Hiyaaa update sedikit lebih cepat dr biasanya, semoga kalian pd seneng.
Di part ini kita bakalan bertanya-tanya lagi kenapa Jean jd begini-begitu. Kaya semua org itu salaaah aja di matanya, gk semua org sih, lbh tepatnya Shaneen doang😂
Smpe slh satu perkataannya ada yg bikin Shaneen jd kepikiran😔 apa tuh kira-kira ya?
Langsung aja yuk baca.
Oh iya, aku saranin kalian buka halaman ini pake data internet ya, biar poto2nya kebuka--krn di part ini aku bnyk ngasih poto-- dn tmbh lancar imaginasinya😚
16.05
Keasikan mengunjungi desa Jelekong gak terasa mereka disini sudah 5 jam.5 jam yang berlalu terisi penuh dengan momen-momen menyenangkan dan juga banyak pembelajaran yang didapat.
Di sana mereka melihat langsung bagaimana warga Jelekong rata-rata akrab dengan hal yang berbau seni lukis, tiap rumah mempunyai puluhan kanvas putih yang sudah bercoret dengan objek pemandangan, hewan, maupun bunga-bungaan.
Keempat anak adam hawa itu begitu gembira saat berbaur langsung dengan mereka ketika di pendopo yang terletak di pertengahan desa.
Akan selalu mereka ingat dalam ingatan masing-masing.
Bagaimana binaran mata mereka yang menatap keempat anak muda itu dengan tulus.
Bagaimana halusnya dan ramahnya tutur mereka ketika bercengkrama.
Bagaimana gelak tawa mereka yang mengudara saat mereka melempar canda, khususnya Abay yang bertugas untuk melempar guyonan.
Dan bagaimana murninya ucapan terimakasih mereka ketika menerima sekantong bingkisan sembako.
Semua itu begitu membekas di kepala mereka dan tersimpan rapih di dalam kotak yang bernama kenangan.
"Gila seru banget bisa langsung ketemu mereka!!" buka Shaneen antusias ketika mobil Mikha baru meninggalkan area perdesaan, bahkan dia memajukan duduknya ke dekat kursi Abay, tapi tetap nempelin badan ke pojok mobil-jaga jarak gak boleh lupa sama Jean yang ada di sebelahnya.
"Apalagi rata-rata semuanya pada hebat ngelukis."
"Kok bisa sih satu kampung seberbakat itu?"
"Kalo gue tinggal di sana, udah pasti punya syndrom insecurenitis."
"Kalo gue tinggal di sana, pasti anak tetangga itu bagaikan emas di mata nyokap gue, dan gue cuma setitik pupuk kandang."
"Kalo gue tinggal di sana, pasti gue di vonis mereka punya kelainan karena gak bisa ngelukis."
"Kalo gue tinggal di sana, pasti-"
"Bacot."
Shaneen langsung mengatup bibirnya dengan rapat begitu Ia melihat dari ekor matanya bahwa Jean menoleh dengan sorot tajam ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crushine
FanfictionFIKSI BTS LOKAL | Jayendra Kahfi | Shaneen Amalthea. ••• "Lo harus bersinar dengan cara lo sendiri, bukan dengan cara yang mereka mau." ••• Shaneen ada kok cita-cita. Tapi dia masih abu-abu dan belum yakin dengan cita-citanya sendiri, selama ini ia...