49. Reincarnation

278 51 5
                                    

••••••••••••••••••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••••••••••••••••••

"Jadi lo cemburu?" tanya Fiona saat tiba di kamar Doyoung.

Kini laki-laki itu berdiam diri di tempat tidur sambil menggigit jari tangannya , dengan mengarahkan tatapan tajam kepada Fiona.

"Doy...."

Fiona menguncang bahu Doyoung.

"Udah gue bilang kan, kalau gue suka sama lo, waktu di atap kampus.

Gue emang bukan Doyoung yang lo suka. Tapi gue bakal berusaha jadi yang terbaik buat lo.

Jadi gue gasuka lo deket sama cowok lain." sahut Doyoung kesal.

"Bahkan gue sekarang jadi buruan para serigala.
Lo kok tega banget sih sia-siain perasaan gue ?" keluh Doyoung sambil membalikkan badannya ke arah tembok.

"Duh, bad boy kampus kok lemah banget ya masalah perasaan?" cibir Fiona menjahili Doyoung.

"Kita juga udah pernah ciuman kan, jadi..."

"Doyoung kok lo jadi bahas itu sih?"

"Tau ah, lo gak peka."

Dalam hati, ada rasa senang yang dirasakan Fiona. Ia merasa bertemu kembali dengan Doyoung-nya.

Mereka sama-sama sensitif masalah perasaan.

"Sini gue peluk."

Fiona menarik tangan Doyoung dan memeluk laki-laki itu.

"Jangan ngambek ya Doyoung, maafin gue. Gue gada perasaan spesial kok ke Jaehyun, dan gue juga udah gak mau berurusan sama Jeno. Jadi gak usah khawatir ya."

"Beneran?"

Doyoung menatap Fiona dengan mata yang bersinar-sinar bahagia .

Fiona mengangguk.

"Fiona, lo mau kan terima cinta gue ?" tanya Doyoung yang membuat pipi Fiona memanas.

"Gue akan jawab kalau udah saatnya." sahut Fiona dan jawabannya itu membuat Doyoung kembali cemberut.

"Yang pasti, gak akan buat lo kecewa." Kata Fiona yang mau tidak mau dirinya harus secepat mungkin mengakui bahwa ia juga menyukai Doyoung.

Untuk sementara, mari kita tunda dulu urusan percintaan, karena perang lebih penting. Begitu pikir Fiona.

Mulai saat ini ia harus melindungi Doyoung.

"Maaf menganggu..." celetuk Jaehyun dari arah pintu kamar, membuat mereka berdua terkejut.

"Kalian berdua harus ikut gue sekarang." kata Jaehyun sambil menyeret lengan Doyoung dan membawanya melompat keluar jendela.

Fiona segera menyusul Jaehyun diiringi dengan teriakan Doyoung di sepanjang perjalanan.












🍒🍒🍒

"Uwek....uwek....."

"Astaga, gitu aja udah muntah lo." Cibir Jaehyun sambil menepuk-nepuk punggung Doyoung .

"Sialan." lirih Doyoung lemah dan menyenderkan tangan kanannya di pohon kelapa.

"Kita ngapain kesini Jae?" tanya Fiona sambil berlari-lari kecil di atas pasir. Ia merasa kegirangan bertemu pantai dan view sunset yang memanjakan mata.

Jadi teringat saat ia terdampar di pulau tempat Jaehyun dan teman-teman vampirenya. Di pantai pula ia pertama kali bertemu Doyoung.

Huh, Fiona benar-benar rindu kenangan itu.

Ia menoleh ke arah Doyoung yang terduduk lesu di bawah pohon kelapa.

Persis seperti dirinya dulu, yang lemah menunggu pertolongan dari seseorang saat terdampar.

Doyoung melambaikan tangannya pada Fiona, mengisyaratkan bahwa dirinya tidak apa-apa.

Suara deru helikopter terdengar dari arah selatan pantai.

Jaehyun menunjuk helikopter itu sambil berteriak.
"Gue mau kalian liat itu!"

Doyoung dan Fiona sedikit terkejut ketika melihat empat laki-laki terjun bebas dari dalam helikopter tanpa parasut atapun tali pengaman sedikitpun.

Fiona langsung kegirangan saat mengenali empat laki-laki tersebut, sedangkan Doyoung kembali memuntahkan isi perutnya setelah melihat aksi ekstream yang sulit diterima oleh akal sehat para manusia biasa.

Hal itu membuat Jaehyun kembali geleng-geleng kepala. Membayangkan sahabatnya itu bereinkarnasi menjadi pria lemah dan menyedihkan.

Disisi lain, Fiona langsung berlari menghampiri empat laki-laki yang kini sudah berdiri beberapa meter di depannya.

"Jungwoo, gue kangen banget!" teriak Fiona sembari memeluk erat Jungwoo, si vampire penyabar yang dulu setia menemani Fiona.

"Fiona , gue juga kangen banget sama lo! Kok lo kurusan sih?" ucap Jungwoo khawatir saat melihat pipi gadis itu menjadi tirus.

"Yoooo my gurl, i miss you so much."
Kini Johnny yang memeluk dan mengusap rambut Fiona, ia merindukan gadis itu.

"Johnnyaaaa, i miss you too. Makasih udah kesini John!" sahut Fiona terharu. Dirinya bahkan sebelumnya tak seakrab ini dengan Johnny.

Tapi entah kenapa, ia merindukannya. Rasanya seperti sudah lama sekali mereka tidak bertemu.

"Keponakanku, udah besar ya sekarang." kata Taeil tersenyum bangga. Rasanya baru kemarin ia melihat Fiona bayi lahir dan digendong oleh Taeyong .

Tapi siapa sangka gadis itu malah mengalami time traveller dan membuat takdir menjadi berubah-ubah.

"Taeil, thanks. Semuanya rumit ya." kata Fiona yang seakan-akan bisa menebak isi pikiran Taeil.

"Fiona, baguslah lo sehat-sehat aja."
Haechan menepuk bahu Fiona sambil tersenyum lega.

"Ada om Jaehyun ternyata yang jagain lo." celetuk Haechan lagi, dan membuat Jaehyun mendelik ke arahnya.

"Kalian berdua emang ga pernah akur ya, dari dulu gini -gini aja." sahut Fiona geleng-geleng kepala.

"Dia duluan tuh yang bikin masalah." kata Jaehyun kesal.

"Lo tuh yang baperan!" teriak Haechan nyolot.

"Eh kalian napa malah jadi berantem? Malu di denger sama orang itu!" kata Jungwoo sembari menunjuk seseorang yang berdiri memunggungi mereka sambil bersender pada pohon kelapa.

Orang itu tak lain dan tak bukan, adalah Doyoung.

Doyoung tiba-tiba membalikkan badannya dan menatap Jungwoo tajam.

"LEPASIN TANGAN LO DARI BAHU FIONA!" teriaknya dengan suara sedikit parau.

"LOH, Doyoungggggggg.....?"

Jungwoo, Johnny, Taeil dan Haechan terbelalak kaget saat melihat pria di depannya itu sangat persis sama dengan sahabat mereka, yang sudah tiada.

"Lo masih hidup?" teriak Haechan histeris sembari melesat ke arah Doyoung dan memeluknya dengan erat.

"EH?"

Doyoung linglung kebingungan dengan suasana saat ini.

THE ISLAND •NCT•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang