38. In & Out

196 23 9
                                        

We're falling in & out
falling in & out
날 어지럽게 해 넌 신비로워
Falling in & out
falling in & out
내게서 달아나지 마

We're falling in & out
falling in & out
You make me dizzy You're mysterious
Falling in & out
falling in & out
Don't run away from me

-Red Velvet's In & Out-

*****

💬Istri
'Aku pulang
Kau bilang akan pulang cepat dan makan bersama kan? Aku tunggu di rumah'

Jaehyun menghela napas setelah membaca pesan singkat dari Yeri pada kertas kecil yang ada di mejanya. Ia menatap ruangannya yang hanya terisi dirinya dan barang-barang kerjanya yang setiap hari ia lihat.

Wah, baru saja ia merasa ruangannya hidup. Pujaan hatinya datang dengan niatan sendiri tanpa disuruh itu sudah sangat membahagiakan. Sayang sekali mereka dalam keadaan tidak baik-baik saja.

"Apa kau tidak bisa menghubungiku dari ponsel Yeri-ya?" eluh Jaehyun saat menatap ponsel di tangannya yang tidak mendapat satu notifikasi pun dari Yeri.

Padahal sejatinya rencana Jaehyun setelah keluar ruang rapat bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sembari menghubungi orang rumah guna menanyakan menu apa yang menjadi tema makan malam. Namun, yang terjadi- ah sudahlah. Sepertinya memang Jaehyun harus pulang lebih dulu.

'tok tok!'

"Permisi Tuan-"

"Aku sudah bilang padamu, jadwalku mulai sekarang hanya sampai jam 7. Tapi hari ini aku harus pulang sekarang, ada urusan." sela Jaehyun. Ia baru saja kembali melangkah, namun sekretarisnya kembali menginterupsi.

"Maaf, apa Tuan Jaehyun yang sangat dikenal disiplin pada waktu menjadi sedikit tidak profesional?"

Jaehyun melayangkan tatapan dinginnya pada perempuan di depannya. "Apa ada seseorang yang berhak menilai seprofesional apa aku terhadap diriku sendiri?" ujarnya.

"Aish.." Jaehyun menghela napas. Bukan ini yang harusnya ia lakukan.

"Aku akan menyelesaikan semuanya besok. Mulai sekarang, kalau ada yang ingin menemuiku langsung saja arahkan panggilannya padaku. Biar aku yang membuat janji agar mereka bisa menyesuaikan waktuku." ujar Jaehyun terakhir sebelum melanjutkan langkahnya untuk pergi.
*****

"Aku pulang! Chaeyun-ie! Appa bawa ayam kesuka- mwoya? Aku bicara sendiri?"

Jaehyun memasuki rumah besarnya. Ia letakkan beberapa bingkisan makanan pada meja makan. Kemudian kembali menghampiri ruang tengah guna menatap ke sekeliling rumahnya yang dipenuhi oleh kesunyian.

"Wah, pantas Yeri tidak mau tinggal di rumah saat aku bekerja. Ternyata seperti ini rasanya sendirian di rumah sendiri." gumam Jaehyun.

Ia masih sibuk menghela napas. Juga mengatur kata-kata untuk membujuk Yeri agar tidak marah nanti. Ia juga sibuk memikirkan topik apa yang akan ia ceritakan pada putri dan istrinya saat makan agar terasa nyaman seperti pada bayangannya.

Sampai akhirnya Jaehyun mendengar suara pintu yang terbuka. Hal itu membuatnya segera berlari menghampiri pintu utama.

Tentu saja kini Jaehyun tersenyum lebar. Matanya berseri menatap Yeri yang kini berdiri mematung di depannya.

"Sayang, aku-"

Yeri menghela napas yang membuat Jaehyun menghentikan ucapannya. Untuk ukuran memiliki pasangan yang sangat peka seperti Jaehyun membuat Yeri berpikir, "Susah sekali menjauhimu, Jaehyun-ssi."

Unrequited, Jaeri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang