다들 니가 조금 어렵대 (자꾸만 난)
너를 좀 더 알면 안 그런데 Baby
(알고 싶어)
내가 너무 빠르니? (말해 줄래?)They all say you’re a bit difficult (I keep)
But if they knew you more, they wouldn’t say that baby
(Wanting to know you)
Am I going too fast? (Will you tell me?)Red Velvet's Mr. E
*****
Senyum Yeri perlahan terbit. Terpaksa sebenarnya, namun harus terlihat natural di depan Chaeyun yang terbaring di atas ranjang rumah sakit.
Lagi lagi Yeri merasa sedih melihat Chaeyun. Baginya, gadis ceria itu tak pantas mendapatkan perlakuan yang membuat senyumannya tampak masam karena warna pucat yang menghiasi.
"Kau sudah makan, cantik?" Yeri mengawali pembicaraan setelah duduk di kursi dekat ranjang.
"Sudah. Tahu tidak imo, masa tadi aku disuruh menghabiskan makanan yang diberi suster. Padahal rasanya hambar. Aku lebih suka masakan Kim ahjumma sama appa."
Gadis itu masih sama. Suka mengomel. Namun suaranya terdengar lemah dan sedikit serak.
Yeri tersenyum. Tangannya yang sehat terangkat guna mengusap pelan surai Chaeyun. "Tunggu sebentar lagi. Appa masih berusaha mencari jalan agar kau bisa pulang. Ada imo yang akan menemanimu disini." ujarnya.
"Bukankah kau suka menggambar Chae?" detik berikutnya Yeri kembali berkata seraya mengeluarkan bulpoin dari saku pakaian yang ia kenakan.
"Ini. Gambar sesuatu menarik disini. Kemudian kasih tanda tangan supaya imo punya kenangan di rumah sakit bersamamu, cantik." serunya lagi seraya memberikan bulpoin tersebut pada Chaeyun dan menunjuk perban di tangannya yang lain.
"Imo sakit juga?"
Chaeyun tampak terkejut melihat perban di tangan Yeri. Namun tak membuat tangannya berhenti terangkat guna mengambil bulpoin dan sudah bersiap menata tempat.
"Aniya. Imo hanya menyuruh dokter untuk memasang perban supaya bisa menemanimu disini." jawab Yeri sembari tersenyum lebar.
"Waah sudah kuduga aku tak akan bosan kalau bersama imo." seru Chaeyun terdengar senang.
Chaeyun membenarkan duduknya. Yeri pun sama. Ia menurut pada Chaeyun yang tengah menyesuaikan tempat dimana ia harus meletakkan tangannya guna menjadi tempat paling nyaman untuk gadis itu menggambar.
Yeri memandangi gadis itu. Rasanya, ia seakan ingin menanyakan hal apa yang terjadi kemarin. Namun, mengingat bagaimana tidak berdayanya Chaeyun kemarin, membuatnya mengurungkan semua pertanyaannya. Besar atau kecil, rasa trauma pasti ada dalam gadis itu perihal peristiwa kemarin.
Namun disisi lain Yeri benar benar ingin tahu. Ia sudah memutuskan untuk mencari tahu sesuatu tentang Jaehyun.
Jangan tanya mengapa.
Butuh semalam Yeri meyakinkan dirinya sendiri. Otak dan hatinya berperang agar yakin kalau dirinya memiliki hak disini. Menghormati privasi Jaehyun memang masih ia lakukan, namun dirinya berhak mengetahui banyak hal dari pria yang merupakan suaminya itu, supaya ia tak salah mengambil langkah.
Mengingat, setelah membuka mata dan tidak menemukan Jaehyun di sebelahnya tadi pagi, Yeri yakin pria itu tak sekedar pergi pagi pagi sekali agar tak menggangu tidurnya. Pasti setelah ini Yeri akan jarang melihat Jaehyun, lagi. Ia yakin Jaehyun akan menjauhinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/254454855-288-k310791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited, Jaeri (END)
Fanfic"Maukah kau mengisi posisi ibu untuk Chaeyun, Yeri-ssi?" Yeri menolehkan kepalanya menatap pria itu. Ia terdiam begitu lama. Otak dan hatinya masih sangat tidak tenang sekarang. Membuatnya hanya bisa menatap wajah Jaehyun dalam diam karena tak tahu...