chapter 4

25.3K 653 9
                                    

###***###***###

                Pete menghentak-hentakkan kakinya dengan gelisah. Menunggu adalah pekerjaan yang paling dibencinya karena dia tidak suka menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak berguna. Untuk kesekian kalinya Pete melihat jam tangan yang melingkar dengan gagahnya di lengan kirinya. Sudah lima belas menit lebih dia menunggu. Walaupun hanya lima belas menit, tapi untuk menunggu temannya yang satu ini, dia tidak rela. Tak berapa lama orang yang ditunggu pun muncul. Pete meliriknya dengan sinis. “ Beli apa?” tanya Pete datar.

                “ Kopi sama donat,” jawab orang itu sambil mengacungkan kotak yang berisi donat ke muka Pete.

                “ Lima belas menit Cuma buat milih donat? Apa susahnya sih milih donat?” gerutu Pete sambil menunjuk jam tangannya.

“ Lo tau kan, gue susah milih kalo nggak ada dia. Dia yang selalu milih donat yang enak. Hampir separuh hidup gue selalu disampingnya. Rasanya ada yang hilang,” ucap lelaki itu sambil memegang dadanya. Dadanya seperti sesak jika mengingat orang yang paling dicintainya.

Pete tahu kesedihan mendalam yang dirasakan sahabatnya. Jika orang itu bukan sahabatnya, dia pasti mencaci maki orang itu karena dia terlalu cengeng dan hiperbolis. Pete meninju bahu lelaki itu ringan. “ Mark, gue tau lo kehilangan banget. Makanya sekarang lo kabur lagi kan ke Indonesia Cuma buat ketemu dia?”

“ Nggak Pete. Gue kali ini nggak kabur kayak biasanya. Bos tau seberapa besar cinta gue ke Putri. Jadi kali ini dia ngijinin gue bawa pesan Bos langsung ke Putri,” ucap Mark sambil mengenakan kacamata hitamnya dan berjalan santai meninggalkan Pete. Pete hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil berlari kecil dan mensejajarkan jalannya dengan Mark.

Sesampainya di Indonesia, Mark ingin sekali makan sate ayam, makanan favoritnya dan Putri. Iya, Mark tidak bisa lepas dari Putri. Putri adalah cinta pertamanya. Seluruh hidupnya selalu untuk Putri. Bahkan dia bertahan hidup karena Putri. Karena itu, Putri adalah segala-galanya bagi Mark. Pete yang baru dekat dengan Mark selama mereka sekolah di Amerika hanya bisa terheran-heran melihat sahabatnya yang bisa mencintai seseorang dengan begitu tulusnya. “ Heran deh gue. Apa lo segitu cinta mati sama cewek yang namanya Putri ini?” celetuk Pete ketika mereka sedang makan sate ayam di pinggir jalan.

“ Iya jelas. Putri segala-galanya bagi gue. Gue tetep cinta sama putri walaupun Megan Fox mohon-mohon mau jadi cewek gue,” jawab Mark sambil tersenyum kecil.

Pete hanya tertawa mendengar jawaban Mark. Dia seperti teringat sesuatu. “ Lo inget Jennifer? Ketua cheerleader di sekolah? The sexiest girl with her devils smile?”

“ Mmhh.. si pirang yang pernah pingsan gara-gara dehidrasi itu?” tanya Mark mencoba mengingat satu-satu temannya semasa SMA si Amerika.

“ Dia pura-pura pingsan biar bisa di gendong sama lo. Percaya nggak percaya dia mati-matian ngejar lo tapi lo tetep sok stay cool di depan dia. Lo tahu? Hampir semua cewek ngiler tiap lo lewat. Gue selalu kesel tiap cewek yang deketin gue alesannya biar bisa deket sama lo,” gerutu Pete sambil mengcung-acungkan tusuk satenya ke arah Mark. Mark hanya bisa pasrah mendapat cipratan saus kacang dari sate yang diacung-acungkan Pete.

“ Gue tau Jennifer dan cewek-cewek lainnya mati-matian ngejar gue. Gue juga tau ada beberapa cewek yang suka nguntit gue bahkan sampe ke Indonesia. But, you know, they are not my type,” Mark memberikan kode kepada Pete agar dia melihat ke belakang Mark. Ternyata benar apa yang dibilang Mark. Ada seorang wanita hispanic yang dari tadi memperhatikan Mark. Pete hanya geleng-geleng kepala dan berharap wanita itu tidak mengerti bahasa Indonesia.

Oh God! You’re the hottest guy in the school. Gue yakin masih banyak cewek-cewek yang ngejar-ngejar lo sekarang,” Pete mencoba mengkonfirmasi ucapannya. Mark hanya mengangkat bahunya sambil mengiyakan pernyataan Pete. “ Lo sempet di cap gay gara-gara lo nggak pernah jadian sama cewek manapun sampai akhirnya mereka nemu foto itu.”

Billion Dollar MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang