Rescue

474 24 11
                                    

Dear all reader,

Mohon maaf saya tidak bisa nepatin janji buat nyelesein BDM di 2020 T.T
Sebagai permintaan maaf, saya upload kelanjutan cerita yang tertunda tahun lalu di malah yang penuh berkah menyambut lebaran. semoga istiqomah bisa selesai tahun ini ya bund.

Bagi readers muslim di seluruh tanah air, Minal aidin wal faidzin. Mohon maaf lahir batin. Selamat Idul Fitri 1422 H


20 jam yang lalu

Moskow, Rusia

Ivan terdiam sejenak untuk mengatur nafas dan memantapkan posisi berdirinya. Ketika target sudah terpasang, tanpa ragu Ivan menembakkan MP-443 Grach miliknya dalam satu hitungan nafas. Tubuhnya stabil dan kuda-kudanya mantap dengan mata terfokus pada target. Ivan adalah penembak yang handal. Tak heran ketika mesin mendekatkan hasil tembakannya, semua tembakannya mengenai sasaran.

Ivan sedang mempersiapkan MP-443 Grach miliknya untuk ronde selanjutnya ketika salah satu orang kepercayaannya, Alexei, menghampirinya. "Harold ingin bicara denganmu," ucap Alexei sambil menyerahkan telepon genggam pribadi milik Ivan padanya.

"Bukankah sudah kusuruh Markov untuk tidak melakukan negosiasi apa pun sampai tiba disini?" tanya Ivan bingung sekaligus kesal.

"Sepertinya Markov tidak tahu kalau Harold menghubungimu," jelas Alexei yang membuat Ivan semakin bingung.

Ivan mengambil telepon genggamnya dan menjawab panggilan tersebut. "Apa kabar, Harold?"

"Simpan basa basimu, Ivan. Kembalikan anakku," ucap Harold dingin.

"Kau kira aku akan mengembalikannya semudah itu?" Ivan tertawa mengejek mendengar permintaan Harold. "Tentu kau tahu apa yang kuinginkan."

"Aku tidak akan mengganggu semua bisnis ilegalmu, terutama di Detroit. Aku tahu kau sangat ingin menguasai kota itu," Harold memberikan penawaran yang sangat menggiurkan bagi Ivan.

"Manarik. Tapi.. Tanpa tawaranmu pun aku bisa membangun reputasiku dengan mudah. Bisnis bukan perkara sulit bagiku. Aku ingin peti yang kau curi dariku."

"Ta.. Tapi.. Peti itu sudah diamankan keluargamu. Aku tidak mungkin mengambilnya," Harold tergagap bingung dengan permintaan Ivan yang tidak masuk akal.

"Justru itu. Aku membutuhkan peti itu untuk bisa kembali ke keluargaku," ucap Ivan tegas dan tak terbantahkan.

Sesaat tidak ada balasan dari Harold, seakan-akan Harold terdiam sambil berpikir keras untuk menyanggupi permintaan Ivan. Ivan tersenyum penuh kemenangan merasakan ketidak berdayaan Harold. "Bagaimana.. jika aku bisa memberikan salah satu isi dari peti itu? Benda paling berharga yang tersimpan di bagian terdalam dari peti harta karun keluargamu?" tanya Harold lirih.

Ivan terdiam, berpikir sejenak apa maksud Harold dan bagaimana Harold tahu rahasia dari peti harta karun yang hanya diketahui olah keluarganya. "The Black Orlov atau terkenal dengan nama The Eye of Brahma. Salah satu berlian termahal dan memiliki kutukan yang mengerikan bagi pemiliknya," jelas Harold yang membuat Ivan terkejut.

"Mustahil! Bagaimana kau bisa memilikinya tanpa mendapatkan peti itu?" seru Ivan tidak percaya.

Ivan dapat merasakan Harold tersenyum penuh kemenangan walaupun mereka hanya tersambung lewat sambungan telepon. "Aku membuat kesepakatan dengan Dimitri," jawab Harold tenang yang membuat Ivan semakin mengerutkan keningnya bingung. "Apakah kau tidak sadar, tidak hanya dirimu dalam keluargamu yang haus akan kekuasaan dan uang. Temui aku di Singapore dan akan kujelaskan semuanya."

Ivan terdiam sesaat setelah Harold menutup sambungan telepon, mencoba mencerna apa yang direncanakan oleh Harold. Tidak banyak yang tahu rahasia keluarganya terutama salah satu berlian terkutuk dan termahal yang selama ini dijaga oleh keluarganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Billion Dollar MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang