Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°°°°°°°
"Kita gak usah ke sekolah ya hari ini." bisik Doyoung pada Fiona yang masih memejamkan matanya di pelukan Doyoung.
Fiona mengangguk dan tersenyum.
Lagi pula ia sudah menemukan tempat ternyamannya pagi ini, terbungkus selimut sambil memeluk vampire tampan.
Ah, Fiona bahagia.
Sangat bahagia.
"Doy, gue ngantuk." sahut Fiona parau.
Doyoung tersenyum dan mengecup kening kekasihnya. Tangan kanannya menepuk-nepuk kepala Fiona, seakan-akan melantunkan lagu tidur dan membawanya pada mimpi yang indah.
Tapi tampaknya gadis itu tidak tertidur, ia malah senyum-senyum sendiri sambil memeluk Doyoung dengan erat.
Mereka berdua tidak sadar akan kehadiran seseorang di balik jendela kamar, dan memandang mereka dengan tatapan sedih.
Siapa lagi kalau bukan Jung Jaehyun.
Semalaman, ia mencoba untuk melupakan Fiona.
Namun, begitulah perasaan cinta. Semakin ingin melupakan, malah menjadi mengingatnya tanpa melewatkan hal sekecil apapun.
Hal itu membuat Jaehyun tersiksa, dan membawanya ke rumah Doyoung.
Hal yang menyakitinya dapat ia lihat dengan jelas pagi ini.
Bodohnya Jaehyun. Jelas-jelas ia tahu apa yang akan dilihatnya. Kenapa ia harus datang kesana?
"Jae-
Taeyong menepuk pundak sahabatnya itu, dan membuat Jaehyun terkejut.
"Gue cariin lo semaleman. Lo kemana aja?"
Jaehyun tak menjawab dan lari secepat kilat meninggalkan rumah Doyoung.
Namun Taeyong berhasil menyusulnya.
"Jae, gue mohon tenangin pikiran lo." teriak Taeyong yang lari mengimbangi kecepatan Jaehyun.
"Gue sakit, apa lo ngerti perasaan gue?" jawab Jaehyun yang berdiri di dahan pohon.
Matanya menatap nanar ke arah Taeyong.
Mata indah yang menyimpan kesedihan mendalam di dalamnya.
"Gue ngerti Jae. Gue ngerti. Sekarang gue mohon lo balik ke mansion. Semuanya nungguin lo. Kita bisa cari solusi sama-sama." kata Taeyong berusaha menenangkan.
"Apa gunanya? Hidup gue udah gak berarti lagi. Gue gabisa hidup tanpa Fiona."
"Jaehyun-
"Lo gak akan ngerti perasaan gue! Lo gak akan pernah ngerti. Lo gak tau sesakit apa! Lo dan temen-temen, gak tau sesakit apa hati gue saat liat Fiona meluk Doyoung."
Suara Jaehyun bergetar. Jaehyun rasa ia akan menangis sebentar lagi.
Namun,buru-buru ia pergi meningalkan Taeyong yang masih tepaku mendengar jawaban Jaehyun.
Jaehyun benar, Taeyong tidak akan mengerti tentang perasaan Jaehyun. Jadi ia membiarkan sahabatnya itu pergi, untuk menenangkan diri.
Tetapi Taeyong dan teman-temannya pasti akan selalu menunggu Jaehyun dan juga Doyoung.
Karena mereka adalah sahabat, sedari dulu.
Tidak peduli sedendam apa, sebenci apa, mereka tetaplah sahabat. Taeyong tidak ingin menghancurkan hal itu.
Taeyong membenci Fiona, gadis itu sudah membuat semuanya jadi berantakan.
Awalnya ia tidak mengira akan terjadi masalah serumit ini, namun nyatanya cinta mengubah segalanya.
"Gue harus cari cara."
Taeyong pergi ke arah pantai dengan beberapa ide di kepalanya.