Bab 22

311 41 4
                                    

"Melamun mulu, Dar." Ucap Jono yang baru saja mendaratkan bokongnya.

"Udah nentuin belum mau pada kuliah dimana?" Tanya Hanan sambil memakan gorengan.

Jono menyenggol tangan Hanan, matanya mengarahkan pada Haidar yang masih sibuk melamun tanpa niat untuk makan.

"Kenapa tuh anak?" Tanya Hanan saat sadar kalau Haidar sedang melamun.

"Mana gue tau,"

"Selamat pagi, Jodohku." Sapa Syera sambil memeluk bahu Haidar, membuat dua manusia di sampingnya melotot, Apalagi Haidar tidak menyahut bahkan tidak menolak apa yang dilakukan Syera.

Haidar seperti manusia patung,Haidar menurunkan tangan Syera dari bahunya.

"Kenapa sih, pagi-pagi udah bengong aja!!' Ucap Syera sambil ikutan menyomot gorengan.

"Ngapain lo Syer, kesini?' Tanya Jono.

"Mau ketemu pacar gue lah." Ucap Syera sambil menaikan alisnya menatap Haidar.

"Dar, serius lo pacaran sama hamba tuhan?' Tanya Jono.

"Apaan sih kalian ini." Sahut Haidar malas, bahkan dia pergi beranjak dari duduknya.
Haidar sungguh tidak mood hari ini, bahkan kalau bisa dia ingin tinggal di Mars saja.

Apalagi tadi pagi dia harus bertemu dengan Salma, karena kakak iparnya itu kemungkinan akan tinggal dirumahnya sebelum rumah Abangnya itu selesai dibangun, tak bisa dibayangkan setiap pagi atau bahkan setiap hari dia harus melihat kemesraan Abangnya itu.

"Kenapa sih itu anak?" Tanya Jono bingung.

Syera pun melihat kepergian Haidar tanpa niatan mau mengejarnya.

"Tinggal nikah bu Salma kali." Ucap Hanan datar.

"Ohh iya, gue baru inget!! Bu Salma kan sekarang jadi kakak iparnya ya." Ujar Jono heboh..

Syera yang sedang memakan gorengan pun menguping pembicaraan dua orang itu.

"Salma yang dulu pernah ngajar disini?" Tanya Salma meyakinkan.

"Iya itu, si Haidar kan ngebet banget sama tuh guru, eh taunya malah jadi iparnya." Ucap Jono memelas, melihat nasib temannya yang sudah hilang tertelan belokan koridor sekolah.

Syera tersenyum sambil ngangguk-ngangguk, setelah sekian lama akhirnya ada celah buat dia dekat dengan Haidar.

"Gue cabut dulu ya, Jon tolong bayarin ya." Ucap Syera ngacir membuat Jono yang sedang makan goreng pisang pun tersendak.

Uhukkk

uhukkkk

"Sialan tuh emang si Syera, kebiasaan banget." Kesal Jono.

"Sabar Jon, "sahut Hanan.

Syera langsung berlari mencari Haidar, dia ke kelas laki-laki itu tapi tidak ada. Tangannya berdecak pinggang mencari manusia yang sudah pergi sedari tadi tapi entah tak tau kemana.

"Bebep, aku gak mau putus dari kamu." Ucap Meli sambil menangis, bukan hanya itu bahkan dua wanita itu berebutan Haidar.

Siapa lagi kalau bukan Seli sama Meli, Haidar rasa dia sudah memutuskan hubungannya dengan mereka berdua, tapi masih saja mereka mengejar dirinya.

Syera yang melihat itu pun langsung berjalan menghampiri Haidar, Seli dan Meli. Bahkan Syera menabrak dua wanita itu agar menjauh dari Haidar.

"Ehh apaan sih lo." Sewot Meli saat tubuhnya tersungkur.

"Iya, mau apa lagi sih ni orang." Timpal Seli.

"DENGERIN YA, HAIDAR SEKARANG ITU PACAR GUE!! JADI LO PADA JANGAN GANGGU DIA LAGI." teriak Syera mengumumkan itu, bukan hanya Seli dan Meli yang kaget tapi Haidar juga langsung melotot tak percaya dengan ucapan Syera.

Bahkan sekarang Syera sudah menggandeng tangan Haidar.

"Ayo Sayang." Ucap Syera mengajak Haidar pergi dari dua perempuan penganggu itu.

Syera memegang tangan Haidar dengan sangat erat, setelah mereka sudah jalan cukup jauh. Haidar pun melepaskan gandengan tangan Syera.

"Thanks."

"Untuk?"

"Udah bantu gue dari dua cewe itu." Ucap Haidar tulus, dia pun pergi meninggalkan Syera menuju kelasnya namun baru saja beberapa langkah. Suara Syera menghentikan Haidar.

"Gue suka sama lo, gue mau lo beneran jadi pacar gue!!"

Haidar menoleh ke arah Syera, dia terkekeh mendengar penuturan wanita itu.

"Gak usah bercanda deh Syer, gue lagi gak mood." Tutur Haidar kembali melanjutkan langkahnya.

"Gue serius, Dar!!"

Haidar kembali menoleh menatap Syera, kali ini menatap Syera serius. Mencari keseriusan dari ucapan Syera.

"Gue gak bisa, Syer!! Tasbih di tangan gue gak bakalan bersatu sama kalung salib yang menggantung dileher lo."

Jederrr..

Syera tersenyum miris, benar apa yang dikatakan Haidar. Mereka seiman tapi tidak se amiin tapi Syera ingin jadi kekasih Haidar, setidaknya sampai dia lulus nanti dan biarlah takdir yang menentukan masa depan mereka.

Syera yang mendengar penuturan Haidar pun mendongkak, dia tersenyum ke arah Laki-laki itu.

"Kita pacaran aja, Dar" Kekeh Syera, dia ingin dekat dengan Haidar sebelum mereka di pisahkan dengan masa depan.

"Setidaknya kalau lo pacaran sama gue, cewek-cewek lo itu gak gangguin lo lagi."

Haidar tetap menggelengkan kepalanya, membuat Syera yang melihat itu kembali tersenyum lirih.

"Dua bulan, Dar!! Sampai lulus sekolah." Bujuk Suera kekeh.

"Please!!" lirih Syera.

Haidar menghela nafasnya.

"Gue gak bisa jawab sekarang." Ujar Haidar benar-benar pergi meninggalkan Syera.

Syera mengusap air matanya tepat Haidar pergi meninggalkan dirinya.

***

Suasana kelas begitu riuh seperti biasa, tapi tidak dengan Haidar. Laki-laki itu tidur dimejanya tanpa merasa terganggu.

"Ya ampun, Jodoh gue cakep banget ya kalau tidur begini." Ucap Syera sambil mengusap rambut Haidar.

Wanita itu dengan santainya masuk kedalam kelas Haidar, padahal mereka beda kelas.
Haidar yang merasa sentuhan dikepalanya pun sedikit terusik, dia mengangkat kepalanya untuk melihat siapa pelaku yang menganggu tidurnya.

"Syera? Ngapain lo ke sini?"

"Mau ketemu calon jodoh gue lah,." Sahut Syera santai.

Haidar melihat sekeliling, kelasnya begitu riuh seperti biasa. Pantas saja tidak ada yang menyadari kehadiran Syera.
Haidar menghembuskan nafasnya sebelum bersandar dikursi belajarnya.

"Syer."

"Please Dar," Ucap Lirih Syera seperti tau apa yang akan Haidar ucapkan.

"60Hari, sampai 60 hari, setelah itu Gue bakalan lepasin lo."

"Gue tau kita gak Se Iman, tapi please!! Hanya 60 Hari."

Haidar diam, dia masih bingung harus menjawab apa. Dia tidak mau menyakiti wanita lagi setelah apa yang terjadi padanya tapi Dia juga gak tega melihat Syera yang memohon seperti itu.

"Setelah lulus sekolah, gue gak bakalan bisa ketemu lo lagi. Bokap gue nyuruh gue kuliah ke luar negeri, dan pastinya gue gak bisa ketemu lo lagi dengan waktu yang cukup lama, bahkan gue juga gak tau masih bisa ketemu lo apa nggak setelah itu."

"Gue cuman minta lo jadi pacar gue 60 hari, sampai kita lulus sekolah."

"Gue gak tau harus jawab apa Syer, gue akui keberanian lo itu. Gue juga bingung harus jawab apa dengan setiap kata lo itu. Tapi.."

"Gue bakalan kasih 60hari gue buat lo, kalau emang itu bikin lo seneng di akhir masa sekolah kita ini."

Hai, Jodoh!! (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang