Apakah kalian pernah mendengar tentang Hermes?
Hermes adalah dewa pembawa pesan dari seluruh para dewa dan melindungi berbagai hal di dunia, serta Hermes membantu para roh agar menempati tempat yang seharusnya.
Ia adalah anak dari Zeus dan Maia yang merupakan salah satu dewa Olimpus.
Dulu Hermes sering digambarkan dengan seorang pria yang memiliki kaki bersayap.
Namun siapa sangka, seiring berjalannya waktu, sosok dewa Hermes menjadi sedikit berbeda dan menyesuaikan dirinya dengan aliran arus zaman.
Bahkan mungkin, tak ada yang mengenali bahwa dirinya adalah seorang Dewa.
Termasuk kalian bukan? Atau mungkin kalian sudah mengenali Sungchan dari awal?
Sungchan si mahasiswa tinggi dan tampan, namun selalu menghindar dari para gadis. Ia memilih menjadi pria misterius yang menyimpan sejuta rahasia.
Dulu pun begitu. Di pulau itu, tak ada yang tau identitas Sungchan sesungguhnya. Ia cepat seperti Vampire, kuat melebihi Werewolf, dan licik mirip para rubah.
Sungchan muncul disaat hal-hal tertentu, seperti memberikan petunjuk, dan kemudian menghilang.
Sampai saat ini pun, dirinya terus mengawasi semua hal di dunia ini dan berharap semua akan menjadi baik-baik saja.
"Ada yang bisa gue bantu?" tanya Sungchan pada Jaehyun, serta menyuruhnya untuk duduk di sofa ruang tamu.
"Sungchan, gue perlu bantuan lo. Kun dan Jeno pasti udah-
"I know. Calm down Jaehyun. Sebelum itu lo harus tau fakta penting kalau Doyoung yang saat ini berada di rumah lo, adalah reinkarnasi dari Doyoung sahabat lo." sahut Sungchan santai. Bahkan ia sempat menghisap rokok eletriknya, saking santainya.
"Lo yakin?" tanya Jaehyun terkejut. Kini ia mengerti mengapa Doyoung mengingatkan dirinya pada sahabatnya dulu. Ternyata takdir memang selalu mempertemukan mereka.
"Iya, lo harus percaya sama gue, dan gue minta lo jangan ulangin kesalahan bodoh lo yang dulu. Lo tau kan itu penyebab semua kekacauan dan membuat Taeyong jadi mencari jalan keluar sendiri?" kata Sungchan tegas.
Jaehyun mengepalkan tangannya, dan tatapannya berubah jadi sedikit sedih.
"Lo udah hubungin temen-temen lo?" tanya Sungchan.
"Udah. Bahkan ketiga rubah dan ketiga werewolf juga akan ikut bantu."
"Sayang banget ya kalian kekurangan Taeyong, yang bisa baca pikiran."
"Tapi gue harap lo bisa bantu."
"Kenapa gue harus bantu?" tanya Sungchan sambil menaikkan satu alisnya.
"Oke kalau lo gak mau." Sahut Jaehyun dengan tatapan tegasnya, kemudian beranjak dari sofa.
"Hei, Jae. Sabar dikit napa! Emosian banget lo."
"Jangan sita waktu gue untuk hal yang gak jelas!"
"Iye Jae iye, gue bantu lo. Astaga, lo anaknya ngambekan ya?" Cibir Sungchan dan menertawakan Jaehyun.
"Sial." Sahut Jaehyun kesal dan pergi melalui jendela rumah Sungchan .
Entah apa yang membuatnya sampai datang ke tempat itu, Jaehyun menyesal tidak berfikir terlebih dahulu dan malah melukai harga dirinya.Tapi syukurlah Sungchan mau berpihak padanya, membuat Jaehyun merasa lega walaupun hanya sedikit.
Ya, sementara ini mereka harus bekerja sama untuk mengalahkan Kun dan Jeno. Walaupun Jaehyun belum tau seberapa kuat Sungchan dan siapa Sungchan sebenarnya.
Tapi Sungchan adalah otak dari segala otak, ia bisa tau semuanya. Hal itu membuat Jaehyun sedikit penasaran.
Tapi yang jelas si licik itu tidak berpihak pada Kun dan Jeno, jadi akan sedikit menguntungkan. Begitu kira-kira isi pikiran Jaehyun saat ini.
Raut wajah kesal Jaehyun seketika berubah menjadi senyum saat melihat Fiona melompat-lompat di antara bunga matahari yang ada di sekitar rumah Jaehyun.
Huh, memang. Moodbooster Jung Jaehyun melihat kecantikan Fiona yang mengalahkan bunga dan cahaya matahari sore.
"Hap." Jaehyun memeluk pundak Fiona dari belakang dan membuat gadis itu terkejut.
"Jaehyun? Lo dari mana ?" tanya Fiona sambil tersenyum ke arah Jaehyun.
"Nyari angin." jawabnya santai, dengan kedua dimple yang tercetak jelas di pipinya.
"Lo sendiri ngapain disini?" tanya Jaehyun pada Fiona .
"Tuh liat!"
Fiona menunjuk sebuah toples besar yang berisikan sekitar belasan kupu-kupu cantik di dalamnya.
Jaehyun mengernyitkan alisnya, kemudian tertawa kecil.
"Jangan bilang lo- makek kekuatan lo cuma buat nangkep kupu-kupu?!"
"Cuma lo bilang Jae?"
"Iya,cuma."
"Lo gatau apa ini termasuk prestasi besar buat gue ? Baru kali ini gue bisa nangkep kupu-kupu sebanyak ini . Dulu palingan cuma dua. Itupun gue udah babak belur karna jatuh."
"Iya Fiona, lo hebat sekarang. Gue bangga." sahut Jaehyun setengah tertawa saat melihat wajah Fiona yang cemberut.
Jaehyun bahagia berada di dekat gadis itu. Jaehyun sangat menyukainya, tapi saat ini ia harus menebus kesalahannya pada Doyoung .
Ia tidak mau kejadian seperti dulu terulang lagi. Biarlah Doyoung saja yang memiliki Fiona , Jaehyun rela asalkan Fiona bisa tersenyum.
Tugas Jaehyun sekarang adalah melindungi mereka berdua.
Lagi-lagi dirinya menjadi second lead.
"Lo sakit?" tanya Fiona saat melihat Jaehyun menghela nafas panjang dan senyum di wajahnya mendadak menghilang.
"Iya. Gue sakit. Sakit banget."
Jaehyun memegang dada kirinya seakan-akan mengatakan bahwa dirinya sakit hati.
Fiona tersenyum kecut , mengerti akan ucapan Jaehyun. Ia mengusap rambut Jaehyun .
"Maaf Jaehyun. Jangan benci gue kayak dulu lagi."
Jaehyun mengangguk.
"Gue janji." kata Jaehyun memeluk Fiona.
Gadis itu membalas pelukan Jaehyun. Di mata Fiona, Jaehyun adalah teman sekaligus sahabat dan keluarga. Ia berharap hal seperti dulu tidak akan terjadi lagi.
"FIONA ! Jangan peluk Jaehyun !" Teriak Doyoung dari arah jendela rumah .
Fiona dan Jaehyun menoleh ke arah Doyoung.
"GUE CEMBURU!!!!."
Teriakan Doyoung membuat Jaehyun geleng-geleng kepala dan Fiona menjadi tersipu malu.
![](https://img.wattpad.com/cover/286085588-288-k546327.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ISLAND •NCT•
AventuraFiona terdampar di pulau asing dan bertemu dengan beberapa pria aneh. Akankah ia selamat? Atau- ada kemungkinan lain?