Reunion Part 2

6.1K 364 34
                                    

Hola reader! Akhirnya author kembali dari hiatus yang lama. Hohoho.. maaf banget baru bisa upload sekarang. I Love Mark, tapi kesibukan author bikin kita jadi LDR (Loh??)

Mumpung sempet, author upload lanjutan yang kemaren sempet tertunda. Sekali lagi mohon maaf karena baru bisa upload sekarang. Mohon maaf karena author ga bisa nepatin janji lanjutin BDM dalam waktu cepat. mohon maaaaafff. Love you all!

The Reunion part 2

Mark mengantarkan Erika kembali ke hotel. Mata Erika masih merah dan sembab karena menangis di pelukan Mark tadi. Kepalanya agak sedikit pusing dan suaranya serak. Erika ingin cepat-cepat mandi air hangat dan membenamkan kepalanya di bantal, berharap esok hari akan lebih baik dari pada hari ini. Ketika mereka sampai di lobby, tanpa basa-basi Erika langsung masuk ke dalam lift menuju kamarnya.

Mark yang sudah mengetahui ritual Erika jika ingin sendiri hanya tersenyum datar lalu berjalan perlahan ke pintu keluar untuk kembali ke rumah sakit. Namun, langkah Mark terhenti oleh seorang pria yang menghalangi jalannya. “ We need to talk,” ucap pria tersebut.

Make it quick,” jawab Mark datar.

“ Putri yang selama ini kau dan Mr. Harold bicarakan adalah Karisa, bukan Erika. Kenapa ketika kau dan Erika bertemu, kau membuatku berpikir bahwa Putri adalah Erika? Kenapa Mr. Harold merahasiakan identitas Putri alias Karisa?” tanya pria tersebut.

I’m sorry Pete. Semenjak kematian istrinya, Mr. Harold tidak mudah mempercayai orang, termasuk kau walaupun kau juga bagian dari keluarga,” jawab Mark seadanya.

“ Jika dia tidak mempercayaiku, mengapa aku diberi tugas untuk mencari Putri di Indonesia dengan data-data palsu? Bahkan aku diberikan banyak tugas yang membuatku tidak bisa fokus mencari sosok Putri tersebut,” tanya Pete dengan nada tinggi.

It was a test.”

A test? For what!?” kini emosi Pete sudah mulai memuncak.

“ Untuk menguji loyalitasmu pada Mr. Harold. Meskipun kau bagian dari keluarga, Mr. Harold tetap akan memberikan serangkaian tes jika kau ingin bekerja untuknya,” jawab Mark sambil memasang ekspresi professional yang sudah biasa dia gunakan.

“ Okey, aku bisa terima jika itu alasannya. Dasar tua bangka gila,” umpat Pete.

Mark tidak merasa terganggu dengan umpatan Pete terhadap atasannya karena dia sudah terbiasa mendengar lawan bisnis Mr. Harold mengumpat terang-terangan di depannya. “ Jika tidak ada yang ingin kau tanyakan lagi..”

“ Tunggu,” Pete menahan bahu Mark agar tidak segera pergi. “ Jadi, gadis yang selama ini kau cintai adalah Karisa?”

“ Yes,” jawab Mark mantap.

“ Lalu kenapa sebelum kejadian penculikan tersebut kau selalu bersama Erika? Dia sendiri yang bilang kalau kalian pacaran.”

Mark mengepalkan tangannya frustasi. Harus berapa orang yang harus dia jelaskan bahwa sejak awal hanya Karaisa lah yang dicintainya dan dia sudah berbuat jahat karena melukai hati Erika. Hari ini terasa lebih panjang dari pada biasanya. “ Pete, aku ingin sekali menjelaskan semuanya padamu. Hanya saja waktunya tidak tepat. Aku harus segera kembali ke rumah sakit.”

“ Baiklah. Jika bukan karena rasa sayangku pada Karisa, mungkin aku akan menahanmu dan memaksamu untuk menjelaskannya. Kau tahu, aku iri padamu karena bisa menjaga Karisa dari dekat,” celetuk Pete dengan nada dingin.

“ Apa maksudmu?” tanya Mark bingung.

“ Tidak hanya kau yang mencintai Karisa,” jawab Pete dengan tatapan tajam ke arah Mark.

Billion Dollar MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang