Vote ya...
Di malam hari, Dinda sudah tertidur hanya saja bukan di kamarnya. Sekarang ia masih di rumah sakit dan ini hari terakhir karena esok orang tuanya akan menjemput Dinda.
Di ruangan ini hanya ada Dinda. Lampu dibiarkan menyala, namun tiba-tiba mati. Perlahan mata Dinda terbuka bukan karena suara lampu dinyalakan namun karena merasa ada yang beranjak naik dan menindih tubuhnya.
Dada Dinda tertekan seperti tidak bisa bernapas.
"Astaga!" Matanya terbuka namun tidak bisa melihat apa-apa karena kondisi ruangan yang gelap, hanya terlihat barang-barang dengan warna yang menonjol.
Tangannya menyentuh seluruh badannya dan kembali ke kasur. Untuk memastikan bahwa tidak ada apa-apa di tubuhnya. Tidak menemukan apa-apa, lalu yang tadi ia rasakan itu apa?
"Ada gangguan lagi," ucap Dinda.
Matanya masih mengantuk namun ia tidak bisa tidur dalam kondisi lampu yang gelap apalagi dirinya sedang takut.
Kakinya menginjak lantai dan berjalan mendekati saklar lampu lalu menyalakannya.
Di dalam hati ia berdoa agar tidak ada sesuatu saat lampu dinyalakan, dan doanya pun terkabul.
Dinda kembali ke kasur untuk melanjutkan tidur.
Tubuhnya menghadap ke arah kiri. "Aamiin."
Lehernya terasa geli saat mendengar suara itu. Lalu sedetik kemudian matanya terbuka saat menyadari sesuatu.
"Heh suara apa itu?!" Dinda langsung mengubah posisinya menjadi duduk.
Kepalanya menoleh ke arah kanan dan kiri dengan cepat. Hasilnya ia tidak menemukan apa-apa. Suara yang tadi ia dengar hanya sekedar suara, tapi ia tidak bisa menebak itu suara perempuan atau laki-laki karena suaranya bisa dibilang mirip perempuan namun bisa dibilang mirip laki-laki juga.
Matanya melirik ke arah kanan dan kiri dengan resah. Hatinya menjadi semakin takut. Apalagi sekarang hanya ada dirinya di ruangan ini. Rasa ingin tidurnya pun menghilang.
Tangannya menarik selimut agar menutupi tubuhnya.
Selimut itu berwarna putih polos. Kepalanya ia sembunyikan di dalam selimut. Matanya belum terpejam, ia melihat ke atas dari bawah selimut. Ada bayangan hitam besar yang sedang berdiri di sampingnya.
Matanya melotot saat melihat bayangan hitam itu nampak seperti manusia namun dengan ukuran badan yang besar.
Selimut tiba-tiba terbuka. Karena tau yang membuka adalah sosok itu, Dinda langsung memejamkan matanya dengan tangan yang kembali menarik selimut agar menutupi tubuhnya lagi.
"Please Lo itu siapa sih? Gue enggak pernah ganggu Lo tapi kenapa Lo ganggu gue terus, please maafin gue!!!" Teriak Dinda.
Grep
Tiba-tiba tubuhnya dipeluk sepertinya oleh sosok itu. Mata Dinda melotot dan tubuhnya langsung tegang.
Saat tubuhnya dipeluk, ia merasakan sosok yang memeluknya ini seperti manusia. Dari tangan yang memeluknya di punggung.
Apakah ini hanya manusia biasa?
Cup
Dahinya dicium oleh sosok itu. Dinda pikir ini adalah manusia yang iseng-iseng padanya atau ada dendam padanya. Alhasil rasa takutnya pun langsung menghilang.
"Bangsat!!" Dinda membuka selimut dan langsung menampar sosok ini.
Namun...
Tidak ada siapa-siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HE LOVE ME (END)
Mystery / ThrillerSemua ini tidak akan terjadi jika Aku tidak membuang pembalut sembarangan. Semua ini tidak akan terjadi jika Aku membaca doa sebelum masuk ke kamar mandi dan membuka pakaian. Semua ini tidak akan terjadi jika Aku tidak berlebihan saat sedih ataupun...