Prolog:-🕊

80.7K 5.5K 66
                                    

●H a p p y    R e a d i n g●

✨🕊✨

"Mama ... aku pengen pergi dari rumah boleh gak?" tanya Salma sambil menatap lekat Mama-nya yang sedang membuat kue didapur lalu tersenyum lebar.

"Coba bilang sekali lagi, biar Mama coret kamu dari KK!" Sonya membalas tatapan anaknya tajam. Setelah itu, dia kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat terhenti.

Salma cemberut. Gadis itu mencak-mencak tak jelas kemudian berjalan kearah kamar, dan membanting pintu cukup kuat.

Brak!

"SALMA! SUKA BANGET BIKIN MAMA DARAH TINGGI IH!" Sonya berteriak keras, dalam hati wanita itu mengumpati anak gadisnya berulang kali. Kemudian dia mengelus pelan dadanya, sembari menggumamkan kata sabar.

Sedangkan yang diteriaki malah dengan santuy nya merebahkan diri di kasur. Ia memejamkan matanya, tak tidur.

"SALMA! BELIIN MAMA TEPUNG DONG!" Lagi-lagi Sonya berteriak. Membuat telinga Salma berdengung pelan.

Salma berdecak. Dengan langkah gontai, ia mengambil handphone dan hoodie-nya kemudian berjalan keluar kamar. Ia juga mengambil kunci motor yang terletak di laci meja televisi.

"Mana duitnya?" Salma menadahkan tangannya pada Mama-nya.

Sonya langsung memberikan selembar uang limapuluh ribu. "Tepung segitiga biru, dua." Salma mengangguk paham, ia juga menyalami tangan Sonya.

"Salma pamit dulu ya, Ma.
Assalamu'alaikum!" ucap Salma, lalu berlari keluar rumah.

"Waalaikumsalam ... hati-hati sayang! Jangan ngebut ya!" ujar Sonya yang dibalas acungan jempol dari Salma.

✨🕊✨

Saat ini, Salma sedang berkendara menuju rumahnya. Ia menggas kencang motornya agar lebih cepat sampai. Gadis itu sepertinya melupakan pesan Sonya tadi.

Karena saking semangatnya, Salma bahkan tak menyadari ada mobil yang juga melaju kencang kearahnya.

Satu, dua, ti--

Pranggg.

"Ya Allah ... kenapa perasaan aku jadi nggak enak gini ya?" Sonya memegangi dadanya yang berdegup kencang.

Disisi lain Salma terpental, ia kecelakaan. Banyak orang yang mengerubunginya. Salah satu dari mereka, mencoba mencari identitas Salma yang sudah tergeletak tak berdaya.

"Ma--ma.." Salma meringis kesakitan. Dahinya mengernyit menahan sakit. Bulir-bulir air matanya yang jatuh bercampur dengan darah segar yang mengalir deras dikepala Salma.

"Kamu masih sadar, nak?" tanya seorang wanita paruh baya yang mendengar lirihan pelan Salma.

"S-saku.." Salma berusaha memberitahu wanita yang menanyainya walaupun tersendat-sendat.

Dan sepertinya wanita itu memahaminya. Dia langsung merogoh saku depan hoodie Salma dan menemukan handphone yang beruntungnya masih bisa menyala. Wanita itu terlihat langsung menghubungi Sonya.

Salma tersenyum kecil. Ia memejamkan mata, berusaha menyingkirkan rasa sakit yang menghampirinya. Namun, ternyata tetap tidak bisa ... rasa itu malah semakin bertambah.

Hal itu membuat Salma kehilangan kesadarannya. Dan kemudian kegelapan pun mendatangi dirinya.

✨🕊✨

Hi, bear!
Aku ada cerita baru nih!
Genre-nya masih tentang transmigrasi sih. Tapi, konfliknya bakal ringan-ringan aja kok, hoho..

Gimana? Lanjut atau enggak nih?

Become a Single Mom, Seriously?! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang