아쉬움 가득한 이런 맘인데
지는 Sunlight 어떡해
좀 더 깊고 솔직한 나를 말해
너에게 다가가고 싶은데My heart still wants more
But that sunlight is setting
I wanna tell you more about my honest feelings
I wanna get closer to you.-Red Velvet's Campfire-
*****"JINJJA!? Sumpah demi apa?!"
Setelah sekian lama, akhirnya Yeri bisa mendengar suara nyaring Nayeon lagi. Tidak jauh jauh, hanya karena ia memberitahukan berita kehamilannya pada perempuan itu, maka suara nyaringnya keluar.
"Wah! Sumpah sudah berapa lama?!" Nayeon kembali bertanya, tetap dengan suara nyaringnya.
Pasti sudah lupa kalau keduanya sekarang ada di rumah sakit. Di ruang inap Jungkook yang masih ada orang lain disana. Begitulah, kalau dua wanita yang sudah lama berteman dipertemukan lagi setelah sebulan lebih tidak ketemu-- otomatis dunia milik mereka berdua.
"Sudah dua minggu." balas Yeri di tengah suara kekehannya sebab tangan Nayeon yang menyentuh perut ratanya dengan gemas.
Yah, disisi lain. Tak jauh dari sofa tempat Nayeon dan Yeri berbincang bincang. Jaehyun dan Jungkook memperhatikan. Dan entah sejak kapan Jaehyun dan Jungkook yang selalu bilang tidak suka satu sama lain itu tiba tiba sinkron menggelengkan kepala menatap istrinya masing masing.
"Jadi, dia sudah milikmu seutuhnya?" Jungkook mengawali pembicaraan sesaat setelah saling berhadapan dengan Jaehyun.
Jaehyun mengangguk dengan tersenyum bangga, "Nada bicaramu jangan seperti itu dong. Kau dulu melepas Yeri begitu saja. Jangan coba coba membuatku merasa bersalah begini." ujar Jaehyun dengan sesekali melirik Yeri.
"Terus aku harus bagaimana bodoh? Aku terbilang lama bersama dia. Ya, mana mungkin mudah untuk melupakan?" balas Jungkook terdengar santai seolah sedang tidak berbicara dengan seorang suami dari seseorang yang ia maksud.
"Dulu aku juga begitu pada Chaeyoung. Yang kulakukan hanya membuka halaman baru. Mencoba mengenal siapa yang ada di sisiku sekarang. Maka kau juga harus begitu sekarang. Kau harus tahu siapa yang ada di sisimu," Jaehyun menjeda kalimatnya hanya untuk menatap dua wanita berstatus istri yang masih sibuk berbincang.
"Nayeon noona lebih tua darimu. Dia yang selalu terlihat senang dengan senyumannya itu tidak mungkin tidak tahu kalau kau suka pada Yeri. Meskipun dia kelihatannya tidak tahu kau dan istriku pernah berteman lama, tapi dia lebih dewasa darimu, tidak mungkin untuk dikatakan tidak tahu. Lihatkan, yang lebih tua darimu saja mau menjadi istrimu, ikut margamu, menyerahkan hidupnya untukmu. Kau itu terlalu sibuk memikirkan perasaanmu yang masih terjebak di istriku. Harusnya yang kau lakukan itu buat senyum indah istrimu itu sempurna- karena dirimu. Perbanyaklah waktu bersama dengan Nayeon noona, agar kalian tahu satu sama lain."
Jaehyun kembali menghembuskan napas banyak banyak setelah berbicara panjang lebar itu. Ia tersenyum puas setelah memutar tubuhnya dan dapat melihat Jungkook yang masih terdiam menatap Nayeon.
"Itu sih yang kulakukan untuk bisa menjadikan Yeri-- yang dulunya tidak kukenal sama sekali berakhir benar benar menjadi milikku. Seutuhnya." ujar Jaehyun lagi.
"YAK-- akh!"
Jungkook itu sebenarnya mau berteriak, sebab tiba tiba bisa seakrab itu dengan Jaehyun. Namun mengingat ia baru satu jam lalu siuman dari komanya, jadi tentu saja tenggorokannya masih terlalu kering untuk teriak. Untung kan Jaehyun sigap memberikan minum sebelum Nayeon dan Yeri mendekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited, Jaeri (END)
Fanfiction"Maukah kau mengisi posisi ibu untuk Chaeyun, Yeri-ssi?" Yeri menolehkan kepalanya menatap pria itu. Ia terdiam begitu lama. Otak dan hatinya masih sangat tidak tenang sekarang. Membuatnya hanya bisa menatap wajah Jaehyun dalam diam karena tak tahu...