Chap. 27:-🕊 [Angry Nana! Rwarr!]

7.2K 698 13
                                    

H a p p y   R e a d i n g

✨🕊✨

Tringg!

Suapan Adinata terhenti ketika mendapati handphonenya berdering kencang hingga membuat meja kantin sedikit bergetar karenanya. Setelah melihat siapa nama sang penelepon, dahinya terkerut samar.

"Siapa, Nat?" tanya Geri--sahabat Adinata kepo, sambil menggigit-gigit ujung sedotan jus alpukat miliknya.

"Kakak." Geri berohria. "Gue angkat ya?"

"Assalamu'alaikum, Na!" ucap Damara memulai percakapan tepat setelah Adinata menekan tombol hijau dilayar handphonenya.

"Waalaikumsalam. Ada apa, Kak? Kakak keterima kerja?" cerocos Adinata dengan wajah berseri sembari sesekali mengetuk pelan meja kantin.

Di sebrang sana, raut wajah Damara langsung berubah drastis. Jeffrey pun ikut iba hati melihatnya. "Ngga. Aku ngga jadi kesana, Na."  katanya tak bersemangat.

Adinata mengernyit. "Loh? Kok gitu?"

"Aku pingsan tadi. Jad--"

"Udah Kakak kabarin ke Tante Sonya?" sela Adinata risau sambil mengetuk-ngetuk pelan meja kantin.

"Belum, Na. Jangan bilangin Mama ya? Kamu ngga mau aku kena marah-kan?" pinta Damara melas. Suaranya juga terdengar dibuat-buat agar Adinata luluh dan menurutinya.

"Oke. Tapi.." Adinata menjeda ucapannya.

"Tapi apa? Kamu mau aku buatin sesuatu?" tanya Damara penasaran. Ia bahkan menggigiti jempolnya karena saking gugupnya.

"Boong."

Damara tercengang. Boong? Wtf? Apa-apaan bocah itu?! Berani sekali dia mempermainkannya seperti ini! Liat saja nanti.

"Sialan! Siapa yang ngajarin kamu kayak gitu?!" pekik Damara shock.

"Lambemu, Kak! Udahlah. Kakak lagi dimana sekarang? Biar aku jemput." ucap Adinata seraya melirik kecil arloji ditangannya.

"Gausah, Na. Aku bisa sen--"

"Oh gitu. Kakak mau aku ngadu ke Tante Sonya ya?" ucapan Adinata terdengar tak main-main. "Aku ngga mau tau. Pokoknya, Kakak harus share loc dimana tempat Kakak sekarang!" omelnya tak acuh.

"Fine! Aku bakal share loc sekarang! Puas kamu?" Damara berdecak sinis dengan raut wajah merah menahan kesal. Menyebalkan saja bahkan tidak cukup untuk menggambarkan dirinya itu.

"Hm. Aku tunggu. Assalamu'alaikum." Adinata langsung menutup telponnya. Meski terlihat tidak sopan, tapi hal itu memang harus dilakukannya. Gerutuan dan segala umpatan Damara padanya pasti tidak akan habis-habis.

Ting!

Kak Salma👿
📍Rumah Sakit Jayanegara.
     Share your location.
Nih!
Angry Nana nyebelin😡

Adinata terkekeh kecil. Damara lucu sekali. Pasti ekspresinya sekarang seperti emoticon itu. Ah! Pipinya pasti juga menggembung dengan bibir pout andalannya.

"Nat! Lo ngga lagi kerasukan-kan?" Geri yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Adinata bergidik ngeri saat melihatnya terkekeh seperti itu. Padahal temannya ini termasuk lingkupan cowok dingin, judes dan jarang senyum disekolah.

Adinata menggeleng. "Kakak gue lucu. Itu aja." ucapnya singkat. "Oiya. Tolong izinin gue juga ya. Kakak gue lagi dirumah sakit." pinta Adinata kemudian.

Become a Single Mom, Seriously?! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang