Chap. 34:-🕊 [Say Yes, Damara!]

7K 543 11
                                    

●H a p p y   R e a d i n g●

✨🕊✨

Satu tahun telah berlalu. Dan Damara juga sudah kembali menjalani kehidupannya seperti dulu. Semakin kesini, ia selalu bisa membagi waktunya dengan baik untuk keluarga serta kariernya. Hingga Arkan dan Ardan pun dapat tumbuh menjadi anak-anak yang patuh dan pintar.

"Kerja bagus, Damara! Pemotretannya kita lanjutkan sesudah istirahat sejenak."

Damara menghela napasnya lega. Akhirnya, waktu istirahat nya tiba juga. Kemudian, ia langsung bergegas mendatangi kafetaria perusahaan ini untuk mengisi perutnya yang sedari tadi meronta-ronta kelaparan.

"Mba Gea, tolong pesen yang biasa ya!" ujar Damara memesan.

"Siap, Ra! Silakan ditunggu dulu." Damara mengangguk paham, kemudian langsung mendudukkan dirinya di kursi yang masih kosong. Namun, saat pandangannya tiba-tiba terhenti pada panggung kecil yang berada tak jauh darinya, Damara kembali berdiri untuk mendatangi panggung itu.

"Mba! Kalo panggungnya aku buat nyanyi, gapapa-kan?" tanya Damara pada Mba Gea lewat mikrofon.

Mba Gea langsung mengangguk dari kejauhan. "Silahkan, Ra. Kamu bisa pake kok sesuka kamu. Lagipula, udah lama Mba ngga denger suara kamu!" jawaban Mba Gea yang begitu antusias membuat Damara tersenyum malu.

Kemudian, Damara langsung menghidupkan instrumen lagu yang akan dinyanyikannya nanti. Dan I Like Me Better (Lauv) menjadi lagu pilihannya saat itu.

To be young and in love in New York City.

To not know who I am but still know that I'm good long as you're here with me.

To be drunk and in love in New York City.

Midnight into morning coffee.

Burning through the hours talking.

"Damn, I like me better when I'm with you."

Mendengar ada seseorang yang ikut bernyanyi bersamanya, Damara langsung menoleh ke sumber suara. Betapa terkejutnya ia ketika mendapati Jeffrey datang dari arah samping, lengkap dengan mic di tangannya lalu menaiki ikut panggung.

"I like me better when I'm with you.."

Damara tersenyum kecil saat Jeffrey kembali melanjutkan lagunya. Dengan perasaan tak karuan, ia juga ikut melanjutkan lagu itu karena isyarat Jeffrey padanya.

I knew from the first time, I'd stay for a long time 'cause,

I like me better when,

"I like me better when i'm with you.."

Lagu milik Lauv itu berakhir dengan tepuk tangan serta teriakan-teriakan meriah dari keluarganya yang tiba-tiba saja menyesaki kafetaria. Dan pekikan-pekikan itu bahkan jadi semakin menggelegar saat Jeffrey bertekuk lutut dihadapan Damara seraya mengeluarkan kotak berlapis beludru merah dari saku jasnya.

"Will you marry me, Damara?" tatapan penuh damba dari Jeffrey membuat degupan jantung Damara semakin tak karuan.

Jeffrey tersenyum manis. "Pilihannya cuma ada dua, Ra. Kamu yang jadi istri saya atau saya yang jadi suami kamu. Jadi, kamu mau pilih yang mana? Hm? Yes or Yes?" tanya Jeffrey sembari mengangkat kedua alisnya.

"Say yes, Damara!" teriakan semua orang yang berad disana membuat wajah Damara tiba-tiba memerah.

"Terima aja, Kak! Terimaaaaa!"

Become a Single Mom, Seriously?! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang