●H a p p y R e a d i n g●
✨🕊✨
"Bi. Tolongin gue dong!" pinta Jeffrey seraya berjalan mendekati Biya yang tengah tergelak ria di depan televisi ruang keluarga mansion orangtuanya. Jeffrey berada disini karena permintaan ibunya agar dirinya menginap bersama Chani kemarin.
"Apa? Kalo yang susah-susah aku ngga bisa." sahut Biya tanpa menoleh pada Jeffrey.
"Tolong kasih saran buat deketin--ehm.. lo pasti tau maksud gue-kan?" Jeffrey duduk di single sofa yang berada dekat dengan Biya. Dia menatap Biya penuh harap.
Biya ternganga. "Apa sih? Ngomong yang jelas! Aku ngga ngerti!" semburnya menatap balik pria itu kesal.
Jeffrey berdehem, berusaha menetralkan ekspresi dan detak jantungnya. "Cewek." cicitnya seraya membuang wajah menahan malu.
"Hah? Ce-cewek?" Biya melotot. Gadis itu menatap kakaknya tak percaya. "Yang bener?" Jeffrey mengangguk kaku.
"Cewek siapa, Bi?" Miranda--Ibu dari Jeffrey dan Biya tiba-tiba mendatangi mereka dengan piring berisi kue coklat ditangannya dan raut wajah penasaran.
Jeffrey langsung menatap tajam Biya. Namun, yang ditatap hanya mengendik tak peduli. "Ituloh, Bun. Kak Jeff mau deketin cewek katanya!" ucap Biya mengadu pada Miranda.
"Beneran Jeff?! Bawa kesini dong! Bunda juga mau kenalan!" ujar Miranda tampak antusias. Wanita itu meletakkan piring yang dibawanya dimeja lalu duduk di samping Biya.
Jeffrey mendelik. "Gaada Bun. Biya cuma becanda itu." ujarnya datar. "Kalo gitu, aku keatas. Mau nyamperin Chani." Setelahnya dia menaiki tangga, membangunkan anaknya untuk bersiap-siap kesekolah.
"Bi. Kamu boongin Bunda?" Miranda menatap Biya dengan pandangan menyelidik.
Biya menggeleng. "Engga Bun! Ngapain coba aku boong! Malahan dia sendiri yang bilang ke aku!" sanggahnya sembari mencomot satu potong kue coklat yang sedari tadi menggodanya dan langsung melahapnya semua.
"Kalo gitu.. kamu tau orangnya?" Biya kembali menggeleng. Setelah kue di mulutnya tertelan, dia berkata. "Bunda sih! Datengnya diwaktu yang salah!"
"Kok kamu malah nyalahin Bunda sih?!" ujar Miranda tak terima. Wanita itu menatap kesal dan membuat Biya yang hendak mencomot potongan kue lagi terhenti.
"Yaiyalah. Itu emang salah Bunda kok!" sahut Biya cuek sambil kembali mencomot kue dan melahapnya tanpa mempedulikan raut wajah Miranda yang mulai menggelap.
"Ihh! Anak siapa sih?!" Miranda dengan cepat mengambil piring berisi kue itu lalu berjalan cepat kedapur dengan perasaan kesal.
Biya menatap nanar tangannya yang ingin mengambil lagi kue. "Sampai hati engkau mak.."
ucapnya melebih-lebihkan. Kemudian Biya ikut menyusul Miranda kedapur. Lebih tepatnya, kue coklat buatan ibunya itu.✨🕊✨
Akang gendang🥁
Punten.
Apa?
Yang jemput Chani aku aja ya, Kak?
Terserah.
Oke. Aku anggep itu iya.
read√√Saat sudah mendapat izin dari kakaknya, Biya langsung bersiap-siap untuk menjemput Chani. Dan sesudahnya mengantarkan anak itu pada Jeffrey, dia tinggal pergi ke Clover Entertainment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Single Mom, Seriously?! [End]
FantasiaSalma adalah seorang mahasiswi fakultas kedokteran asal Bandung yang bercita-cita ingin secepatnya pergi dari rumah. Memang terdengar aneh, tapi itulah kenyataannya. --- "Mama.. aku pengen pergi dari rumah boleh gak?" "Coba bilang sekali lagi, bia...