첫 번째 소원 너와 나
오늘처럼 행복하길
두 번째 소원은 몇 번의
겨울 지나도 꼭 함께 이길
또 세 번째 소원은 지금 바란
모든 게 다 이뤄 지기를
The first wish is for you and I
To be happy like we were today
The second wish is to always be together
Even after several winters
The third wish is for all
The other wishes to come true
-Wish Tree-
*****
"Eomma gwenchana?" tanya Yeri pada layar laptop yang menampilkan wajah Taeyeon disana.
Wanita yang terpampang di laptop Yeri tersenyum tulus seraya mengangguk, sambil berkata. "Gwenchana. Kau bagaimana? Apa semuanya benar-benar baik-baik saja? Apa tidak ada lagi orang yang mengusik keluargamu?"
"Eoh. Jaehyun oppa, aku, Chaeyun-ie baik-baik saja. Tapi sepertinya oppa mau memindahkan Chaeyun ke sekolah lain. Karena satu artikel bodoh kemarin reaksi anak-anak di sekolah itu berlebihan pada uri Chaeyun-ie." cerita Yeri tidak lupa dengan ekspresinya yang terlihat kesal.
"Pilihan yang bagus. Jadi, sekarang Chaeyun-ie tidak sekolah?"
Ah, lupa. Sekarang sudah lewat dari kemarin yang sangat melelahkan. Artinya sudah ganti hari. Namun, Jaehyun yang kemarin alasan lembur juga belum pulang sampai pagi ini. Makanya ia memutuskan untuk menghubungi orangtuanya seperti ini.
"Ada di dalam. Dia tidur. Mungkin dalam waktu dekat kami akan kembalikan Chaeyun seperti dulu. Home schooling. Setelah keadaan lumayan stabil, dan setelah dia menemukan sekolah yang cocok untuk dirinya sendiri, itu berarti dia harus kembali sekolah seperti biasa." jelas Yeri yang dibalas anggukan paham dari Taeyeon.
"Mark, appa ada dimana eomma? Eomma sendirian di rumah?" tanya Yeri mengganti topik.
"Ada kok di dalam. Ah, iya eomma ada urusan penting. Nanti lagi eomma telepon ya?"
"Eii eomma baru beberapa menit. Memangnya ada urusan penting apa sih? Apa perlu bantuanku eomma?"
Taeyeon tersenyum seraya menggeleng samar. "Bantu eomma dengan terus mengirimkan kabar. Mendapat kabar kau, keluargamu baik-baik saja itu sudah cukup membantu eomma appa disini. Eoh?"
Yeri mengangguk semangat. "Siap Nyonya Byun!"
"Baiklah eomma tutup yaa. Saranghae."
-bip
Panggilan terputus. Yeri masih tersenyum. Ia puas sudah tahu kabar kalau orang tuanya baik-baik saja.
"Nado, saranghae eomma." gumamnya sebelum hendak menutup layar laptop.
Sebelum layar itu tertutup, Yeri terdiam sebentar. Mengingat berita Jaehyun kemarin cukup panas, ia berniat membuka laman berita pagi ini. Siapa tahu pembahasan pagi ini lebih panas dari kemarin.
'drrrtt drrtt'
Yeri melihat ponselnya yang tergeletak di sebelah laptopnya. Melihat nama Jennie terpampang disana ia dengan semangat mengangkat panggilan itu.
"Unnie! Doyoung oppa bilang unnie akan kesini. Kapan sampainya eoh?"
"Aku ada di depan. Di gerbang perumahanmu. Petugas keamanan ini sangat payah mengingat wajah! Aku sama eommonim tidak boleh masuk karena dikira aku penguntitnya Jaehyun." omel Jennie yang membuat Yeri mendadak panik dan berlari menuju pintu utama- tepat pada telepon rumah yang terhubung dengan tim keamanan perumahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unrequited, Jaeri (END)
أدب الهواة"Maukah kau mengisi posisi ibu untuk Chaeyun, Yeri-ssi?" Yeri menolehkan kepalanya menatap pria itu. Ia terdiam begitu lama. Otak dan hatinya masih sangat tidak tenang sekarang. Membuatnya hanya bisa menatap wajah Jaehyun dalam diam karena tak tahu...
