●H a p p y R e a d i n g●
✨🕊✨
Setelah seminggu berada di Singapura, Salma, Damara, Abhi, Biya dan para bocah, kembali pulang ke Indonesia. Sementara, Lingga tetap berada disini karena pekerjaannya.
Kepulangan mereka ini juga disambut keluarga serta teman-teman mereka dengan antusias. "KALIAN! DISINI!" suara menggelegar milik Raina langsung membuat semua orang yang berlalu lalang disana memusatkan perhatian mereka padanya.
Ditambah lagi dengan fakta jika mereka semua adalah kalangan yang tentunya dikenal banyak orang. Semua bisik-bisik langsung terdengar serta ekspresi wajah kaget juga langsung terpancar dari orang-orang disana. Namun, tidak ada jepretan foto apapun. Orang-orang itu tetap mengetahui batasan dan menjaga privasi mereka.
"Itu mereka!" Biya menunjuk Raina dan lainnya dengan posisi yang tak jauh dari mereka semua. Melihat itu, para bocah segera menghampirinya dengan tergesa-gesa. Disusul Salma, Jeffrey, Biya, Damara dan Abhi dibelakang.
"Alhamdulillah.. semua cucu sama anak Mama sehat semua!" ucap Miranda penuh syukur ketika si kembar dan Chani memeluknya hangat.
"Wahhh! Nenek sama Kakek juga ada disini!" ucap para bocil antusias ketika melihat Sonya dan Jino yang melambaikan tangan pada mereka dengan senyuman manis.
"Iya dong! Nenek-kan juga udah lama ngga ketemu kalian," ujar Sonya seraya memeluk erat ketiga bocah itu.
"Kakekkk!" Jino terkekeh. Dia dan ketiga bocah itu bersalaman dengan salam rahasia yang mereka pernah buat dulu.
Sementara itu, Salma, Damara, Jeffrey, Biya dan Abhi bergantian menyalami para orang tua. Acara salam-salaman mereka itu bahkan terlihat seperti acara resepsi sebuah pernikahan.
"Kamu Salma kan?" Shae, Raina, Nala dan Jane berjalan mendekati Salma yang berdiri didekat Sonya.
Salma mengangguk sembari tersenyum kecil. "Iya, Kak! Aku Salma. Hai!" Salma melambaikan tangannya pelan pada mereka berempat.
"Duh! Persis kayak di fotonya." Shae tersenyum gemas melihat Salma. "Kamu seumuran Biya sama Jane kan, Sal?" tanya Shae lagi.
"Bener, Kak! Salma seumuran aku sama Jane." Biya tiba-tiba datang dan langsung menjawab pertanyaan Shae. Gadis itu datang menghampiri bersama Damara dan para bocah.
"Halo Tante Shae, Tante Raina, Tante Nala sama Tante Jane!" Arkan, Ardan, dan Chani langsung bergantian menyalami Shae, Raina, Nala dan Jane.
"Enak ngga liburan di Singapura nya?" tanya Raina pada para bocah yang baru saja menyalami-nya.
"Seru Tante!" jawab Ardan antusias. Arkan dan Chani langsung mengangguk cepat.
Nala tersenyum manis. "Kalian bawa oleh-oleh buat kita ngga?" tanyanya.
"Ada kok! Kita bawa banyakkkkk oleh-oleh! Tante tinggal pilih aja! Nanti kita buka sama-sama dirumah!" ucap Chani.
"Kalo sekarang aja gimana?" ujar Jane bercanda.
Arkan mengangguk. "Boleh, Tante Jane. Bentar ya!" Arkan, Ardan, dan Chani berjalan mendekati Abhi dan Jeffrey. Mereka mengambil empat paper bag di dalam kotak untuk para teman-teman ibunya itu. Setiap paper bag berisi coklat merlion khas Singapura, parfum, makanan ringan dan lainnya.
"Ini Tante." Arkan memberikan satu paper bag pada Jane dan satu lagi pada Nala. Sementara Ardan dan Chani memberikan paper bag yang mereka bawa pada Shae dan Raina.
Jane meringis malu dalam hati. Padahal, perkataannya tadi hanya gurauan semata. Ketiga bocah ini benar-benar sangat polos. Huhu.
"Makasih banyak loh ini." Jane menatap Arkan, Ardan, dan Chani sungkan. "Padahal, Tante tadi cuma bercanda tau," ucap Jane sembari tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become a Single Mom, Seriously?! [End]
FantasySalma adalah seorang mahasiswi fakultas kedokteran asal Bandung yang bercita-cita ingin secepatnya pergi dari rumah. Memang terdengar aneh, tapi itulah kenyataannya. --- "Mama.. aku pengen pergi dari rumah boleh gak?" "Coba bilang sekali lagi, bia...