confuse part 3

12.4K 344 65
                                    

Alohaa! I’m back! Maaf baru bisa update sekarang. Author agak sibuk akhir-akhir ini.

Oh ya, sebelumnya author mengucapkan Selamat hari raya Idul Fitri 1434 Hijriah. Minal aidin Walfaidzin Mohon Maaf lahir batin. Maaf jika author lama update dan maaf jika banyak salah ketik. 

Oh ya, sebelum baca chapter ini, author saranin baca juga chapter ‘Patah hati’ untuk sekedar membantu reader mengingat. Hehehe

Langsung aja deh.. enjoy it

###***###***###

Pete tertawa terbahak-bahak setelah mendengar ancaman Raka. Spontan semua perhatian tertuju pada Pete yang tiba-tiba tertawa di tengah situasi yang ‘aneh’ ini. Pete sangat mengenal sepupunya dan sebusuk apa pikirannya. Pasti ada alasan sesuatu dibalik tindakannya barusan. “ Raka, It’s not funny at all. Aku nggak tahu masalah apa yang bikin kamu frustasi kayak gini, yang pasti jangan libatin Risa dalam masalah ini,” ucap Pete berusaha menenangkan sepupunya.

                “ Aku serius Peter,” ucap Raka sambil menatap Pete dengan tatapan tajam. Dari tatapan tersebut Pete agak sedikit terkejut karena sepupunya tidak main-main.

                Suasana menjadi hening sekaligus tegang. Tidak ada yang berani bicara. Karisa tidak ada waktu untuk masalah sepele seperti ini tapi di satu sisi dia tidak ingin ada musuh selama masa persembunyiannya. Jika dia dan Raka tidak bisa hidup secara kooperatif dalam satu atap, kemungkinan besar Raka akan curiga dan hanya hitungan waktu sampai dia tahu identitas asli Karisa.

                “ Den Raka..” ucap Karisa setenang mungkin untuk meredam emosi Raka.

                “ Panggil Raka aja, sayang,” ucap Raka sambil tersenyum manis. Karisa kembali shock melihat perubahan mood Raka yang sangat tiba-tiba. Beberapa detik yang lalu Raka sangat sensitive seperti perawan tua yang sedang PMS. Sedetik kemudian tingkahnya seperti anak alay yang sedang kasmaran. Pake tambahan pangilan ‘sayang’ segala. Karisa semakin yakin Raka pasti kelainan jiwa.

                “ Maaf, Den. Tapi saya masih banyak pekerjaan. Ini sudah sore, saya harus siap-siap untuk masak makan malam,” Karisa berusaha mencari alasan supaya bisa pergi dari situasi aneh ini.

                “ Nggak usah repot-repot, say. Nanti kita dinner diluar,” ucapan Raka barusan hampir saja membuat Karisa muntah kalau saja dia tidak ingat tempat. OMG! He’s a total psycho!

                “ Tapi, Den..”

                “ Risa!!” suara panggilan nenek sihir yang biasanya terdengar sangat menyayat hati entah kenapa terdengar sangat merdu saat ini. Sosok yang biasanya paling dibenci oleh Karisa, saat ini berubah menjadi dewi penyelamat hidupnya dengan suara medusanya. “ Iya Nyonya,” jawab Karisa sambil berusaha menutupi senyuman kebahagiaanya.

                Tak berapa lama Tante Siwi keluar dari kamarnya hanya mengenakan tank top dan hot pants dengan kepala penuh dengan rol rambut, sepintas terlihat seperti medusa, menghampiri Karisa dan menyerahkannya uang sepuluh ribu. “ Beliin saya rokok ya. Nggak pake lama,” perintah Tante Siwi yang dengan kilat langsung dilakukan oleh Karisa tanpa pikir panjang.

                Raka yang kesal karena momen-momen berharganya direbut oleh Mamanya, langsung mengerang kesal. “ Aaargh! Mama ganggu aja sih.” Tante Siwi hanya membalas kelakuan kekanak-kanakkan Raka dengan membelalakkan matanya dan memberikan tatapan maut ala medusa yang sangat mematikan. Raka hanya terdiam kesal dan kembali ke kamarnya.

###***###***###

                Pete langsung mencegat Karisa di depan gerbang setelah Karisa kembali dari warung untuk membeli rokok pesenan Tante Siwi. Pete merasa kasihan pada Risa yang baru saja ditembak sama bocah sinting yang juga sepupunya. Di lain sisi dia masih ada hati dengan Risa. “ Risa. Jangan masuk dulu, kita harus bicara.”

Billion Dollar MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang