungnya lemah. Bibirnya membiru. Tangan Seokjin sedingin es.

"Jangan!! Jangan ambil Seokjin Hyung!!"

Tangannya langsung ia satukan diatas dada Seokjin. Melupakan rasa lelahnya, Namjoon terus memompa dadanya.

Jika orang yang sadar, mungkin sakit merasakan dadanya ditekan begitu kuat. Namun Seokjin tidak, justru tanpa tekanan itu ia mungkin akan hilang.

Tanpa ragu Namjoon membuka mulut Seokjin, menyatukan bibir keduanya memberi nafas buatan berharap itu berhasil.

Tiupan itu ia lakukan 3 kali namun Seokjin tak kunjung bernafas. Ia mendengar lagi degup jantungnya.

Hampir hilang.

"HYUNG!! Jebal jangan pergi!"

Lagi

PainfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang