Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°°°°°°°°
Fiona menelan ludahnya.
Menunggu Doyoung yang ingin mengatakan sesuatu kepadanya.
"Gue-
Doyoung menarik nafasnya panjang, kemudian memegang kedua tangan Fiona.
"Awalnya gue emang punya niat jahat sama lo, gue tertarik banget sama darah lo. Gue gak bohongin diri gue sendiri."
"Tapi setelah kita melalui banyak hal, setelah selalu liat lo nangis di depan gue, perasaan gue berubah. Gue jadi sedih setiap kali ngeliat lo kesusahan."
"Apalagi, lo bener-bener percaya sama gue. Lo juga- keliatan nyaman setiap di deket gue."
"Gue tau, apa yang gue bilang emang gak pantes. Karena gue hanyalah makhluk mengerikan dan berbeda dari lo. Tapi gue tau, kita berdua merasakan hal yang sama."
Doyoung menarik nafasnya lagi, membuat wajah Fiona semakin memerah.
"Gue, suka sama lo Fiona."
"Gue suka liat wajah cantik lo."
Gue suka liat lo senyum, gue suka semuanya tentang lo."
"Gue pengen kita selalu bersama dalam keadaan apapun. Gue bakal melindungi lo dengan sekuat tenaga."
"Gue cinta sama lo, Fiona."
Entah kenapa Doyoung merasa jiwanya melayang ke angkasa, setelah mengatakan hal itu pada Fiona.
Gadis cantik itu tersenyum ke arah Doyoung. Namun, pikirannya saat ini tengah bercampur.
Ia senang, karena akhirnya Doyoung mengatakan perasaan padanya, walaupun terdapat kejujuran yang membuat Fiona sedikit terkejut.
Fiona harus jujur bahwa ia juga mencintai Doyoung.
Tapi ia sedih, saat memikirkan pacarnya.
Apa yang harus Fiona lakukan?
Ia takut mengecewakan Doyoung, dan membuat pria itu melakukan hal-hal mengerikan nantinya.
Fiona memejamkan matanya, dan bayangan pacarnya melintas begitu saja di kepalanya.
Jeno, maafin aku.
"Fiona..." lirih Doyoung dengan perasaan tak karuan, menunggu jawaban.
Doyoung terkejut saat Fiona memeluknya tiba-tiba dengan erat.
Ia pun membalas pelukannya.
"Makasi Doy. Gue bersyukur punya seseorang kayak lo, disini. Gue bahagia bisa ketemu sama lo."
"Gue juga suka sama lo."
"Gue cinta sama lo Doyoung. Gue sedih, saat liat lo ada dalam masalah. Gue bakal selalu ada buat lo. Gue janji."
Fiona memejamkan matanya, dan berharap ini semua adalah keputusan yang tepat.
Ia harus kembali pada kenyataan, bahwa tak ada seorang pun yang akan mencarinya ke pulau ini.