Gelap. Semuanya gelap gulita. Karisa tak mampu melihat apa pun ditengah kegelapan yang mencekam ini. Tubuhnya mati rasa. Indera perasanya belum berfungsi dengan baik. Badannya terasa melayang dan ringan. Namun, pikirannya dikabuti dengan perasaan takut akan gelap mencekam yang menyelimutinya. Mataya masih terpejam. Karisa tidak mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Perlahan tapi pasti kelima inderanya mulai berfungsi kembali. Sayup-sayup Karisa mendengar suara tetesan air tak jauh darinya. Kesadarannya mulai pulih. Karisa ingin membuka matanya namun terasa amat sangat berat. Udara di sekitarnya terasa lembab dan pengab, membuatnya sulit untuk bernafas. Aroma menyengat kotoran dan bangkai tikus menusuk indera penciumannya. Kesadaran Karisa mulai kembali.
Karisa berusaha membuka mataya sambil mengingat apa yang sedang terjadi dan mengapa dia bisa ada disini. Hal terakhir yang diingatnya adalah Adam masuk ke dalam ruangannya untuk meminta maaf. Perlahan Adam mendekat dan tiba-tiba menyerangnya dengan stunt gun hingga membuatnya tidak sadarkan diri.
Ketika membuka matanya, Karisa tidak dapat melihat apa-apa selain kegelapan dan cahaya remang-remang dari lampu kecil yang tergantung tepat diatas kepalanya. Karisa berusaha menyesuaikan pengelihatannya dan mencari tahu dimanakah dia berada saat ini. Bahkan ketika matanya mulai terbiasa pun, tidak banyak yang bisa dilihatnya. Ruangan gelap gulita dengan pencahayaan yang terbatas.
Karisa berusaha untuk menggerakkan tubuhnya namun usahanya sia-sia. Kedua tangannya terikat ke lengan kursi besi yang didudukinya. Nasib kedua kakinya pun sama, terikat ke masing-masing kaki kursi besi tersebut. Karisa tidak bisa bergerak dan melakukan apa pun. Dia terikat pada kursi besi tersebut di ruangan gelap dan lembap ini.
Satu hal yang masih bisa dilakukannya. Mulutnya tidak dilakban maupun diikat. Spontan Karisa berteriak minta tolong dengan sekuat tenaga meskipun tenggorokannya sangat kering dan haus menderanya. Suara teriakannya menggema ke seluruh ruangan. Karisa tidak tahu dia berada dimana dan bahaya apa yang menderanya. Semoga saja ada orang yang bisa mendengar teriakannya.
Cukup lama Karisa berteriak meminta tolong. Namun, tidak ada apapun yang muncul dari kegelapan di ruangan tersebut. Seakan-akan Karisa terkurung di dalam gua tak berpenghuni. Hanya ada kegelapan dan ketakutan mencekam yang menyelimuti. Hingga akhirnya Karisa menyerah dan tidak berteriak lagi. Tenggorokannya sangat sakit setelah berteriak cukup lama dengan segenap tenaga tersisa yang dimiliki.
Air mata menggenang di sudut matanya. Berbagai macam emosi berkecamuk didadanya. Yang paling ditakutkannya adalah dia tidak akan bertemu dengan keluarganya lagi. Tidak akan bertemu dengan lelaki yang dicintainya sejak dulu. Karisa baru saja mengungkapkan isi hatinya kepada Mark. Kebahagiaan sesaat yang bahkan terasa semu karena dengan cepat langsung direngut darinya. Karisa sangat menyesal karena selama ini membohongi Mark, membohongi perasaannya sendiri. Seharusnya dia jujur saja sejak awal. Tapi itu semua sudah terlambat.
Ditengah pikirannya yang berkabut, tiba-tiba Karisa mendengar suara langkah kaki. Perlahan tapi pasti suara langkah kaki tersebut semakin terdengar jelas dan Karisa merasa seseorang sedang berjalan mendekat. Bukannya berteriak untuk minta tolong, Karisa hanya terdiam. Tak sanggup mengeluarkan suaranya. Hati kecilnya mengatakan ada yang tidak beres. Tak terasa dahinya berpeluh, rasa takut yang mencekam seakan mencekik tenggorokannya, membuatnya tak mampu bersuara bahkan kesulitan untuk bernafas.
Tiba-tiba terdengar suara kunci gembok terbuka dan gemerincing rantai yang memekakkan telinga. Ruangan itu sangat sunyi dan gelap. Suara sekecil apa pun akan mudah terdengar dan menggema. Tak berapa lama suara berat yang amat familiar itu memecahkan keheningan dan membuat jantung Karisa berdegup makin kencang. " Ah, akhirnya kau bangun juga. Sleep well, princess?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Billion Dollar Maid
RomanceKarisa sangat terkejut karena adik dari ibunya tanpa minta izin langsung menempati rumah milik Ibunya yang akan diwariskan kepada Karisa. Karisa menyamar sebagai pembantu untuk memata-matai adik ibunya beserta anaknya tersebut. Tapi konflik cinta da...