35. Kun

413 71 0
                                    

Bab 35 : Kun

°°°°°°°°°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


°°°°°°°°°°°°°°°°

Jeno menghentikan mobilnya di depan rumah megah milik Fiona.
Dari dalam mobil mereka bisa melihat Kun, kakak Fiona membawa payung besar dari dalam rumah.

"Fio, aku gak mampir ya. Aku belum bikin tugas buat besok."

"Gapapa Jeno. Makasih banyak ya."

Fiona tersenyum ke arah Jeno, membuat laki-laki itu segera mengecup bibir manis milik Fiona.

Tok tok tok.

Kun mengetuk kaca mobil.

Fiona segera turun dari mobil Jeno dan mengahmpiri Kun, untuk masuk ke dalam rumah.

Jeno melambaikan tangannya dan berlalu dari depan rumah kekasihnya.
Banyak hal yang harus dia urus hari ini.

"Beneran kamu jatuh?" tanya Kun, kakak Fiona.

"Kakak kok tau?" tanya Fiona was-was, karena Kun mempunyai temperamen yang sangat buruk, ia takut dimarahi.

"Itu, lutut kamu berdarah." sahut Kun sambil menutup payungnya, saat mereka sudah sampai di depan pintu rumah.

"Oh, kepeleset doang kok kak. Lain kali aku hati-hati kok."

Fiona berusaha menyembunyikan perasaannya hari ini.

"Bukannya camping kampus kamu lagi dua hari? Jadi kamu gak usah ikut ya." kata Kun dengan nada bicara yang tidak boleh disanggah.

"Tapi kak-

"Gak usah ikut." kata Kun lagi, sambil naik ke kamarnya di lantai tiga.

Fiona mengerucutkan bibirnya.
Dalam hati ia sangat merasa kesal karena Kun melarangnya untuk pergi camping.

Padahal Fiona sangat antusias untuk mengikuti kegiatan itu.

Saat dirinya sampai di ujung tangga lantai dua, Fiona melihat kotak p3k tergeletak di sofa depan pintu kamar kesayangannya.

Fiona tau, Kun sedang khawatir dengan keadaannya.




-

Keesokan harinya, Fiona berangkat ke kampus diantar oleh Kun, karena Jeno mempunyai jadwal yang berbeda.

"Ingat, jaga diri." kata Kun dari kaca mobil, saat Fiona sudah turun dari mobil Kun.

Mobil itu berlalu meninggalkan gerbang kampus dan Fiona pun segera berjalan menuju ke ruang kuliahnya.

"Hai."

Jaehyun muncul entah darimana dan menghadang gadis itu di tangga kampus.

"Hai Jae. Ada kelas juga lo?" tanya Fiona melewati Jaehyun.

"Iya. Udah mulai juga." sahut Jaehyun mengimbangi langkah Fiona.

"Gila lo, kenapa lo disini?"

"Ada yang mau gue tanyain, penting.".

"Eh gue juga kali Jae."

"Yaudah gue duluan ya. Besok lo ikut camping gak?" tanya Jaehyun antusias.

Fiona menghentikan langkahnya dan menatap Jaehyun.

"Nggak. Tapi-

"Tapi?"

"Gue pengen ikut. Pliss kasi tau gue caranya gimana."

"Emang lo ga ikut karena apa?"

"Biasalah, kakak gue gak ngasi."

"Gak seru banget lo. Gue culik lo aja kali ya, biar lo bisa ikut camping."

"Gila aja lo. Kakak gue galak tau."

Jaehyun menggaruk kepalanya bingung karena memikirkan cara.

"Ehh, giliran gue. Btw anak pak Simon namanya Doyoung loh Jae. Doyoung itu yang lo maksud?" tanya Fiona.

"Duh, gue udah telat nih. Gue ke kelas dulu ya."

Jaehyun malah pergi meninggalkan Fiona tanpa memberi penjelasan apapun.

Sedangkan Fiona menjadi semakin penasaran.

Sampai di kelas ia lebih menjadi bingung dan penasaran, karena sebuah payung berwarna biru tergeletak di mejanya, lengkap dengan secarik kertas yang menempel.

"Payung lo jelek. Jadi gue ganti. Thx."

THE ISLAND •NCT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang