27. La Rouge🌹

462 42 16
                                        

(AKU MALU BENERAN!!)
❗❗❗🔞❗❗❗
Aku ingetinnya simpel aja yaa. Jadi yang kurang suka, atau yang belum 'cukup ngerti' ngga perlu dibaca deh.

☺☺☺

*****
두 눈이 마주치면
표정에 설렘을 숨기지 못해
중력에 끌리듯이
(내게 넌 끌려)
눈길은 See me through
그 애타는 맘 느껴져

When our eyes meet
You couldn’t hide the excitement on your face
Like you’re drawn by gravity
(Drawn to me)
Feels like you could see me through
I can feel your anxious heart

Red Velvet's La Rouge.

*****

Yeri mengulum senyum kala menatap Jaehyun yang terus mengerucutkan bibir sebal di sebelahnya. Genggaman tangannya semakin erat pada tangan Jaehyun.

"Berhentilah bersikap seperti anak kecil oppa. Aku itu sudah ada janji dengan Chaeyun. Nanti kita juga pulang bersama lagi." ujar Yeri semakin membuat Jaehyun mengerucutkan bibir sebal.

"Kenapa tadi harus berhenti sih~ padahal sudah romantis loh tadi." Jaehyun merengek layaknya anak kecil yang baru saja kehilangan mainannya.

Senyum Yeri kembali muncul. Mengingat momen romantis mereka yang tadi baru dibangun oleh Jaehyun tiba tiba Yeri hancurkan dengan segera mengajak makan. Ya, memang niat Yeri hanya untuk makan bersama dan memperbaiki renggangnya hubungan mereka. Itulah alasannya mengapa gaun yang ia pakai tadi sudah terganti dengan pakaian kasual seperti biasa sekarang ini.

"Aku tidak suka nanti ketemu Mingyu lagi~" Jaehyun kembali merengek. Ia masih menyimpan dendam sepertinya pada Mingyu karena tadi pagi.

Yeri tak kunjung berbicara. Ia menghentikan langkahnya tepat sebelum dekat dengan ruang rawat inap Chaeyun. Tak lama ia berdiri di belakang Jaehyun. Kedua lengannya terangkat, guna menutup mata Jaehyun.

Mengingat Jaehyun jauh lebih tinggi dari Yeri, sehingga Yeri sampai berjinjit guna bisa menutup mata Jaehyun sempurna. Dan membuat tubuhnya menempel sempurna pada punggung Jaehyun. 

"Sudah jangan protes. Aku akan memberimu hadiah yang tidak akan bisa diberikan orang lain nanti."

Jaehyun tersenyum senang mendengar ucapan Yeri. Kemudian tangannya terangkat guna menggenggam tangan Yeri yang kini menutup matanya.

"Janji?"

"Iyaa suamikuu."

Kalau tidak begini kan Jaehyun tidak akan terus merengek. Maka biarlah Yeri melawan semua rasa malunya agar bisa membuat Jaehyun diam.

Mereka sudah berada di depan ruangan. Seperti yang sudah di rencanakan, Yeri mengetuk pintu dengan kakinya karena kesusahan. Setelah itu barulah pintu bergeser terbuka. Disana sudah ada Nyonya Kim, Doyoung, Mingyu, dan Chaeyun yang sudah menunggu.

Satu,

Dua,

Tiga.

Dor!

Tepat saat itu Yeri mejauhkan tangannya agar Jaehyun bisa membuka mata.

Potongan potongan kertas warna warni menjadi sambutan awal Jaehyun. Ia masih berusaha menyesuaikan pandangannya dengan berkali kali berkedip.

Unrequited, Jaeri (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang