17. Look

234 42 10
                                        

조금 더 올라가 끝없는 계단에
(계단에 Yeah)
하늘에 오른 다음 느낌을 따라가
(따라가 Yeah yeah)

It's getting higher, these endless stairs
(Stairs yeah)
After I climb to the sky, I'll keep following this feeling
(Following yeah yeah)

Red Velvet's Look

*****

"Sudah, kau pergilah Mingyu-ssi. Aku pasti tidak apa apa. Dari dulu aku sudah terkenal pemberani, sudah, bilang saja pada Jaehyun kalau aku tidak apa apa. Aku tidak suka di awasi."

Setelah kemarin malam akhirnya Jaehyun dan Yeri bisa berbicara bersama, Jaehyun diam diam pergi terlalu pagi tadi. Ia juga sengaja menyiapkan banyak sarapan sendiri untuk Yeri dan Chaeyun, tak lupa meninggalkan Mingyu untuk mengawasi Yeri.

Maka dari itu, ini alasan Mingyu masih setia duduk di balik kemudi mobil-- yang terparkir di seberang toko Yeri. Ini juga penyabab Yeri kini memohon pada pria berkulit tan itu untuk pergi. Mungkin, satu perlakuan Jaehyun yang menyuruh orang untuk mengawasi begini adalah satu contoh penerapan rasa khawatirnya. Namun--

"Ya jangan begini juga.. Aku disini kerja. Tidak akan ada apa apa kok. Aku janji aku akan baik baik saja." Yeri kembali memohon.

"Tidak bisa Nyonya." dan Mingyu sendiri juga menjawab seperti itu dari tadi. Kukuh pendiriannya dengan menuruti ucapan si bos Jaehyun.

"Begini deh. Aku akan melapor sendiri nanti. Kegiatan yang kulakukan, setiap 3 jam."

"Tidak bisa Nyonya. Itu bahkan terlalu lama untuk kau melapor." Mingyu kembali menjawab yang membuat Yeri menghela napas pelan.

"Ya mana mungkin aku saat bekerja banyak memegang ponsel. Itu namanya tidak disiplin.." Yeri menghela napas lagi melihat ekspresi Mingyu. "Tapi yasudah, iya iyaa aku akan lapor, setiap menitnya."

"Bilang pada Jaehyun, ya. Sekarang pergilah. Ini wilayahku, Mingyu-ssi. Aku sudah biasa dengan semua ini." ia kembali berkata--- memohon lebih tepatnya.

"Tidak bis--"

"Ah, kalau begitu biar aku yang menghubungi Jaehyun, sebentar.."

Yeri menjeda kalimatnya, lanjut mengeluarkan ponsel di balik tas selempangnya, mengetikkan sesuatu disana sebelum pada akhirnya menempelkan benda pipih itu pada telinganya.

Ia menarik napas panjang. Lumayan lama hingga panggilan di ponselnya tersambung dengan Jaehyun. "Oppa~" -Yeri akan menyesal setelah ini.- "Pulangkan Kim Mingyu ini. Hm? Hm?Kau tahu kan, hidupku sudah bebas dari dulu. Aku tidak suka diawasi. Hm? Pulangkan Kim Mingyu, ya?"

Tau kan itu namanya apa? Aegyo. Biar kuperjelas, Yeri baru saja melakukan aegyo, tanpa berpikir panjang bagaimana nanti reaksi Jaehyun.

Sial. Yeri tak mendapat balasan. Jaehyun di seberang sana seperti tidak bernyawa, bahkan Yeri tak mendengar bunyi napasnya. Atau.. Apakah Yeri salah menghubungi orang? Astaga--

"Pasti dia akan bilang, lakukan sekali lagi."

"Lakukan sekali lagi."

Nah benar! Mingyu tepat sasaran menebaknya. Yeri meringis di tempatnya. Ia menatap kesal pada Mingyu yang hanya memamerkan senyuman menyebalkannya. Apa disini Yeri sengaja dikerjai oleh Mingyu dan Jaehyun?!

"Tidak akan. Pulangkan orang ini, Jaehyun-ssi. Aku akan baik baik saja. Janji! Aku orangnya kuat secara fisik dan mental. Sudah, biarkan aku menjalani hidupku seperti biasanya." kali ini Yeri tidak akan mengulang kejadian beberapa detik lalu. Memalukan di tempat yang ramai itu.

Unrequited, Jaeri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang