Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
°°°°°°°°°° "Winwin, jangan sakit lagi!" tangis Yuta histeris saat Winwin menyebut nama Yuta di tengah kesadarannya.
"Yu-ta."
"Gue disini Win." Yuta memegang tangan Winwin dengan erat.
"Maaf gue gabisa jagain lo. Gue ga becus Win jadi sahabat lo."
"Gapapa Yuta. Gue yang salah." sahut Winwin dengan air mata yang mengalir di pipinya.
"Gapapa Yut. Winwin udah baik-baik aja." kata Ten menenangkan.
"Yuta tadi malah nyerang Jaehyun Win, asal lo tau." kata Mark pada Winwin.
Winwin terkejut kemudian menggeleng.
"Jangan. Gue takut dipukul lagi."
Yuta malah semakin sedih mendengar ucapan lemah Winwin.
Kenapa dia harus setakut itu dengan Jaehyun? Yang tidak ada apa-apanya dibanding para werewolf.
Jaehyun hanyalah vampire menyedihkan yang berlagak kuat di depan orang-orang.
Yuta tau akan hal itu.
"Permisi."
"Jaehyun....." teriak Winwin saat melihat kemunculan Jaehyun dan Fiona dari arah pintu.
"Winwin-
"Jangan sebut nama Winwin dengan mulut kotor lo itu!" Bentak Yuta marah dan menunjuk Jaehyun.
Fiona langsung berlutut di hadapan ranjang Winwin dan menundukkan kepalanya.
Tidak lupa ia menarik tangan Jaehyun dan membuatnya berlutut juga di samping Fiona.
"Winwin, maaf atas perlakuan gue yang udah sakitin lo. Maaf ya udah bikin lo jadi kayak gini." kata Fiona menyesal.
"Win-gue-
Jaehyun menarik nafas panjang. Jujur saja ia merasa tertekan karena Mark, Ten, dan Yuta menatap sinis padanya.
"Minta maaf. Gue minta maaf."
Ini bukan Jaehyun. Ini sama sekali bukan dia. Ini - adalah paksaan.
"Gue- minta maaf." katanya lagi.
"Gitu doang? Emang maaf lo bisa sembuhin Winwin yang babak belur?" tanya Yuta sarkasme.
"Tentu tidak Yuta. Gue sama Jaehyun bener-bener menyesal atas perbuatan kami tadi siang di sekolah. Tolong maafin gue dan Jaehyun. Gue tau, kita berdua gak pantas dimaafin sama kalian."
Fiona bahkan memegang kaki Winwin dan menciumnya.
Astaga.
Jaehyun melongo melihat tingkah Fiona.
"Winwin, nama gue Fiona. Gue harap kita bisa temenan ya." kata Fiona tersenyum ke arah Winwin.
Winwin pun tersenyum ke arah Fiona dan menganggukkan kepalanya.
"Gue maafin kalian kok. Tadi siang juga gue yang salah. Maafin gue ya." Sahut Winwin polos.
"Gue maafin lo Win." Kata Jaehyun sambil senyum.
Yuta hanya bisa mendengus kesal melihat mereka bertiga.
Kebaikan hati Winwin lah yang mencegah perang diantara mereka.
Harusnya Jaehyun juga mencium telapak kaki Winwin, begitu pikir Yuta.
"Satu lagi." kata Jaehyun dengan semangat.
Kemudian ia memejamkan matanya dengan wajah serius.
Tak lama kemudian, luka-luka di sekujur tubuh Winwin mulai menghilang. Tidak ada lagi lebam dan seketika tubuhnya menjadi normal.
Winwin bangun dari tempat tidur dan menatap lengan, kaki, serta badannya.
"Gue-
"Ga usah berterima kasih. Yuk Fiona."
Jaehyun menarik tangan Fiona dan segera pergi dari tempat itu.
"Gadis itu mencegah semua kekacauan." gumam Ten menatap kepergian mereka.