Denting sendok teradu dengan piring memenuhi ruang makan yang sedang makan dengan Khidmatnya tanpa mengeluarkan suara sedikit pun.
Haidar hanya makan dengan fokus tanpa mengalihkan matanya dari piring didepannya.
Sekolah yang sering libur karena adik kelasnya yang sedang ujian dan giliran masuknya yang digilir, membuat Haidar sering berada dirumah.
"Selamat pagi, calon mantu mampir bawa sarapan." Teriak Syera membuat seisi rumah yang sedang makan mengalihkan tatapannya pada wanita yang menjingjing paperbag.
Dengan santainya Syera duduk disamping Haidar yang kebetulan kosong, dia juga mengeluarkan isi yang ada didalam paperbag.
Ira menatap anaknya minta penjelasan, sedangkan Haidar yang di tatap pun bingung mau menjawab apa.
"Ngapain lo kesini?" Tanyanya membuat tangan Syera yang sedang membuka bekalnya pun berhenti.
"Ikut sarapan, Bolehkan tante?"
"Hah!! Emmm boleh ko."
"Tuhh, Bunda kamu aja ngizinin." Ucap Syera sedikit berbisik.
Syera mengepalkan tangannya untuk berdoa, dan tentu saja semua itu tidak luput dari pandangan semua orang.
"Selamat Sarapan." Ucap Syera setelah berdoa.
Syera langsung menyantap makanan yang berbeda dengan makanan yang ada dimeja makan, bahkan wanita itu membawa wadah sendiri dari rumahnya.
"Tante, Om. Maafkan saya gak bakalan bagi-bagi makanan saya." Ucap Syera gak enak.
Syera bisa saja membeli makanan lain, tapi ini sudah menjadi Paporitnya setiap sarapan.
"Nggak papa ko," Sahut Ira yang masih melihat Syera dan Haidar.
Haidar hanya bisa menghembuskan nafasnya, mungkin setelah sarapan selesai pasti banyak pertanyaan yang bakalan keluar dari mulut orang tuanya.
***
Haidar menatap 3 wanita yang sedang sibuk di dapur.
Yang satu ibunya tercinta, satu lagi kekasihnya dan satu lagi wanita yang pernah Haidar sukai.
Setelah sarapan, Bundanya membuat cemilan seperti yang selalu dilakukan tapi berbeda hari ini karena di temani Salma dan Syera.
"Bunda, ininya di masukin sekarang gak?" Tanya Syera yang memegang terigu.
"Iyaa masukin aja sekarang." Sahut Ira.
Syera seperti bukan orang baru, dia seperti sudah terbiasa dengan keluarga Haidar. Padahal baru beberapa kali Syera datang kerumah laki-laki itu, bahkan hari ini dia membolos sekolah karena sengaja datang kerumah Haidar. Jadwal masuk Syera dan Haidar yang berbeda membuat Syera nekad membolos apalagi hanya kegiatan untuk perpisahan sekolah saja.
"Bu, ko bisa sih malah jadi kaka ipar Haidar." Ucap Syera santai, karena setahu Syera. Haidar mengejar-ngejar wanita yang sekarang malah jadi kakak iparnya itu.
Tapi Syera bersyukur dia jadi punya kesempatan untuk dekat dengan Haidar.
Salma menatap Syera, dan tentu saja Ira merasa bingung dengan maksud ucapan Syera.
"Maksudnya gimana, Nak Syera?" Tanya Ira.
"Hah!!" Aduhh sepertinya dia salah berucap.
Mata Syera melotot saat tiba-tiba tangan kekar dengan santainya mengoleskan adonan kue yang akan dibuatnya ke wajah Syera.
"Aaaa"
"Haha, tuhkan cantik kalau gitu." Ucap Haidar tanpa dosa saat dia berhasil membuat wajah Syera cemong, bahkan sang Bunda pun ikut menertawakan wajah Syera yang terlihat lucu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Jodoh!! (End)
Fiksi RemajaJangan Lupa Baca cerita istri kedua sebelum membaca ini ya. __________ Alasan apa lagi kamu manjat tembok?" "Telat pak." Jawabnya santai. "Telat?" "Iya." "BAGAIMANA BISA,HAH.APA KAMU TIDAK MEMASANG ALARM, ATAU ORANG TUAMU TIDAK MEMBANGUNKANMMU?" Ha...