flashback part 3

7.6K 328 19
                                    

Oke.. berhubung banyak banget yang udah nggak sabar dengan Mark and Karisa (padahal Author suka sama Adam yang humoris dan menghibur. Heheh) chapter ini bakal dipercepat di bagian flashback Karisa tentang Adam. Jadi, sorry banget kalau jalan ceritanya bakal loncat-loncat. Dan di chapter ini karena banyak menggunakan bahasa asing, jadi langsung author translate biar enak bacanya.

Enjoy reading ;)

Flashback part 3

                Adam mengajakku ke sebuah rumah minimalis di kawasan perumahan elit setelah menjemputku dari sekolah. Ekspresi wajahnya datar dan tidak bisa ditebak. Sedari tadi Adam hanya diam dan tidak menjawab pertanyaanku. Lelah bertanya, kuputuskan untuk diam dan mengikuti apa maunya. Ketika Adam hendak masuk ke dalam rumah tersebut, aku sudah tidak tahan untuk bertanya dan tetap meredam emosiku. “ Gue nggak bakalan masuk ke rumah ini sebelum lo jelasin alasan kenapa kita kesini?” tanyaku dengan nada tinggi sebelum Adam keluar dari mobil.

                Adam terdiam sejenak lalu menghela nafas. “ Gue mau nunjukkin ke lo alasan gue kenapa nggak bisa nolak pertunangan ini,” ucap Adam dingin.

                Masih banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan, namun kuputuskan untuk mengikuti Adam masuk ke dalam rumah tersebut. Ketika kami masuk, kami langsung disambut oleh wanita paruh baya berambut coklat mahogany. Wanita tersebut langsung memeluk Adam dan mencium pipinya. Setelah berbincang sejenak, wanita itu melihat ke arahku lalu tersenyum.

                “ Mom, ini Karisa, tunanganku. Karisa, ini Mamaku Sarah Jackson,” ucap Adam sambil menarik tanganku untuk mendekat. Baru kusadari ternyata sejak tadi aku hanya berdiri canggung di ambang pintu.

                “ Hallo Mrs. Jackson,” sapaku sambil tersenyum.

                “ Oh.. darling. Kau sangat cantik. Panggill saja aku Sarah. Ayo masuk,” Sarah mengajak kami masuk lalu menceritakan banyak hal tentang dirinya dan Adam.

                Hari itu kulewati dengan membantu Sarah memasak lasagna kesukaan Adam dan menceritakan tentang masa kecil Adam yang menggemaskan. Banyak hal yang tidak kuketahui tentang Adam dan dengan senang hati Sarah membagkan ceritanya padaku. Membuatku terkesan dan melihat Adam dari sudut pandang yang baru. Walaupun playboy, dia sangat mencintai ibunya, Sarah.

                Selesai makan siang, Adam membantuku mencuci piring dan peralatan masak. Sarah pergi ke ruang tamu karena ada telefon untuknya. Kami mencuci piring dalam diam. “ Jadi, dia alasan lo nggak bisa menolak pertunangan ini?” tanyaku memecah keheningan.

                “ Iya. Papa mengancamku akan mendeportasi Mama jika aku tidak menerima pertunangan ini. Papa orang yang sangat keras. Sekali bilang A, pasti tetap A. Dan jika dia bilang aku tidak akan bisa bertemu dengan Mama lagi, dia akan mengerahkan berbagai macam cara agar aku tidak bisa menemui Mama,” jawab Adam sambil mengeringkan piring yang sudah dibersihkan oleh Karisa.

                “ Jadi sekarang udah pake ‘aku’ ‘kamu’ nih?” tanyaku sambil menaikkan alis sebelah dan berusaha menahan senyum.

                Adam menghentikan pekerjaannya lalu tersenyum salah tingkah. Tindakannya membuatku ikut tersenyum. Adam meletakkan piring yang baru saja dikeringkannya lalu mengarahkan pandangannya sepenuhnya ke arahku. “ Karisa, tidak lama lagi Papaku akan memaksa kita untuk meresmikan pertunangan kita. Dan cepat atau lambat, nantinya kita akan menikah. Karena itu kita harus mulai membiasakan diri untuk lebih dekat satu sama lain,” jawab Adam sambil menatap lurus tepat ke manik mataku yang otomatis membuatku terdiam dan tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya.

Billion Dollar MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang