Haidar memandang wajahnya didepan cermin besar dikamarnya, Jas hitam sudah melekat ditubuhnya.
Sangat tampan, namun tidak ada guratan senyuman diwajahnya seperti apa yang sering laki-laki itu lakukan.Sifat jailnya kini lenyap, hari ini hari pernikahan Abang tercintanya dan..
Tok
Tok..
"Kak, Kamu sudah siap belum." panggil Ira pada anak keduanya.
Haidar menoleh mendengar terikan sang bunda, dia menghampiri pintu.
Klekkk.
"Udah dong, Bun." Ucap Haidar dengan ceria, seakan tidak ada sesuatu yang terjadi padanya.
"Wah, anak Bunda tampan sekali, ayo Sayang semua orang sudah siap-siap."
Haidar mengandeng tangan Sang Bunda menuruni tangga, dibawah sana sudah ada sanak saudaranya.
Seperti sepupu, Kembaran sang Ayah dan Juga Oma, oppanya."Wah ponakan Tante tampan banget sih." Puji Sena.
"Tante bisa aja, makin tua makin cantik aja." Puji balik Haidar.
"Ah kamu ini paling bisa bikin tante berbunga, " Gandeng Sena mengajak Haidar.
"Sayang, kenapa aku di tinggal." Teriak Rizal, saat dengan santainya sang istri malah mengandeng Haidar dari pada dirinya.
"Ayah yang sabar ya." Tepuk Alif pada bahu sang Ayah.
"Menyebalkan."
"Sekarang kamu nyetir." Ucap Sena setelah dia membawa Haidar keluar, ternyata Sena mengandeng Haidar ada maksud tertentu.
"Loh kan ada supir tan, kenapa gak om Rizal aja sih." Tolak Haidar karena malas. Hari ini dia sungguh tidak mood.
"BURUAN!!" titah Sena tanpa bantahan, bahkan wanita itu sudah melotot sambil berdecak pinggang.
Benar-benar seperti tante-tante di tv ikan terbang.Dengan malas Haidar masuk ke kursi kemudi, Sedangkan Sena dia langsung menyeret Rizal masuk kedalam kursi penumpang bahkan dia melarang anaknya ikut dengan mobilnya.
"Kalian setir sendiri mobil yang lain, Bunda sama Ayah mau berduaan."
Sean yang melihat kakaknya itu hanya menggelengkan kepalanya.
***
Didalam mobil Haidar benar-benar dijadikan supir oleh tantenya ini.
Lihat saja bagian dengan tidak malunya sang Tante bermesraan dengan Omnya tanpa memperdulikan dia yang masih di bawah umur.
"Tente, bisa tidak nanti saja bermesraannya." Dengus Haidar sebal.
"Aduh ini jones komplen mulu ya, udah bawa mobil aja kaga udah liat-liat kebelakang!!" Sahut Sena tak kalah ketus.
"Ihh nyebelin tau gini mending bawa motor dari pada jadi kambing konge!!" Gerutu Haidar.
"Kamu ngomong apa?" Tanya Sena yang mendengar gerutuan Haidar
"Udah Sayang, bener kata Haidar. Kasian dia gak ada pasangan." Timpal Rizal tak kalah menyebalkan.
Haidar pun mengendarai mobilnya tanpa menghiraukan dua penumpang dibelakangnya, tanpa sadar mobilnya sudah memasuki parkiran hotel tempat ijab kabul akan dilangsungkan.
Haidar membukakan pintu untuk tante dan omnya, dia benar-benar sudah seperti supir.
Haidar pun berjalan dibelakang pengantin disamping sang Ayah saat mereka memasuki hotel.Sambutan pengantin pun dilakukan, dimana adat-adat yang mereka lakukan sudah dimulai saat Haiman memasuki Hotel.
Bahkan rasanya Haidar sangat malas dan langsung ingin duduk, kenapa harus seribet ini sih.
![](https://img.wattpad.com/cover/285338604-288-k777998.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Jodoh!! (End)
Fiksi RemajaJangan Lupa Baca cerita istri kedua sebelum membaca ini ya. __________ Alasan apa lagi kamu manjat tembok?" "Telat pak." Jawabnya santai. "Telat?" "Iya." "BAGAIMANA BISA,HAH.APA KAMU TIDAK MEMASANG ALARM, ATAU ORANG TUAMU TIDAK MEMBANGUNKANMMU?" Ha...