NB : Berhubung chapter ini menggunakan lebih banyak bahasa asing dari pada bahasa Indonesia, jadi author bikin sebagian besar jadi bahasa Indonesia biar readers bacanya nggak bingung.
Mohon maaf kalau chapter ini agak ngebosenin dan kurang greget. karena dibuatnya buru-buru, apalagi pas kena musibah banjir. pusying deh.. tapi kalau nggak segera upload, rasanya ada yang ganjel.. author jadi galau deh.
kritik dan sarannya ditunggu ya..
anyway.. Author paling suka nyeritain dari sudut pandang Mark. Mau tau kenapa? Baca aja deh, heheh.
Enjoy the story
Mark POV
Awalnya aku hanya sekedar iseng ingin mengusir tante-tante girang itu sekaligus menggoda Karisa. Ya, entah kenapa sudah menjadi hobbiku untuk menggoda Karisa. Aku sangat rindu ekspresi kesal Karisa seperti mengerutkan kening atau menggembungkan pipinya yang membuatnya semakin imut dan menggemaskan.
Beberapa tahun tak bertemu, wajahnya tidak banyak berubah. Hanya semakin dewasa, cantik, dan senyumnya semakin memikat. Aah.. senyum itu. Senyum yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya. Dan senyum itu kini semakin membuatku terikat padanya dan membuatku tak ingin melepasnya.
Namun, tak kusangka niat isengku ditanggapi serius oleh Karisa. Kukerutkan keningku binggung dan tidak mengerti maksudnya. Tiba-tiba Karisa membalikkan badannya dan meletakkan tangannya di dadaku yang bidang. Oh God! What the hell is she doing? “ Sayang, aku bingung nih mau donat yang mana,” ucap Karisa dengan nada manja dan menggoda. Jantungku langsung berdetak lebih cepat.
Aku terdiam sesaat karena tidak menduga Karisa akan serius mendalami perannya sebagai pacar bohongan yang sengaja kubuat-buat. Hohoho.. I like this! Walaupun ini hanya pura-pura, aku ingin sekali menikmati momen-momen berharga ini. Berada sangat dekat dengan Karisa, memeluknya, dan memandang matanya lekat-lekat. Senyum nakal langsung terkembang dari bibirku. Jika Karisa berakting secara total, maka aku tak mau kalah darinya. “ Pilih apa aja yang kamu mau, sayang,” ucapku sambil menatap mata Karisa lekat-lekat. Kulihat senyum terkembang dari bibir mungilnya yang sexy.
Hanya dengan melihat senyum dari bibirnya, ide jailku untuk membuat tante-tante girang itu kesal dan pergi langsung terlupakan. Yang kupikirkan hanya berada dekat dengan Karisa dan tidak akan melepaskannya sampai kapan pun.
Karisa melirik sekilas ke arah tante-tante girang itu, membuatku merasa kehilangan sesaat karena tidak bisa melihat mata abu-abunya yang cantik. Entah apa yang dipikirkannya, tiba-tiba dengan sengaja Karisa memindahkan tangannya perlahan menelusuri dada bidangku ke arah bahu dan menggantungkan tangannya di bahuku membuat tubuhku lemas seakan tersetrum listrik jutaan volt. Dan ketika dia berhenti menyentuhku, tubuhku seperti berontak dan meminta agar dia menyentuhku lagi. “ Aku bingung antara toping coklat atau blueberry. Kalau kamu jadi aku, kamu maunya yang mana?” tanya Karisa dengan nada menggoda.
Apa yang aku mau? Jelas-jelas tidak ada yang kuinginkan selain dirinya, berada di dekatnya dan bisa menjadi pendampingnya hingga akhir hayatnya. Asalkan bisa bersama Karisa, itu sudah lebih dari cukup. Aku ingin sekali mengatakan itu semua dihadapannya, namun lidah ini terasa kelu karena rasa takut akan kehilangan Karisa setelah kuungkapkan semua perasaanku padanya. Aku tidak ingin sikapnya berubah terhadapku dan mulai menjaga jarak seperti dulu. “ Aku mau kamu,” hanya itu yang bisa kuucapkan dengan nada menggoda. Sayup-sayup kudengar tante-tante girang itu mulai berteriak iri karena ucapanku barusan kepada Karisa. Kami berusaha sekuat tenaga menahan tawa melihat tingkah para tante girang itu.
“ Sayang, aku kan bukan donat,” protes Karisa dengan nada manja. Membuatku tertawa kecil mendengar nada manjanya yang dibuat-buat. Menurutku, nada manjanya lebih terdengar sangat sexy yang membuat pria manapun pasti iri padaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/824701-288-k535502.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Billion Dollar Maid
RomansaKarisa sangat terkejut karena adik dari ibunya tanpa minta izin langsung menempati rumah milik Ibunya yang akan diwariskan kepada Karisa. Karisa menyamar sebagai pembantu untuk memata-matai adik ibunya beserta anaknya tersebut. Tapi konflik cinta da...