RUN!

11.4K 390 24
                                    

Sorry baru bisa upload.. Author lagi jarang buka laptop jadi belum sempet lanjutin.

Berhubung lagi liburan, lanjutannya baru seadanya.  Chapter ini bisa dibilang versi detail dari chapter sebelumnya. Agak sedikit panas, jadi hati-hati yang yang baca. Hehehe.. author tunggu minimal 100 vote ya baru upload selanjutnya.. Love you all

Happy New Year and happy holiday guys!!

###***###***###

Mark POV

                Hangatnya air panas yang mengenai kepala, tubuh, hingga ujung kakiku dapat merelakskan syaraf-syaraf yang ada di sekujur tubuhku. Aksi semalam sungguh-sungguh menaikkan hormon adrenalinku. Tak kusangka anak buah Markov akan mengejarku secepat ini.

Dari awal aku sudah tahu mereka membuntutiku. Sudah semingguan ini mereka membuntutiku. Entah bagaimana caranya mereka bisa menemukanku. Karena itu aku sengaja menampakkan diri di muka umum yang lokasinya jauh dari rumah bukit. Ketika keluar rumah, aku ditemani beberapa agent lainnya akan mengendarai mobil yang berbeda dan di tempat yang tidak terlihat akan menukar mobil kami sehingga jejak kami tidak terlacak.

Sudah seminggu ini kami berhasil mengecohkan anak buah Markov dengan strategi transisi mobil kami karena mereka membuntuti kami dari jauh. Namun, diluar dugaan mereka mengikuti kami secara terang-terangan semalam. Aku bahkan membutuhkan bantuan Ferdi dan Anca untuk membawakan beberapa mobil untuk mengacaukan mereka.

Anak buah Markov yang satu ini sangat lihai dan terlatih sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk lepas dari cengkraman mereka. Ketika mencapai jalan sepi, kami tidak ada pilihan lain selain bermain kasar dan aksi tembak-tembakan pun terjadi. Aku berhasil menembak salah satu ban mobil mereka sehingga mereka sedikit terhambat. Ferdi berhasil menembak tangan pengemudi mobil satunya dan Anca menembak kedua ban mobil tersebut untuk menghentikan mereka. Kami langsung tancap gas menuju rumah bukit setelah memastikan mereka tidak bisa mengikuti kami lagi.

Aksi semalam bukanlah apa-apa dibandingkan dengan pelatihan dan kejadian-kejadian sebelumnya. Namun, jantungku tak henti-hentinya berdetak lebih cepat dari pada biasanya karena aku ketakutan. Aku takut mereka membuatku tidak berdaya untuk melindungi Karisa. Aku takut Karisa direngut dari sisiku. Aku tidak ingin berpisah dengan Karisa ketika kami sedang bersitegang seperti ini. Bahkan seumur hidup pun aku tidak ingin berpisah dengan Karisa apa pun alasannya.

Setelah kurasa tubuhku mulai relax dan pikiranku sudah mulai jernih, kuputuskan untuk menyudahi mandiku dan kembali ke control room. Apa yang sedang dilakukan Karisa saat ini? Apakah dia baik-baik saja sepeninggal kami semalam? Kepalaku penuh dengan pertanyaan seputar Karisa. Tapi hatiku menjerit agar aku langsung menemuinya dan berbicara langsung padanya untuk menyelesaikan masalah kami. Mengawasinya dari jauh tidak menyelesaikan masalah, malah membuat hatiku semakin terluka karena kejauhan kami.

Setelah kukenakan celana jeansku, kubuka lemari bajuku untuk mencari kaos abu-abu favoritku. Damn! Kaos abu-abuku tidak ada. Bahkan kaosku habis. Sepertinya Ferdi melupakan tugasnya untuk melakukan laundry minggu ini. Bahkan beberapa kaos yang baru saja kubeli pun tidak ada. Aargh! Kemana hilangnya semua kaosku? Tidak mungkin aku mengenakan kemeja saat ini. Akan kuceramahi bocah yang satu itu sehari semalam jika aku bertemu dengannya.

Kuputuskan untuk turun kebawah mencari Ferdi hanya mengenakan celana jeans dan handuk untuk mengeringkan rambutku yang masih basah. “ Ferdi! Dimana kaosku?” seruku dengan suara tenang namun penuh dengan otoritas. Aku tidak ingin menunjukkan amarahku di depan bawahanku hanya karena amasalah sepele seperti ini.

Telingaku mendengar suara gerakan dari arah dapur. Sepertinya dia sedang menyibukkan dirinya lagi di dapur. Disaat seperti ini bisa-bisanya dia menyibukkan dirinya memasak? Huh! Untung saja aku tahu memasaklah satu-satunya kegiatan yang membuatnya diam di satu tempat dan tidak menggodai Karisa di rumah induk. Yeah.. aku agak sedikit jealous dengan Ferdi yang bisa dekat dengan Karisa. Awas saja jika sarapan yang dibuatnya tidak enak.

Billion Dollar MaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang