Kamu di lahirkan untuk menjadi otentik
Dan kamu di lahirkan bukan untuk selalu membahagiakan orang.
Jadi, Jangan terlalu mempedulikan apa pendapat mereka."Suara maz bagus banget beneran deh, sampe gue gak percaya itu suara apa cd ori abis jernih banget kaya air pegunungan! Udah gitu Mas nyanyinya keren pooll feelnya dapet gue aja yang tadinya nangis jadi berenti karena denger suara mas yang mirip nyanyian kidung! Terus main gitarnya juga ahli banget gak canggung sama sekali, Dan mas-"
"Kamu sedang ngereview saya? Saya bukan makanan!" Potong Jean dengan ketus. Gimana gak ketus kalo dari sebelum dia memesan ketoprak sampai sekarang yang sudah di piring kedua gadis bodoh yang pernah ia duga mau bunuh diri ini dengan setia nyerocos tanpa ampun. Duduk di bangku plastik sebelah Jean sambil terus mengeluarkan kata-kata ajaibnya yang bikin Jean sakit kepala, migran, pening, pusing lah intinya.
"Bukan ngereview itu, Mas, gue lagi muji lo," ralat Shaneen.
"Saya gak suka." sahut Jean dengan jengkel. Ia menyerahkan piringnya sambil membayar makanan yang ia beli ke mamang ketoprak.
"Gak suka di puji, ya?" Shaneen ikut berdiri di sebelah Jean.
"Gak suka kamu."
"Mas..." Shaneen langsung memegang dadanya dengan dramatis berlagak kesakitan, Jean bekernyit begitu juga manusia-manusia yang memperhatikan tingkah laku Shaneen, "belum juga di tembak udah nolak aja, jatoh harga diri gue, Mas. Sakit tau gak sakiiiit," rintihnya dengan akting yang amatiran itu.
Jean menatap Shaneen bingung, tatapannya seperti meragukan apakah Shaneen ini waras atau tidak. Pula merutuki dirinya harusnya 2 minggu yang lalu itu ia biarkan saja spesies seperti Shaneen ini punah dari muka bumi. Lagian, aneh banget si.
"Au ah!" Jika Jean sudah bete, atau malas untuk berpikir, maka kata sakral itu lah yang akan keluar dari mulutnya.
Jean melangkah lagi untuk meninggalkan gadis yang tiba-tiba banyak omong sekali dengannya. Padahal mereka baru dua kali bertemu dan juga tidak mempunyai riwayat teman lama atau kerabat.
"Mazz tungguiiiiiinnn!!" Shaneen aktif lagi mengekori Jean. Jean membenarkan gendongan gitarnya dan mempercepat langkahnya.
Jika kalian heran dengan tingkah laku Shaneen yang tadinya sedih tapi sekarang sudah seperti biasa lagi maka saya harap jangan kaget, karena Shaneen memang begitu. Dia mengindap syndrom labilisme di usianya yang menginjak kepala 2 ini. Ckckck, cukup prihatin ya.
"Gue belom selese ngomoooong!!" Teriak Shaneen dari belakang yang terus di acuhkan Jean. Pokoknya Jean mah lanjut jalan wae.
"Maaazz gu-Astaga!!!"
Cup.
Cuih.
Jean langsung meludah begitu bibirnya malah gak sengaja mengecup jidat Shaneen sewaktu ia tiba-tiba membalikkan badan sementara Shaneen terlambat untuk ngerem langkahnya. Untung saja saat ini mereka ada di halte yang sepi gak ada orang, jadi peristiwa itu hanya Tuhan dan malaikat yang tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushine
FanfictionFIKSI BTS LOKAL | Jayendra Kahfi | Shaneen Amalthea. ••• "Lo harus bersinar dengan cara lo sendiri, bukan dengan cara yang mereka mau." ••• Shaneen ada kok cita-cita. Tapi dia masih abu-abu dan belum yakin dengan cita-citanya sendiri, selama ini ia...